Prestasi fantastik lovebird Kusumo milik H Sigit WMP dari Klaten belum berhenti. Setelah menjuarai enam kelas dalam kontes FairPlay Cup di Solo (1/3), Kusumo melakukan sapubersih lima kelas dalam gelaran akbar In Memorial Jendral Besar Soeharto Cup II di Universitas Mercu Buana Jogja, Minggu (8/3) kemarin.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Banyak kicaumania yang sejak awal ingin melihat aksi menawan lovebird Kusumo. Apalagi Kusumo sengaja meminta gantangan pinggir terus, sehingga mudah diamati para peserta dan penonton lain dari luar pagar yang cukup jauh.
“Sengaja kami meminta gantangan pinggir, ketika sebagian besar peserta ingin di gantangan tengah. Sebab Kusumo tidak harus dikelilingi musuh di kanan-kiri sangkarnya. Sendirian pun tetap bunyi. Ya, supaya peserta dan penonton lain bisa lihat sendiri kerja Kusumo, bisa menilai apakah Kusumo layak menang atau dikatrol sehingga sering juara,” jelas Tommy, salah seorang kru H Sigit WMP.
Tatkala peserta lain masih menaruh lovebirdnya di bawah, menunggu perintah MC, kru Om Sigit WMP menenteng lovebird Kusumo dalam kondisi tanpa kerodong, dan langsung menggantangnya.
Alhasil, dalam paddock lomba, Kusumo menjadi peserta pertama yang digantang dan langsung narik serta ngekek panjang. Para peserta lain yang hendak menggantang pun melihat penampilan Kusumo sebelum juri masuk lapangan.
Beberapa peserta dan penonton memotret aksi Kusumo melalui kamera ponsel masing-masing. Tak hanya itu, panitia dan juri yang sedang tidak bertugas pun ikut mengambil gambar Kusumo beraksi di awal lomba.
Para peserta dan penonton yang menyaksikan dari pinggir lapangan langsung memberi aplaus (tepuk tangan) setiap kali Kusumo ngekek panjang.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Ferry Yong (Kurnia BF Banjarnegara) yang menurunkan andalannya Opium pun mengaku angkat topi terhadap Kusumo.
Begitu pula pemain lovebird lainnya seperti Itok LB Shop Solo, Mr Nanang Kris (Luwes BC), Eko LMS (Luwes BC), Aritonang (Selaksa Jagad Jogja), Budi Siliwangi Temanggung, H Aan (Duta Arema), dan lain-lain. Semua mengakui kehebatan lovebird Kusumo.
Dalam gelaran ini, lovebird Kusumo menjuarai semua (5) kelas yang dilombakan, yaitu Jendral Besar Soeharto, Ibu Tien Soeharto, In Memorial, Kemusuk A, dan Kemusuk B. Sama sekali tak menyisakan gelar juara 1 untuk lawan-lawannya.
Di kelas utama, Jendral Besar Soeharto, Kusumo mengungguli Opium dan Tengkek. Dua burung yang juga langganan juara ini harus puas menduduki peringkat kedua dan ketiga.
Kusumo juga terbaik di Kelas Ibu Tien Soeharto. Kali ini dia mengungguli lovebird Putri Bungsu milik H Aan (Duta Arema) dan Ilusion Blue kepunyaan H Achmed (AKM 99 Jogja). Kelas In Memorial juga dimenangi Kusumo. Putri Bungsu lagi-lagi harus puas menjadi juara 2.
Lovebird Kusumo melengkapi prestasi sensasionalnya dengan memenangi Kelas Kemusuk A dan B. Juara kedua pada dua kelas ini masing-masing ditempati Dewi Sri milik Cahyo Matrix (Duta Arema) dan Bayi Ajaib milik Danang Didan BF dari Mbok Sabar Magelang.
Om Sigit WMP berencana menurunkan kembali Kusumo dalan even Arema Cup V di Malang (22/3), Bupati Cup di Cilacap (29/ 3), serta Road to BnR Award di Lapangan Banteng Jakarta, 5 April 2015.
“Untuk pemanasan, lovebird Kusumo kita tampilkan pada satu atau dua kelas dalam Grabag BC Cup 1 di Pasar Hewan Grabag, Magelang, Minggu 15 Maret nanti,” kata Om Sigit.
( video dan audio ngekek panjang LB Kusumo bisa dilihat di sini )
Kacer Adipati nyaris hattrick
Selain Kusumo, jago lain yang bersinar adalah kacer Adipati yang dibawa Mr Deko dari Samarinda. Di sesi pertama, Kelas Ibu Tien, Adipati banyak dijagokan bakal meraih koncer A. Sayang, Dewi Fortuna rupanya belum bersamanya.
Pada menit-menit terakhir sebelum juri menancapkan koncer, burung malah didis (nyisir bulu). Apa boleh buat, juri pun diminta berputar kembali untuk mencari penggantinya.
Kacer Hipnotis andalan Bambang Honda (Duta Oregano Cup 12 April) akhirnya tampil sebagai juara 1. Adipati melorot posisinya dan hanya meraih juara 6.
Namun pada dua sesi berikutnya, Kelas Soeharto dan Kemusuk, penampilan Adipati benar-benar tak terbendung lagi. Dua kelas itu berhasil dijuarainya.
Gaco andal lain seperti New Predator milik Kurniawan Putra Kurma Sragen (Duta Arema) harus puas di urutan kedua Kelas Soeharto, di atas kacer Wolverine milik Yusuf Putra IMI (Pati) dan Teves milik Herumulya (Juwana).
Di kelas murai batu terjadi kejutan saat Raja Selatan milik Indra Hotcom (Duta Handayani BC) tampil kesetanan dan merebut juara 1 Kelas Ibu Tien.
Kelas utama Soeharto dimenangi murai batu Apollo milik Ronny Stiga (Jogja, diikuti Brajamusti milik Eko BPR Kediri dan Hecker milik Vico Remaja Baru Salatiga (Duta Boyolali).
H Bayu dari Kediri sukses di kelas cendet melalui Roket yang menjuarai Kelas Soeharto, mengalahkan Bazooka milik Sonny Lee Semarang yang memperkuat Kambing Hitam. Bazooka juga tampil perkasa, dan sukses menjuarai Kelas In Memorial.
Secara keseluruhan, even Soeharto Cup II berlangsung sukses dan ramai, diikuti sekitar 1.200 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bisa dikatakan tidak terjadi komplain, cuaca mendukung sepanjang hari, hanya mendung tipis.
Peserta mewakili semua blok dan wilayah, seperti Sumatera, Jawa Barat, Jabodetabek, Kalimantan O Om Deko Samarinda dan kru Uut Tani Jaya Balikpapan), Jawa Timur terutama Duta Arema Cup yang dipimpin Om Pendik Lontong, Duta Bupati Cup Kediri, dan Duta Oregano Cup Bojonegoro.
Mr Teguh Wahyudi selaku penanggung jawab lomba mengucapkan terimakasih atas dukungan dari semua pihak. “Insya Allah, even ini akan terus kami lanjutkan tiap tahun, setiap bulan Maret, dengan kemasan yang makin bagus. Mohon maaf bilamana masih terdapat kekurangan di sana-sini, kendati kami sudah berusaha memberikan yang terbaik,” ujarnya. (Waca)
Hasil Lomba Soeharto Cup II, Jogja (Minggu, 8 Maret 2015):
Lovebird | Kenari |Kacer | Murai Batu | Cucak Hijau | Kelas Lain
GALERI GAMBAR SOEHARTO CUP II (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.