Kontes Kenari di Dadaku Papburi Klaten: Kuda Hitam dan LB Kusumo menang beruntun

Kenari Kuda Hitam koleksi Nareswari / PPK-1 Parikesit dan lovebird Kusumo milik H Sigit WMP dari WMP SF Klaten meraih kemenangan dalam kontes regular Papburi Klaten bertajuk Kenari di Dadaku di kantor Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, Minggu (22/2). Hebatnya, ini merupakan kemenangan beruntun dua burung jawara tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kenari Kuda Hitam, misalnya, sebelumnya sudah dipanaskan dalam even PPK-3 Jakapodang (16/2), dan sukses menjuarai Kelas Standar A serta juara 2 Standar B. Jika dirunut lebih ke belakang lagi, burung ini juga menjuarai Kelas Standar B dan juara 2 Standar A pada Latpres PPK-3 Jakapodang, 5 Januari lalu.

Jagoan lain yang juga menang beruntun adalah lovebird Kusumo milik Om Sigit WMP. Seperti diketahui, pada kontes regular, Papburi Klaten tak hanya melombakan burung kenari saja. Dalam even ini, mereka menggandeng KLI Korwil Solo Raya untuk menggelar kelas lovebird (sistem penyisihan 12 gantangan).

Kusumo yang diturunkan di Kelas Lovebird Lovers sejak babak penyisihan sudah tampil paling menonjol dan memukau,sehingga menjadi pusat perhatian para lovebird mania yang hadir. Pada babak final, aksi Kusumo masih stabil, sangat rajin dan panjang-panjang. “Seperti robot,” kata salah seorang penonton.

Lovebird Kusumo akhirnya meraih poin tertinggi dan dinobatkan sebagai juara 1, diikuti Alexa Jr milik Indra Batak di urutan kedua. Kusumo menjadi buah bibir sejak nyeri dalam even Angkasa Pura Cup IV di Solo (8/2), kemudian nyeri lagi dalam even akbar Valentine Day di Jogja, 15 Februari lalu.

( Penasaran dengan aksi LB Kusumo? Tonton videonya di sini )

Kenari Pesona Kencana dari SKC Jogja juga tampil ciamik, sehingga merebut juara 1 di Kelas Standar C dan juara 2 Standar A. Selain dilombakan, Pesona Kencana juga merupakan burung indukan di kandang ternak Sekar Kencana Canary Jogja (SKC JGJ) Bird Farm.

Kelas Standar B dimenangi kenari Hercules milik Febri, mengungguli Kuda Hitam dan Liberty milik Nur S / Kelik Jenggot dari PPK-1 Parikesit.

Sejumlah jagoan asal Jogja mendominasi Kelas Isian. Juara 1 diraih Jatayu milik Wisnu, diikuiti Tweety milik Susilo (Turi), dan Barbarian milik Taufiq (Marcopollo Canary).

Om Indra PKJ dari Jogja juga memborong juara di Kelas Isian Ring Papburi Klaten, melalui kenari Star dan Jagad. Dua gaco yang sama-sama berasal dari Ring Papburi 070 itu meraih juara 1 dan 2.

Kontes kali ini juga diikuti kenarimaniawati, misalnya Ibu Etik yang membawa sejumlah jagoan bongsor dari jenis yorkshire. Dua gaconya, Koboy dan Jillo, masing-masing meraih juara 3 dan 4 Kelas Standar C.

Cambuk Asmara pimpin GranPrix Ring Papburi Klaten

Standar Ring Papburi Klaten, yang merupakan putaran keempat GrandPrix Ring Papburi Klaten, dijuarai kenari Cambuk Asmara (kode ring 030). Kemenangan ini membuat Cambuk Asmara memimpin klasemen sementara GrandPrix, dengan total poin 36. Cambuk Asmara mengkudeta Samgong yang hingga putaran ketiga berada di puncak klasemen.

Perubahan posisi ini disebabkan nilai maksimal juara 1 pada kontes regular dua kali lipat lebih banyak daripada gelaran latpres. Juara pertama latpres mendapat poin 10, sementara juara satu kontes regular diganjar 20 poin.

Kebetulan tiga putaran sebelumnya merupakan even latpres, di mana juara 1 mendapat 10 poin, juara 2 mendapat 9 poin, juara ketiga 8 poin, begitu seterusnya. Namun pada kontes regular, juara 1 diganjar 20 poin, juara kedua 18 poin, juara ketiga 16 poin, dan seterusnya.

Cambuk Asmara yang hingga putaran ketiga baru total poin 16, dan duduk di peringkat kedua, langsung naik ke posisi puncak setelah meraih juara 1 di putaran keempat, dengan total poin 36.

Adapun kenari Soreng Projo yang sebelumnya di urutan ke-4 (12 poin) naik menjadi posisi kedua setelah meraih runner-up dan mendapat tambahan poin 18. Samgong yang sebelumnya selalu di urutan teratas harus turun ke peringkat ketiga dengan total poin tidak berubah (29) karena tidak meraih poin di kontes regular.

Perubahan pakem penilaian

Sesungguhnya, pakem penilaian juga mengalami perubahan. Apabila sebelumnya mulai dari variasi lagu, volume, panjang-pendek, kerajinan dan gaya, kini sedikt bergeser menjadi variasi lagu, kerajinan, volume, panjang -pendek, dan gaya.

Menurut Ketua Papburi Klaten, Om Hery Dua Dewi, perubahan pakem penilaian ini untuk menyesuaikan dengan tren dan perkembangan zaman. Saat ini kerajinan menjadi unsur yang diberi bobot lebih tinggi daripada volume, panjang-pendek, dan gaya.

“Burung yang volumenya lebih tembus, bisa saja kalah dari burung lebih rajin. Namun variasi lagu tetap mendapat bobot paling utama. Sebenarnya hanya sedikit saja, hanya beda penakanan saja,” jelas Om Hery.

Para kenarimania di kawasan Solo Raya dan Jogja bakal mendapat suguhan menarik lainnya, yaitu even akbar dalam rangka 1st Anniversary PPK-1 Parikesit di Balai Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, 17 Mei 2015.

Rencananya panitia siap menyediakan hadiah sepeda motor untuk juara pertama di kelas utama. Hingga berita ini ditulis, kemasan final even tersebut masih dalam proses penyempurnaan. Info awal mengenai gelaran tersebut bisa ditanyakan langsung kepada Om Zimon DP (sekretaris PPK-1) lewat BB 52A6401E. (Waca)

Hasil Lomba Kenari di Dadaku – Papburi Klaten (Minggu, 22 Februari 2015)

KENARI STANDAR RING PAPBURI KLATEN

Note: NKRP= nomor kode ring Papburi Klaten; NKPT= nomor kode ring peternak

Klasemen GrandPrix Kelas Ring Papburi Klaten

(hingga putaran keempat)

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.