Presiden klub burung DKB Jerman, Mr Günter Leugers, menyatakan kekagumannya saat melihat kontes kenari di Papburi Klaten, Minggu (26/10). Menurut Kiansing, tokoh kenari Indonesia yang ikut menemani Mr Günter, kunjungan ke Klaten ini dimaksudkan untuk melihat perkembangan perkenarian di Indonesia khususnya yorkshire.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Suasana kontes Papburi Klaten di kantor Dinas Pertanian Klaten, Minggu (26/10).

“Mister Günter sedang melakukan kunjunjungan bisnis ke Malaysia, kemudian mampir ke Klaten,” tutur Om Kiansiang, yang juga breeder dan penulis buku-buku kenari.

DKB merupakan nama klub burung tingkat nasional di Jerman, yang fokus pada burung kenari dan finch, sehingga memiliki kemiripan dengan Papburi.

Sebelum menjabat presiden DKB, Mr Günter menjadi ketua Divisi Kenari Warna dan Postur DKB. Saat ini dia juga dipercaya menjadi juri internasional untuk kontes kenari postur.

Mr Gunter (kiri) bersama Om Kiansing.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Mr Günter juga mengunjungi beberapa breeder kenari di Klaten, seperti Om Vio Yanto dan Om Tari S di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan,kemudian mampir ke Royal Merapi BF milik Om Paul Intan di komplek Intan Pariwara.

Sabtu (25/10) lalu, dia menjadi narasumber dalam workshop di Dinas Pertanian Klaten, dan esok harinya melihat kontes Papburi Klaten. Selain Kiansing, Herry SW juga ikut mendampingi Mr Günter.

Menurut Mr Günter, dalam kontes di Jerman, burung kenari tak saling melihat karena posisinya berada dalam sangkar yang disusun berjejer dan bertingkat.

Suasana kontes kenari di Bari, Italia | Dokumentasi Om Kiansing

Di Indonesia, seperti yang dilihatnya dalam kontes Papburi Klaten, sangkar kenari saling berhadapan dan burung mau bertarung mengeluarkan suaranya.

Mengenai breeding, Mr Günter mengakui kreativitas orang Indonesia, khususnya cara menjodohkan dan menyilangkan kenari.

Di Jerman, lomba kenari mencakup kenari postur, kenari warna, dan kenari penyanyi. Dari sanalah para breeder fokus pada tujuan masing-masing.

Sebaliknya, di Indonesia, peternak berusaha menyilangkan berbagai jenis kenari namun tujuannya untuk mencetak kenari penyanyi. Hasilnya,kenari-kenari yang dilombakan memiliki postur bongsor dan gagah, warnyanya juga indah atau cerah.

“Tetapi, menurut Mister Günter, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat kenari di Indonesia. Sebab kebutuhan kenari di Indonesia berbeda dengan di Jerman,” jelas Om Kiansing.

Mr Gunter bersama para pengurus Papburi Klaten.

Soal produktivitas, peternakan kenari di Jerman tentu lebih produktif, karena segala sesuatunya teruji dan melalui metode yang benar. Adapun sebagian besar peternak kenari di Indonesia masih menerapkan metode trial and error. yang pas.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

“Di Jerman terdapat empat musim, sehingga tidak ada aktivitas penjemuran seperti di Indonesia, kerena burung tetap di dalam ruangan dalam penerangan lampu yang mengandung UV (ultraviolet),” tutur Om Kiansing.

Dalam workshop hari Sabtu, Mr Günter menjelaskan standar internasional untuk kenari Yorkshire, cara melombakan burung, serta bagaimana cara memaster secara baik.

Meski caranya berbeda, Mr Günter memberikan apresiasi kepada para kenarimania di Indonesia dalam melakukan pemasteran. Rencananya, dia akan kembali ke Indonesia untuk memberikan workshop soal cara memaster kenari menggunakan suara-suara burung finch.

Jagoan papan atas kembali unggul

Dalam kontes Papburi Klaten di kantor Dinas Pertanian, Minggu (26/10), sejumlah jagoan papan atas tak terkalahkan lawan-lawannya.

Kenari Jet Lee milik Putra Harno dan Panca Warna milik YnD 005 menjuarai Kelas Standar A dan Standar Kalitan. Kedua burung itu sebelumnya juga meraih juara dalam Launching BnR Jogja (19/10).

Pancawarna ditempel ketat oleh kenari Spyder milik Redy SF (Klaten) yang menempati peringkat dua. Ini sekaligus mengobati kegalauan Redy setelah kematian kenari Casanova, juara 3 Presiden Cup III.

Redy: Kenari Spyder siap gantikan Casanova

Kelas Standar B dimenangi Fatamorgana milik Nareswari. Burung ini merupakan hasil penangkaran Om Tari S, dan sudah sering menjuarai lomba baik di lingkungan Papburi maupun even konvensional.

Di kelas ini, Fatamorgana ditempel Gendis Junior dam Jet Lee, keduanya milik Putra Harno (Caponiery Team), yang kali ini memperkuat Duta Dandim Klaten 9 November.

Super Kenari # 5 milik Totok Dani harus puas menjadi juara 4 Kelas Kenari Isian. Tetapi jago lainnya, yaitu Super Kenari # 2, menjadi juara 1 di Kelas Isian Kalitan.

Kelas Standar Ring Papburi dimenangi Galaxi milik Gonel Caponiery. Sedangkan Kelas Standar C kembali dimenangi Nareswari, melalui gaconya yang bernama Afgan. Kelas Semi Isian dijuarai Cakar Langit milik Arka Klaten. (Waca)

Caponiery Team gabung Duta Dandim Cup Klaten 9 November.
Nareswari Team juga dukung penuh Dandim Cup Klaten 9 November
Totok Dani: Giliran Super Kenari #2 raih juara 1.
Arif Omah Kenari: Free Sex juara 2.

Hasil Kontes Papburi Klaten (klik di sini)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2