Om Antok Palm menggeluti ternak lovebird sejak tahun 2010. Awalnya dia beternak lovebird basis warna, kemudian beralih ke trah suara panjang yang lebih diminati kalangan lovebird lovers saat ini. Kini dia menjabat ketua Pati Love Bird Mania (Palm), yaitu perkumpulan para penangkar lovebird di Kabupaten Pati.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat mulai beternak, Om Antok hanya memiliki tiga pasangan induk yang semuanya basis warna. Kini sudah berkembang menjadi 22 pasangan induk, di mana 20 di antaranya merupakan pasangan induk basis suara panjang.
Beberapa anakan lovebird yang dihasilkan sudah berprestasi di lapangan, baik dalam skala latberan maupun di arena lomba, antara lain:
- Lovebird Prapatan, juara 3 even Gowangsan (31/8): saat ini sudah masuk kandang ternak.
- Lovebird kepala emas bernama Menthel, juara 1 Latihan Kamis Joyo / LKJ (18/9) dan juara 2 even Gowangsan (14/9).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Lovebird Suster Ngesot, juara 3 event Jepon Kicau Mania (12/10).
Selain itu, masih ada 12 anakan lovebird yang sedang disiapkan ke berbagai latihan maupun lomba di wilayah Pati dan sekitarnya. Beberapa anakan yang berprestasi sudah di-take-over pemain lovebird.
Untuk menghasilkan anakan dengan basis suara panjang, Om Antok menggunakan induk jantan yang memiliki dasar suara ngekek panjang pula. Sebab, menurut pemahamannya, pejantan yang memiliki suara panjang akan mewariskan bakatnya ini kepada anaknya dengan peluang 70%.
Catatan Om Kicau:
Dalam genetika perunggasan / perburungan dikenal istilah criss-cross inheritance, di mana induk jantan mewariskan sebagian besar sifatnya kepada anaknya yang betina, dan induk betina mewariskan sebagian besar sifatnya kepada anaknya yang jantan.
Menurut Om Antok, suara panjang memiliki durasi minimal 25-30 detik, volumenya keras dan tebal seperti ngebass, dan nada lagunya naik-turun. Fisiknya juga harus tegap dan gagah, serta utuh alias tidak memiliki cacat fisik baik pada kaki, kepala, sayap, mata, dan paruh.
Om Antok kurang sependapat dengan anggapan bahwa lovebird idealnya dilombakan kalau berumur enam bulan atau lebih. “Kalau mentalnya bagus, dan perawatan hariannya rutin, lovebird umur tiga atau empat bulan pun sudah bisa dicoba dalam latber maupun lomba,” ujarnya.
Dia tidak pernah mengkhawatirkan apabila lovebird belia akan drop mentalnya menghadapi lovebird yang lebih tua. Sebab lovebird merupakan burung koloni, sehingga tidak bersifat figther seperti kacer atau murai batu.
“Jadi, menurut saya, perawatan lovebird lebih tergantung pada pengaturan birahi yang pas sehingga lovebird muda pun tetap mau tampil di lapangan,” jelas Om Antok.
Selain itu, menjajal lovebird umur 3-4 bulan juga dapat digunakan untuk melihat kualitas mentalnya. Lovebird yang mewarisi trah ngekek panjang umumnya sudah bisa dicoba pada umur tersebut.
Untuk pakan harian, Om Antok hanya menggunakan milet putih. Adapun pakan tambahan atau extra fooding (EF) berupa jagung muda (setiap Senin) serta kangkung (Rabu dan Jumat).
Om Antok sangat terbuka dan senang bertukar fikiran mengenai dunia penangkaran lovebird. Kalau Anda ingin curhat, silakan kontak saja Om Antok. (v1rgoboy)
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.