Secara mengejutkan, sekelompok ilmuwan dari Universitas Nasional Singapura (NUS) berhasil menemukan kembali burung myanmar jerdon’s babbler (Chrysomma altirostre altirostre), yang sebelumnya dianggap telah punah 70 tahun lalu di Myanmar. Peneliti menggunakan rekaman suara panggilan khas spesies ini untuk melacaknya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Myanmar jerdon’s babbler sebelumnya ditempatkan dalam keluarga Timaliidae, tetapi kini dimasukkan dalam famili Sylviidae. Nama Jerdon diambil dari nama ornitholog TC Jerdon yang pertama kali menemukan burung ini, Januari 1861, di dekat Thayetmyo pada dataran basah Ayeyarwady, Myanmar.
Pada tahun 1941, burung ini kembali terlihat untuk terakhir kalinya. Sejak itu, mereka tidak pernah lagi dijumpai, sampai akhirnya dianggap telah punah sama sekali.
Tetapi menurut laporan yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Jurnal Birding Asia, sekitar Mei 2014 sekelompok ilmuwan menemukan kembali beberapa ekor myanmar jerdon’s babbler sedang bersarang di sebuah daerah kecil di padang rumput yang ada di wilayah Bago tengah, Myanmar.
Myanmar jerdon’s babbler memiliki panjang tubuh sekitar 16 – 17 cm, dengan bagian tenggorokan, dada, dan kekang berwarna abu-abu. Tubuh bagian bawah pucat, sedangkan tubuh bagian atas cokelat. Ekor panjang berwarna merah kecokelatan. Matanya cokelat keemasan, dengan lingkar mata kuning kehijauan.
Burung jantan dan betina dewasa memiliki penampilan yang hampir sama. Burung muda memiliki paruh berwarna gelap, tubuh bagian atas sedikit lebih pucat. Pakan utamanya serangga dan beberapa bijian.
Burung ini merupakan salah satu dari tiga subspesies / ras dari burung jerdon’s babbler. Dua ras lainnya adalah terai jerdon’s babbler (Chrysomma altirostre griseigularis) dan sind jerdon’s babbler (Chrysomma altirostre scindicum).
Frank Rheindt, pimpinan penelitian NUS, mengatakan kepada AFP bahwa dialah orang yang pertama kali melihat keberadaan burung ini selama survei yang dilakukan bersama dengan anggota Wildlife Conservation Society dan Divisi Konservasi Alam dan Margasatwa Myanmar (semacam BKSDA di Myanmar).
“Sungguh tidak bisa dipercaya,” katanya. “Kami memainkan rekaman suara (panggilan), kemudian seekor burung muncul dari balik semak-semak. Burung ini hanya keluar untuk mempertahankan wilayahnya ketika mendengar panggilan teritorial”.
Dia dan timnya kemudian melakukan pencarian lebih lanjut selama dua hari dan menemukan beberapa ekor burung sejenis, sehingga para peneliti bisa mendapatkan contoh darah dan foto-fotonya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Meski begitu, para peneliti mengingatkan bahwa keberadaan burung ini masih jauh dari kategori aman, terutama akibat lahan dan padang rumput yang makin menyempit. Habitat burung ini sangatlah sempit. Mereka ditemukan di sebuah padang rumput dengan luas sekitar 50 – 80 hektare.
Suara burung myanmar jerdon’s babber (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.