Seperti diketahui, warna standar lovebird adalah hijau. Karena itu, dalam berbagai artikel tentang warna lovebird, para ahli selalu menyebut lovebird stadar / original (wild) dengan warna hijau. Untuk menambah wawasan bersama, yuk kita telusuri mengapa lovebid berwarna hijau, berdasarkan artikel Introduction Feather Structure Pigment and Light yang ditulis Sam Gibbs, pengelola website agapornis-personatus.com.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Apabila membicarakan warna bulu pada lovebird, tentu kita harus membahas dulu tentang struktur atau susunan dari sehelai bulu. Permukaan bulu menjadi bagian terpenting dalam pewarnaan bulu, karena bagian tersebut sangat berperan dalam menghasilkan warna-warni lovebird
Sekarang kita lihat struktur pada sehelai burung di bawah ini. Struktur ini sebenarnya bukan hanya berlaku pada burung lovebird saja, tetapi juga pada semua jenis unggas.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Rachis bisa kita terjemahkan sebagai batang bulu, dan memiliki cabang-cabang yang disebut barb. Gambar lingkaran yang lebih kecil menunjukkan bagian barb (yang sengaja diperbesar agar lebih jelas).
Dalam perbesaran itu terlihat bahwa barb terdiri atas sejumlah barbule. Barbule pun masih dibedakan lagi menjadi distal barbule dan proximal barbule.
Nah, setiap barbule terdiri atas sejumlah barbicel, atau kerap disebut juga hooklet. Barbicel sangat berperan dalam menyatukan bulu-bulu menjadi satu kesatuan yang tampak terlihat rapi.
Ketika lovebird atau jenis burung lainnya sedang menyisik bulu-bulunya, pada dasarnya mereka sedang memperbaiki susunan / tatanan bulu-bulunya agar terlihat rapi dan indah.
Setiap hari, burung selalu melakukan aktivitas merapikan bulunya atau disebut preening. Hal ini sekaligus menjadi salah satu tengara burung dalam kondisi sehat.
Sehelai bulu pun sangat mengagumkan
Setelah mengetahui struktur bulu, sekarang kita mencari tahu mengapa bulu lovebird (standar / original) bisa berwarna hijau? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan lihat gambar berikut ini:
Foto di atas merupakan gambar penampang yang ada di dalam barb. Ada empat bagian terkait warna yang ada di dalam barb, yaitu:
- Cortex: Bagian ini berisi pigmen warna kuning / psittacin.
- Eumelanin: Pigmen warna gelap / hitam.
- Spongy zone: Bagian ini terbuat dari keratin, tidak berwarna, dengan tekstur seperti spon. Karena itu, disebut juga jaringan spon.
- Medullary cells (untuk sementara tidak dibahas dulu, karena tidak terkait langsung dengan warna bulu).
Dari uraian di atas terlihat, pigmen warna pada bulu lovebird sejatinya hanya terdiri atas eumelanin (warna hitam / gelap) dan psittacin (warna kuning hingga merah). Psittacin sebenarnya merupakan penyederhanaan dari istilah asli: psittacofulvin.
Sampai di sini, kita sudah melihat posisi kedua pigmen pada tempatnya dalam struktur bulu. Sekarang tinggal masalah cahaya, dalam hal ini cahaya matahari.
Meski terdiri atas sejumlah gelombang cahaya (warna), misalnya inframerah dan violet, kita tidak bisa melihat warna cahaya matahari dengan mata telanjang. Tidak heran jika ada yang menganggap cahaya matahari itu tidak berwarna, netral, tidak bisa dilihat.
Nah, cahaya matahari yang menyinari Bumi, manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta, ini akan memberikan efek pada masing-masing penerima.
Pada lovebird, cahaya matahari ini akan mengenai bagian barb, kemudian ditangkap pigmen eumelanin. Cahaya matahari juga akan menerpa spongy zone, sehingga terjadi interferensi gelombang cahaya.
Selanjutnya, gelombang cahaya akan dipantulkan sebagai cahaya biru, dan berbaur dengan psitacin (pigmen warna kuning) pada bagian cortex.
Dulu, ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar, ada pelajaran menggambar di mana Pak Guru dan Bu Guru menerangkan bahwa warna biru kalau dicampur kuning akan menjadi warna hijau. Betul? Itulah alasannya mengapa bulu lovebird standar / wild berwarna hijau.
Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi mengenai proses terjadinya warna hijau pada bulu lovebird:
Jika disarikan, maka seperti inilah penjelasannya:
- Cahaya netral matahari ditangkap eumelanin yang ada di dalam barb.
- Interferensi gelombang cahaya pada spongy zone menyebabkan pemantulan cahaya biru.
- Cahaya biru berbaur dengan psittacin / pigmen kuning sehingga menghasilkan warna hijau.
Mengenai warna lain, termasuk mutasi warna, kita bahas dalam artikel selanjutnya.
Sumber: artikel Om Sam Gibbs di facebook