Lovebird Kusumo kembali menghebohkan publik ketika tampil dalam lomba burung berkicau Arema Cup V di Lapangan Dodikjur Rindam V Brawijaya, Jalan Mayjend Wiyono 01 Malang, Minggu (22/3). Gaco milik H Sigit dari WMP SF Klaten ini turun enam kali, dan berhasil menjuarai empat kelas alias mencetak kemenangan quattrick.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lovebird Kusumo meraih juara 1 masing-masing pada Kelas Ken Arok A dan B, serta Malang Raya B dan C. Kemenangan ini makin menegaskan kehebatan Kusumo, setelah sebelumnya menjuarai enam kelas dalam FairPlay Cup di Solo (1 Maret 2015) dan lima kali juara 1 dalam Soeharto Cup II di Jogja, 8 Maret 2015.
Sebenarnya Kusumo berkesempatan meraih juara 1 lebih dari empat kali. Sayangnya, gaco ini gagal di Kelas Arowana yang menggunakan babak penyisihan. Kelas ini dimenangi lovebird Cygnus milik H Fitri BKS Samarinda, diikuti Dewi Amor milik Mr Baim Bali dan Triller juga milik Fitri BKS.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Penampilan lovebird Kusumo pada babak penyisihan sesungguhnya lumayan. Kusumo sempat 4 kali nembak superpanjang, plus dua kali nembak “pendek” (kisaran 20 detik). Namun, ketika diumumkan burung-burung yang masuk babak final, ternyata Kusumo tidak masuk di dalamnya.
Para penonton, khususnya kalangan lovebird lovers, tentu saja kaget dan bertanya-tanya, mengapa Kusumo nggak masuk babak final Kelas Arowana.
Om Jaun NSR, peserta dari Grabag BC Magelang, melihat sendiri aksi Kusumo sejak awal. Begitu pula sebagian besar penonton yang penasaran melihat Kusumo.
“Ada empat kali nembak panjang sekali, mungkin di atas 2 menit. Lalu ada dua yang pendek, kisaran 20 detik. Tentu di sesi itu Kusumo bukan yang terbaik. Tapi kalau sekadar lolos ke final, menurut saya sudah lebih dari cukup. Makanya banyak yang kaget saat Kusumo dinyatakan tidak masuk final,” kata Om Jaun NSR kepada omkicau.com.
( silakan lihat Video dan tips perawatan lovebird Kusumo )
Om Sigit juga mendapat pertanyaan dari sejumlah lovebird mania mengenai masalah ini. Namun dia mengaku bisa menerima keputusan juri.
“Nggak apa-apalah, itu kan wilayahnya juri. Saya ke sini itu yang penting silaturahmi. Burung kita turunkan apa adanya. Mau tampil serta menghibur, itu sudah membuat kita senang. Soal menang-kalah, kita serahkan sepenuhnya kepada juri,” ujarnya santai.
Barulah pada penampilan ketiga hingga keenam, Kusumo menunjukkan perfoma terbaiknya. Nyaris semua mata tertuju kepadanya. Kali ini, Kusumo memang tidak bisa mendapat gantangan favorit di pinggir, rata-rata pada baris kedua dan ketiga.
Para penonton, juga peserta lainnya, berusaha melihat dari sisi lapangan yang terdekat dengan posisi gantangan Kusumo, agar lebih mudah mengawasinya.
Bahkan banyak di antara mereka yang ikut-ikutan kru WMP memanggil-manggil nama Kusumo agar mau narik. “Bagong… Bagong…,“ teriak mereka, menyebut nama panggilan Kusumo di lapangan.
Begitu Kusumo mulai “ngulet”, menarik salah satu kakinya sambil sedikit membuka sayap, dan mulai mendongak sambil ngeplong “tik.. tik.. tik…”, semuanya ikut riuh.
“Wuihhhhhhh……,” riuh sejumlah penonton sampai terdengar dari jauh. Banyak yang geleng-geleng kepala, tak sedikit pula yang bertepuk tangan memberikan aplaus.
Begitu pun saat juri menancapkan bendera koncer. Tepuk tangan untuk Kusumo terus membahana. Empat kelas pun sukses dimenanginya, yaitu Ken Arok A dan B, serta Malang Raya B dan C.
Satria Dewa nyeri dalam kondisi bulu tak utuh
Bintang lapangan lainnya adalah kacer Satria Dewa milik Om Jimmy DS. Meski kondisi bulunya sudah tak utuh, lantaran mulai mabung, Satria Dewa tetap mampu menjuarai dua kelas alias meraih double winner.
Para penonton dibuat terbelalak saat melihat dari dekat kondisi Satria Dewa tatkala diturunkan dari gantangan. Bulunya ternyata sudah tidak utuh lagi. “Ini mungkin penampilan terakhirnya, setelah ini kita istirahat dulu,” ujar Om Jimmy.
Namun Om Jimmy masih mempunyai gaco lain di luar Satria Dewa, terutama di kelas murai batu dan cendet. Karena itu, dia siap mengikuti even Oregano Cup PBI Bojonegoro, 12 April 2015, meski tanpa Satria Dewa.
Kenari Golden Crown milik Helmy Asalvo (Jogja) juga tampil mengesankan. Turun empat kali, dua kali meraih juara 1 dan dua kali pula juara 2. Sebelumnya, Golden Crown juga nyeri di even Valentine PBI Jogja, 15 Februari lalu.
Golden Crown dulu punya perilaku sering ngeruji. Berkat perlakuan khusus yang diterapkan Om Helmy, kini burung makin anteng dan menjadi langganan juara di berbagai even.
( lihat juga Perawatan khusus kenari Golden Crown )
Kenari King Arthur yang dibawa Om Agus Delta (Jogja) juga kebagian gelar juara 1 Kelas Ken Arok. Di kelas ini, King Arthur mengalahkan Golden Crown yang berada di posisi kedua.
Selain meraih juara 1, King Arthur juga dua kali masuk daftar juara, yaitu juara 5 Kelas Singo Edan dan juara 10 Kelas Makobu. Semuanya ditentukan melalui adu tos.
“Di Kelas Singo Edan, harus tos untuk menentukan juara 5 dan 6. Kemudian di Kelas Makobu, tos 6 sampai 10, eh… dapatnya nomor sepuluh,” kata Om Agus sambil tersenyum.
( simak pula Video dan tips perawatan kenari King Arthur )
Mr Fajar (Bali) pulang membawa trofi juara 1 melalui aksi cantik kenari James Bond yang menjuarai Kelas Singo Edan, mengungguli Golden Crown. James Bond juga meraih juara 2 dan 4 pada sesi lain. Dua kelas kenari kalitan / lokal kecil diborong jagoan milik Fitri BKS bernama Robin Hood.
Murai Batu Apollo milik Ronny Stiga / Gendon masih bisa meraih sekali juara pertama. Murai Rawit milik Andre 23 juga tampil memukau, meski harus puas menjadi runner-up di bawah Batistuta milik Mbing Rembang.
Perebutan gelar juara umum BC mulanya tampak ramai antara Naga Hitam dan Kambing Hitam. Tapi karena panitia tak menempelkan daftar perolehan poin, tidak terlihat pergerakan poin dari masing-masing tim.
Kejutan pun terjadi ketika yang meraih poin terbanyak justru Jatim Raya Team pimpinan Om Tatuk. Naga Hitam BC pimpinan Om Yogi harus puas menjadi runner-up. Untuk perorangan, V3BKS (H Fitri BKS) tampil sebagai juara umum, diikuti Mr Fajar Bali dan H Sigit WMP Klaten.
Om Yogi Naga Hitam mengaku bisa menerima hasil ini. “Ya kita terima. Naga Hitam yang anggotanya lintaskota datang ke sini untuk silaturahmi. Terimakasih untuk seluruh panitia serta kicaumania yang hadir di Malang. Selamat buat Jatim Raya Team, H Fitri BKS, H Sigit WMP, dan semuanya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Om Sapta TKKM, pimpinan Kambing Hitam BC. “Yang penting, kami datang full team dan ingin bersilaturahmi ke Malang. Tentu tidak semua burung mau kerja maksimal sesuai keinginan kita. Tapi silaturahmi harus jalan terus,” kata Om Sapta. (Waca)
Hasil Lengkap Arema Cup V, Malang (Minggu, 22 Maret 2015)
LOVEBIRD | KENARI | MURAI BATU | KACER | CUCAK HIJAU | CENDET | KELAS LAIN
GALERI GAMBAR LOMBA BURUNG BERKICAU AREMA CUP V MALANG