Belum lama ini ribuan lovebird liar di Arizona, Amerika Serikat, terserang psittacosis yang menyebabkan kematian pada burung-burung yang terinfeksi. Psittacosis / parrot fever merupakan salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai. Sekadar berjaga-jaga, berikut ini panduan untuk mencegah dan mengobati psittacosis pada burung paruh bengkok.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski psittacosis sering menyerang pada burung paruh bengkok, faktanya penyakit ini juga dapat menyerang kenari, merpati, dan jenis burung lainnya.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia psittaci yang menginfeksi paru-paru. Bakteri ini biasanya terbawa oleh burung-burung liar, lantas ditularkan kepada burung-burung piaraan dari jenis paruh bengkok seperti lovebird, parkit, nuri, macaw, dan sejenisnya.
PENULARAN PADA MANUSIA
Selain menyerang pada burung paruh bengkok, penyakit psittacosis juga bisa menular kepada manusia melalui kotoran, cairan, dan bulu-bulu yang rontok, atau ketika manusia memegang burung terinfeksi lalu menghirup bulu-bulunya.
Dalam beberapa kasus, parkit merupakan burung paling rentan terkena penyakit ini, dan menginfeksi manusia melalui bulu-bulunya daripada jenis burung lainnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Adapun penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi, namun bisa saja terjadi ketika seseorang menghirup tetesan halus yang tersembur saat penderita batuk.
Gejala psitacossis jika menginfeksi manusia cukup beragam, ada yang ringan dan sedang. Beberapa penderita bahkan tidak menunjukkan gejala klinis. Pada orang-orang yang sudah berumur, penyakit ini bisa memicu reaksi cukup parah.
Kalau tidak segera ditangani, penyakit ini bisa mengakibatkan komplikasi termasuk radang otak atau jantung. Kendati demikian, penyakit ini mudah diobati dengan antibiotik.
GEJALA BURUNG TERKENA PSITACOSSIS
Burung yang terinfeksi psittacosis akan mengalami flu dan radang paru-paru (pneumonia). Gejala ini biasanya dimulai sekitar 10 hari sejak terpapar, tetapi bisa juga terjadi dalam waktu lebih cepat (4 hari) atau lambat (19 hari).
Beberapa tanda atau gejala klinis yang muncul setelah burung terinfeksi penyakit ini antara lain:
- Burung sering terlihat menggigil akibat demam.
- Burung selalu memuntahkan pakannya.
- Burung mengalami rasa sakit pada bagian otot dan sendinya.
- Burung mengalami diare.
- Burung menjadi lemah, mudah lelah, sehingga kurang aktif bergerak.
- Burung sering batuk.
- Burung sering mengeluarkan cairan dari mata atau lubang hidung.
- Kotoran burung berwarna, dengan nuansa hijau.
- Burung mengalami penurunan berat badan.
- Nafsu makan burung berkurang, atau bahkan berhenti makan sama sekali.
- Nafas burung berbunyi, sesak nafas, nyeri dada, dan intoleransi terhadap cahaya.
PENGOBATAN BURUNG TERINFEKSI
Ketika burung menunjukkan gejala terinfeksi, hal pertama yang harus dilakukan adalah memindahkannya ke kandang isolasi / karantina, agar burung-burung sehat tidak tertular.
Penyakit demam pada parrot ini bisa diatasi dengan pemberian antibiotik. Tetracycline dan doxycline adalah dua jenis antibiotik yang cukup efektif mengobati penyakit ini. Pengobatan teratur bisa menyembuhkan burung dari penyakit ini.
PENCEGAHAN PENYAKIT PSITTACOSIS
Psittacosis bisa dicegah melalui perawatan yang teratur, dengan memperhatikan kebersihan kandang, pakan, dan air minumnya.
Karena itu, untuk mencegah burung terinfeksi psittacosis, setiap 2-3 kali seminggu sangkar burung dibersihkan dengan desinfektan khusus burung, misalnya FreshAves,yang mengandung bahan-bahan pembunuh bakteri, spora jamur, kutu, tungau, dan parasit lainnya. Selain itu, menyemprot burung dengan FreshAves juga bisa meminimalisasi risiko burung tertular bakteri Chlamydia psittaci dari burung lain yang terinfeksi.
Manajemen kandang juga harus diperhatikan. Jangan sampai kandang diisi banyak burung sehingga over populasi yang berakibat burung-burung rentan terkena penyakit. Masalah seperti ini biasanya sering terjadi karena pemilik tidak mau direpotkan jika harus memisahkan burung-burung di kandang masing-masing.
Karena itu, jika Anda punya banyak burung yang disimpan dalam satu kandang, sebaiknya sebagian burung dipindahkan ke kandang lainnya untuk mencegah over populasi, sekaligus sebagai bentuk pencegahan terhadap berbagai penyakit, termasuk psittacosis.
Untuk membuat burung memiliki kekebalan tinggi terhadap berbagai macam penyakit, kebutuhan nutrisi dan vitamin harus selalu terpenuhi. Multivitamin seperti BirdVit bisa diberikan setiap 2-3 kali seminggu. Untuk pakan hariannya, berikan sayuran yang masih segar, serta pakan bijian yang sebelumnya sudah dicuci hingga bersih.
Dengan perawatan yang tepat dan bertanggung jawab, maka burung akan selalu terjamin kesehatannya, sehingga tidak mudah terinfeksi bakteri atau penyakit yang selalu mengintainya.