GOR Ambirawa di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (23/11), penuh sesak oleh kehadiran kicaumania yang mengikuti Lomba Burung Berkicau Casanova Cup. Panitia sempat dagdigdug lantaran hingga pukul 09.30, baru segelintir peserta yang datang. Om Jarwono, ketua panitia, sempat ketar-ketir jika lomba terpaksa dibatalkan akibat peserta terlalu minim.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Syukurlah, kekhawatiran itu pada akhirnya tidak terjadi. Sekitar pukul 11.00, peserta mulai berbondong-bondong datang, kemudian memenuhi bagian tiketing. Panitia pun merasa plong, dan pada pukul 11.30 lomba sudah dimulai.
Kelas murai batu terasa sangat ramai. Ceriwis milik Om Gundul langsung menarik perhatian peserta dan penonton lomba pada umumnya. Kerjanya sangat ngotot. Sering terdengar rentetan suara tembakannya yang dahsyat dan dilagukan secara bertumpuk-tumpuk.
Penampilannya bisa dibilang paling menonjol dibandingkan dengan puluhan murai lainnya. Tidak mengherankan apabila Ceriwis yang memperkuat Duta Independen mampu menyapubersih dua kelas murai batu.
Kelas yang paling ramai dalam even Casanova Cup adalah kenari. Panitia membuka dua kelas, VIP dan Bintang. Dua kelas ini dijuarai Star Lexus milik Henry Faiz dari Star BC Salatiga.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Penampilan Star Lexus memang oke banget, bunyi terus dari awal digantang hingga juri mengakhiri penilaiannya. Lagunya panjang-panjang, cengkoknya menawan, volumenya juga tembus. Dua kelas pun dimenangi Star Lexus.
Begitu bagus penampilannya, sejumlah kenari yang sudah mapan pun harus mengakui keunggulan Star Lexus. Misalnya Jupiter milik Azhis (Duta Papburi Klaten) yang menjadi juara 2 Kelas VIP, Anak Rantau milik Tya-Surya (Sakti SF Semarang) yang menjadi runner-up Kelas Bintang.
Di kelas pleci, jagoan Om Imam Mebel bernama Naga Bonar tak terkalahkan lawan-lawannya. Turun dua kali, pleci Naga Bonar selalu menang. Dengan lagu alasan (hutan) yang kental, ditambah gelontoran suara blackthroat, aksi Naga Bonar benar-benar menyita perhatian.
“Kalau tampil stabil sebagus ini, saya optimistis musuh-musuh akan keteteran menghadapi Naga Bonar dalam even-even berikutnyas,” ujar Om Imam penuh semangat.
Bintang lainnya adalah kacer Teves milik Om Herumulya (Duta Independen). Dari tiga kelas yang dibuka panitia, Teves sukses menjuarai Kelas VIP dan Bintang. Ini makin meneguhkannya sebagai kacer jawara pantura. Sebelumnya, dalam even Blora Utara BC (9/11), Teves mencetak hattrick.
Satu kelas lainnya, Favorit, dimenangi kacer Jet Lee milik Om Kamto dari Boja Mandiri. Penampilan Jet Lee juga stabil, dengan menjadi juara 2 Kelas VIP dan juara 4 Kelas Bintang.
Juara umum bird club (BC) diraih secara mutlak oleh Duta Independen yang akan menggelar kontes di Wonderia Semarang, Minggu 7 Desember 2014. Etik dan kawan-kawan mengaku sudah mengantongi dukungan dari sejumlah kicaumania.
“Tiket pada sebagian kelas sudah menipis. Bagi sobat kicaumania yang belum pesan tiket, pesan segera sebelum kehabisan,” tegas Etik.
( brosur Independen bisa diunduh di sini)
Adapun juara single fighter diraih Herman Mandiri, yang mengandalkan jagoan lawas cucak hijau Arjuna dan sukses meraih double winner. Om Herman juga unggul di kelas cendet melalui gaco anyar bernama, Plat H, yang dibelinya dari Rendy H900D.
Meski tidak meraih juara pertama, Om Yono Plaza dan Samuel mengaku senang bisa ambil bagian dalam kontes ini. Targetnya memang silaturahmi, merangkul teman-teman supaya bisa mendukung Plaza Cup 3 di Semarang, tanggal 18 Januari 2015.
“Kami berharap semua kicaumania bisa datang dan berkumpul pada even itu, baik pemula maupun yang sudah gaek, baik dari luar daerah maupun peserta lokal,” kata Samuel, mewakili Om Yono. (Waca)
Hasil Lomba Casanova Cup (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Ada beberapa kesalahan di liputan Cassanova Cup 1 Ambarawa, cucak ijo Herman Mandiri tidak doble winner. Karena CI Arjuna hanya menjadi juara 1 di kelas VIP, sedangkan dikelas Bintang juaranya Pandora punya temen Bolomanuk (gantangan 47), arjuna di kelas Bintang hanya berada di posisi ke IV.
Kacer Teves, Heru mulya memang layak meraih yang terbaik tetapi untuk runner up sepertinya kurang layak, juri memaksakan mendapat koncer padahal burung digantangan pinggir, sangat tidak etis. Ini terjadi di kelas VIP dan Bintang. Ada burung yg lebih bagus malah dapet no besar bahkan ada yg tidak masuk sama sekali. Saya masih ingat kacer di kelas VIP gantangan 27 pake sangkar Eb** yang bersebelahan gantangan dengan yg koncer B, kerjanya mewah malah sama sekali tidak masuk.
Cendet VIP sepertinya juara 1 juga terkesan dipaksakan, karena jumlah peserta yang hanya sekitar 20an, jadi kelihatan sekali kurang layaknya. Ini terbukti di sesi Bintang dan Sejati. Juara kelas VIP tidak masuk sama sekali karena memang pesertanya lebih sedikikt ” mungkin juri nyadar kalo mau ngoncer “.
Kelas Kenari terbilang full pesertanya, rata-rata burung kerja. Sayang ada beberapa burung punya ” BOS ” yang nabrak ruji dan ngelantai dipaksakan menang padahal banyak pilihan.
Kelas Murai Batu terbilang Full dan ada sedikit ke Anehan karena pemilik murai Batu yg meraih double winner tidak sperti yg ada di daftar sebenaranya tapi dirahasiakan mungkin karena “malu”. Sang pemilik juri senior yg tentu melakukan penjurian adalah kolega dan anak didiknya. Terbukti yg menjadi incaran justru yg meraih koncer B, sehingga banyak pemain yg berniat melakukan TO terhadap yg koncer B, dan sepertinya terjadi deal.
Tulisan ini bukan untuk menyalahkan, bukan untuk menyudutkan. Tetapi sebagai koreksi biar lebih berimbang dan lebih mendekati fakta yang sebenarnya.