Om Akia Jambi cukup lama vakum di arena lomba burung berkicau. Padahal, hingga dua tahun lalu, namanya hampir setiap pekan muncul di berbagai media perburungan, cetak maupun online. Ya, siapa yang tak mengenal murai batu Happy Birthday (HBD), salah satu murai legendaris di Indonesia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat itu, murai batu HBD selalu terlibat persaingan sengit dengan beberapa murai terbaik nasional yang lainnya, seperti Natalia milik Om Gunawan Solo, Racun milik Om Kadafi, Pelor Mas milik H Nendra, Gobi milik Yadi Suzuki Cirebon, Killer milik H Hendy Carton, dan Super Bejo milik Mr Ming Basket Surabaya.
( lihat juga Siapakah murai batu terbaik nasional menurut Anda? )
Semua murai jawara itu masih eksis hingga sekarang, kecuali murai blacktail Natalia yang meninggal dan HBD yang vakum selama 1,5 tahun akibat nyisip sayap yang berujung pada mabung terlalu lama.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Cukup lama Om Akia harus bersabar dan terus berusaha untuk memulihkan kondisi HBD. Kesabarannya mulai membuahkan hasil. Setelah lama vakum, HBD akhirnya dijajal dalam even Ambasador Bird Cup I di Kota Jambi, Minggu (12/4), dengan meraih juara 1 dan 2.
Padahal kontes ini terbilang akbar di Sumatera, karena diikuti ratusan kicaumania dari Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi. HBD bahkan menjuarai kelas paling bergengsi, Mega Bintang.
Di Kelas Favorite, HBD tetap tampil apik, meski harus puas menjadi runner-up. Kelas ini dimenangi murai batu Jaguar milik H Sadat (B17 SF Jakarta) yang juga kerap menjuarai lomba di Sumatera.
( Video murai batu Happy Birthday )
Pulihnya kondisi murai batu HBD, bahkan nyaris double winner, tentu menegaskan bahwa Om Akia siap comeback ke lapangan seperti dulu. Apalagi dua pelapis HBD, yaitu murai batu Tanaka dan Asoka, kini juga dalam kondisi siap tempur.
Tanaka sudah disiapkan Om Akia sebagai pelapis HBD sejak akhir 2012. Itu terjadi ketika HBD memasuki masa mabungnya. Sudah banyak prestasi yang diraihnya, dan terus bertahan hingga sekarang.
(baca juga Tanaka, pelapis Happy Birthday yang makin moncer )
Om Akia juga menurunkan Tanaka dalam Ambasasor Bird Cup, dengan hasil juara 1 Kelas Sejati. Tatkala HBD bermasalah, Tanaka memang kerap tampil sebagai juara.
Murai batu Asoka juga makin mapan sebagai pelapis HBD. Asoka termasuk gaco baru dan baru turun ke lapangan awal tahun ini.
Dalam even Ambasador Bird Cup, Asoka juga turut mendampingi HBD dan Tanaka. Prestasinya memang belum sehebat dua seniornya. Namun meraih juara 7 dan 9 dalam even sebesar itu tetap saja membuat Om Akia bangga terhadap Asoka.
“Yang lebih menyenangkan, burung ini bawa hoki, he.. he.. Soalnya Asoka memenangi undian doorprize menginap di kamar Hotel Shang Ratu Jambi,” ujar Om Akia.
Sejak awal tahun ini, Asoka beberapa kali meraih juara pertama. Misalnya juara 1 di Special Ceria (8/2), serta juara 1 dan 3 Road to BnR Award 2015 di Kantor Gubernuran Jambi (8/3).
Saat ngeluruk ke Palembang, mengikuti even Sumatera Bersatu Cup 1 (15/3), Asoka juga nyaris juara 1 di kelas paling bergengsi: VVIP Sumatera. Asoka bersaing ketat dengan murai batu Racun milik Om Kadafi (KDV Star BF Lampung).
“Keduanya memperoleh bendera koncer yang sama. Tapi karena aturannya memang tidak ada adu tos, pemenang ditentukan dari nomor gantangan yang lebih kecil. Asoka berada di nomor gantangan 23, dam Racun di gantangan 9,” kata Om Akia.
Saat ditemui Om Kicau di rumahnya, Om Akia seperti mengajak kembali ke masa lalu, mengenang masa-masa kejayaan HBD, terutama ketika bersaing sengit dengan jawara-jawara terbaik nasional seperti MB Natalia, Racun, Gobi, Super Bejo, Killer, Pelor Mas, dan lain-lain.
Selama vakum dari arena lomba, Om Akia tetap setia merawat HBD dan Tanaka. Sebab hobi burung tak mungkin ditinggalkannya, hanya rehat sesaat dari arena lomba.
“Saya tetap merawat HBD dan Tanaka di rumah. Namun murai batu Asoka saya titipkan di rumah Aceh Mohiang,” kata Om Akia.
Acek Mohiang memang sahabat akrab Om Akia sejak dulu. Setiap membawa HBD ke lapangan, Om Akia selalu mengajak Acek Mohiang dan Bang Roni (kini sudah almarhum), serta rekan-rekan dari Obit BC.
“Ya, semua jadi kenangan indah, terutama pada Bang Roni almarhum. Kita turun ke lapangan tak hanya mencari kemenangan atau hadiah, namun termotivasi agar burung hasil rawatan kita selalu tampil yang terbaik, melalui cara-cara sportif,” tandas Om Akia. (Kelana Lana)