Jabodetabek sejak lama dikenal sebagai barometer murai batu di Indonesia. Dari wilayah ini bermunculan burung-burung papan atas di Tanah Air, mulai dari Sensasi, Pelor Mas, hingga murai batu Raja Cobra besutan Om Aad dari Ciganjur, Jakarta Selatan. Jagoan ini terus meroket prestasinya akhir-akhir ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain keunggulan pada kualitas materi, ada yang khas dari penampilan Raja Cobra (RC) di lapangan, yaitu bergaya pentet. Ya, RC memiliki gaya mendongak ke atas yang mirip pentet.
Sambil bergaya, saat dikepung lawannya, RC terus membawakan lagu-lagunya. Kedua sayapnya terlihat bergetar-getar seperti ditarik-tarik, menandakan kalau burung ini sedang on-fire.
Sepanjang tiga bulan terakhir, prestasi RC terus mencorong. Nyaris setiap pekan menuai gelar juara dalam even-even yang diikutinya. Yang paling gres, Raja Cobra memetik dua kemenangan alias double winner dalam even Happy New Year.
Dalam kontes yang diselenggarakan Independen Enterprise di Cipedak, Jakarta Selatan, Kamis (25/12), RC menjuarai Kelas Executive dan Mega Bintang.
Gaya Raja Cobra memang berbeda dari murai batu pada umumnya. Dia lebih anteng atau nagen. Posisi badannya tegak saat berdiri.
Bagian kepala mendongak ke atas sambil terus membawakan materi lagu-lagunya seperti tembakan cililin dan kenarian yang dibawakan panjang-panjang, diselingi isian “kolibri” (burung-madu), dan ditutup tonjolan tembakan ciblek ngebren.
Gaya khas lainnya, sayap dikembangkan sedikit agak turun, sambil digetar-getarkan. RC duduk anteng di atas tangkringan, hanya bergeser sedikit kiri-kanan, ketika membawakan lagu-lagunya, nyaris tanpa loncat. Gaya ini menyerupai burung kacer.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Bodi RC memang tidak sebesar murai batu pada umumnya, tetapi volume suaranya justru tembus. “Saya juga baru kali ini menemukan gaya murai batu model begini,” ungkap Om Aad.
Untuk perawatan hariannya, dia hanya memberi extra fooding berupa jangkrik sebanyak 6 ekor pada pagi hari dan 6 ekor sore. Kroto segar hanya diberikan dua hari sekali.
Om Aad tetap menggunakan kandang umbaran, tetapi hanya dua kali seminggu (Senin dan Selasa). Itupun sekalian dijemur dari pagi hingga pukul 10.00 atau 11.00, tergantung kondisi panas matahari.
Mandi juga dua hari sekali. Hari Sabtu (H-1), Raja Cobra mandi pada sore hari. Tetapi di hari lomba, burung tidak perlu dimandikan. “Perawatannya hanya seperti itu saja,” tutur Om Aad.
Karena prestasinya terus meroket, banyak muraimania yang ingin meminang Raja Cobra. Sejauh ini, mahar yang diajukan para peminat masih jauh dari harapannya. “Wah, belum ada yang cocok,” kata pemilik pin BB 2B0F598C ini.
Lalu mau dilepas berapa, Om? Pemilik beberapa outlet sepatu sport ini hanya tersenyum, tanpa menyebut angka pastinya. Konon tawaran tertinggi sudah di atas Rp 50 juta. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.