Burung paruh bengkok (parrot) terdiri atas ratusan spesies dengan wilayah sebaran di berbagai penjuru dunia. Di negeri kita, parrot lebih banyak dijumpai di kawasan timur Indonesia, kendati beberapa spesies juga dapat dijumpai di wilayah barat maupun tengah. Di Pulau Buru, Provinsi Maluku, terdapat burung endemik bernama kringkring buru atau buru racket-tailed (Prioniturus mada) yang sangat unik.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salah satu keunikan burung kringkring buru adalah keberadaan sepasang antena di bagian ekornya. Hal ini mengingatkan kita pada burung srigunting.
Kringkring buru termasuk salah satu anggita keluarga Psittaculidae, dan hanya dapat dijumpai di Pulau Buru, Maluku Selatan. Panjang tubuhnya sekitar 32 cm, dengan bulu-bulu tubuh didominasi warna hijau. Paruhnya berwarna hitam, dan bulu penutup ekor bawah kekuningan.
Burung jantan dan betina dapat dibedakan dari warna kebiruan di bagian atas tubuhnya. Burung jantan dewasa memiliki bulu berwarna biru yang meliputi bagian tengkuk hingga pundak dan punggung. Adapun burung betina hanya memiliki bulu biru di sekitar tengkuk saja.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Di alam liar, burung ini gemar memakan buah-buahan, terutama pisang dan berry, serta biji-bijian seperti kacang. Mereka sering terlihat berkelompok di ladang-ladang jagung, bahkan kerap merusak ladang dengan memakan jagung-jagung muda sehingga berpotensi menyebabkan gagal panen. Itu sebabnya, sebagian petani dan pekebun menganggap kringkring buru sebagai burung hama.
Namun dalam kandang penangkaran, Anda bisa memberinya pakan secara lebih bervariasi. Pakan yang bisa diberikan berupa campuran buah-buahan seperti pisang, apel dan biji-bijian seperti biji bunga matahari (kuaci), gabah, milet, tauge, jagung muda, bahkan nasi dan telur rebus atau egg food.
Burung-burung kringkring termasuk dalam genus Prioniturus, dan di seluruh dunia hanya terdiri atas sembilan spesies / jenis, dan hanya dijumpai di Indonesia dan Filipina saja. Tiga spesies di antaranya memiliki habitat di Indonesia. Selain kringkring buru, dua spesies kringkring lainnya yang berhabitat di Indonesia adalah:
- Kringkring bukit / golden-mantled racket-tail (Prioniturus platurus): Burung endemik Sulawesi dan Kepulauan Sula.
- Kringkring dada-kuning / yellow-breasted racket-tail (Prioniturus flavicans): Burung endemik diSulawesi bagian utara, tengah, Pulau Bangka, dan Kepulauan Togian. Spesies ini dalam status Hampir Terancam (NT).
Meski kringkring buru dan kringkring bukit memiliki status Risiko Rendah (LC), bukan berarti kita bebas memburu dan memperdagangkannya. Lebih baik kita jaga kelestariannya, dengan membiarkannya di alam liar, menjaga ekosistemnya, atau kalau bisa menangkarnya.
Suara kicauan burung kringkring buru terdiri atas beberapa nada melengking, naik-turun, serta beberapa suara khas burung paruh bengkok. Berikut ini beberapa jenis suara panggilan (call) burung tersebut:
Suara panggilan kringkring buru – versi 1
Suara panggilan kring-kring buru – versi 2
Download suara burung kringkring buru (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Di Samarinda pernah dijual dgn harga 500rb/ekor