Pakar dan breeder murai batu asal Singapura Om David de Souza pernah mengatakan bahwa puncak penampilan (peak performance) seekor murai batu terjadi saat berumur empat tahun. Inilah saatnya untuk menurunkannya ke lapangan, bagi muraimania yang senang mengikuti lomba.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Alasannya, pada saat itulah, atau selepas mabung ketiganya,  murai batu jantan sudah memiliki kemampuan dalam bernyanyi, termasuk membongkar semua isiannya, gaya ngeplay juga sudah maksimal, mental bertarung yang relatif lebih mapan, dan sebagainya.

(baca juga Kesempurnaan murai batu usai mabung ketiga )

Semua karakter dan keunggulan ini akan membuat seekor murai batu jantan mampu menjalani instink dasarnya sebagai burung teritorial, sehingga dia akan “mengusir” semua lawan-lawan di lapangan melalui gaya dan kicauannya.

Namun, 1 Maret lalu, Om David “nekat” melombakan murai batu hasil ternaknya yang umurnya baru 8 bulan. Burung sama sekali belum pernah dilombakan, tetapi pernah ditrek atau gathering bersama beberapa ekor murai. Namanya murai batu Drumbeat!

Murai batu Drumbeat | Foto: Koleksi Om David de Souza.

Om David de Souza tentu memiliki alasan tersendiri untuk melanggar “aturan” yang diyakininya. Drumbeat adalah salah satu anakan dari murai batu Falcon. Tahun lalu, Falcon menghasilkan 6 ekor anakan murai berkelamin jantan. Semuanya punya karakter seperti yang diharapkan Om David, seperti mental bertarung, gaya ngeplay, irama lagu, hingga ekornya yang semuanya panjang (25,4 – 33 cm).

Berikut ini video murai batu Drumbeat, yang direkam Om David tanggal 22 Februari 2015, atau seminggu sebelum dilombakan:

Performa anakan Falcon yang hampir seragam di level atas inilah yang membuat Om David amat yakin untuk menurunkan Drumbeat, meski umurnya baru 8 bulan.

Untuk memastikan anakan-anakan Falcon mampu mengikuti kompetisi di usia muda, dia harus mencobanya. Apabila tidak pernah mencoba, bagaimana bisa mengetahui kualitas trah Falcon?

Apalagi Drumbeat dalam kondisi beres mabung pertamanya, sehingga penampilannya bisa lebih diandalkan. Selain itu, Drumbeat pernah ditrek dengan kemampuan di atas rata-rata lawannya.

Akhirnya Om David menurunkan Drumbeat dalam kontes murai batu Kebun Baru BC di AMK159, Singapura, Minggu (1/3) lalu. Kelas yang diiikutinya ini full (90) gantangan. Di negeri tetangga ini, 90 gantangan merupakan batas maksimal untuk kontes murai batu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Meski baru tampil perdana, dan usianya juga sangat muda, Drumbeat berhasil meraih juara 1, dengan mengalahkan 89 ekor murai lainnya yang lebih berpengalaman.

Murai batu Drumbeat juara di usia sangat muda (8 bulan) | Foto: Koleksi Om David de Souza

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

“Drumbeat justru menikmati lomba. Bahkan selama perjalanan pulang ke rumah menggunakan mobil, Drumbeat terlihat tenang dan santai,” kata Om David.

Perlu perawatan ekstra pascalomba

Yang menarik adalah pengalaman Om David ketika murai batu Drumbeat sudah tiba di rumah. Boleh jadi, beberapa pemain murai batu di Indonesia pernah mengalami hal serupa, tetapi bisa juga tidak.

Murai batu yang baru pertama kali mengikuti lomba, termasuk latber dan latpres, biasanya akan memiliki performa lebih bagus daripada sebelumnya. Tatkala tiba di rumah seusai lomba, murai batu pemula akan lebih sering bunyi, setidaknya hingga 1-2 hari.

“Bahkan murai batu yang terintimidasi musuh-musuhnya di arena lomba, serta tidak melakukan perlawanan, akan bernyanyi lebih sering daripada biasanya selama dua hari pascalomba. Sebab, setiba di rumah, burung sudah akrab dengan lingkungannya dan instink teritorialnya akan makin terpacu dengan sering berkicau,” kata Om David.

Meski demikian, tekanan di arena lomba juga bisa mempercepat proses mabungnya, atau biasa disebut mabung stres. Ini biasa dialami murai-murai muda yang belum berpengalaman di arena lomba.

Apabila mentalnya tidak tangguh, maka setelah aktif berkicau selama 2 hari pascalomba, murai batu muda usia akan jarang lagi bunyi, kemudian macet bunyi, sampai akhirnya mengalami apa yang disebut sebagai mabung stres.

Untuk mencegah murai muda agar tidak macet bunyi maupun mabung stres pascalomba, perlu dilakukan upaya khusus. Dalam hal ini, Om David menyendirikan Drumbeat di ruangan khusus, tenang, sehingga burung bisa bersantai setelah lelah berlomba.

Berikan perawatan harian seperti biasanya. Yang penting burung dalam kondisi sendiri, sehingga terbebas dari tekanan setelah sebelumnya mengalami tekanan di arena lomba.

Pada hari kelima, biasanya kondisi mental murai berangsur-angsur membaik. Terkadang burung masih suka melompat-lompat, bahkan ngeruji atau berada di dasar sangkar, namun masih dapat berkicau dengan rajin.

Berikut ini video murai batu Drumbeat yang direkam lima hari setelah lomba di Kebun Baru BC Singapura:

Sumber: davidsbirds.blogspot

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.