Audio walang ngapak pertama kali diunggah Om Kicau pada 20 Februari 2012, atau satu hari setelah Om Duto bersama Om Joko Zindicat, Om Dwi Lovebird Jogja, dan Om Wahyudi menemukannya pada malam hari dalam perjalanan pulang dari Banjarnegara.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Suaranya rapat dan pajang. Jika digunakan untuk memaster burung tertentu, menurut saya, justru lebih yahud ketimbang suara burung cililin,” kata Om Duto, owner omkicau.com, seperti pernah dia tulis dalam artikel berikut ini:
Walang ngapak, suaranya lebih yahud ketimbang suara burung cililin
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Dalam literatur perseranggaan nasional maupun internasional memang tak ditemukan istilah walang ngapak, karena nama itu hasil kreasi Om Duto dkk dan muncul tiba-tiba berdasarkan dialek warga di lokasi mereka mendapatkan belalang tersebut.
Belum lama ini, Om Kicau menerima email dari Om Syahril, salah seorang pengguna setia produk-produk Om Kicau, terutama TestoBirdBooster (TBB) dan BirdPower.
Om Syahril sudah mengunduh audio walang ngapak pada artikel tersebut. Tetapi ketika didengarkan, rupanya dia terganggu dengan suara kendaraan bermotor yang melintas, bahkan sampai tiga kali.
“Mohon bantuan Om Kicau untuk mengedit agar suara tersebut bisa lebih jernih, jelas, dan tajam, serta menghilangkan suara kendaraan bermotor pada file tersebut. Terima kasih, sukses selalu untuk Om Kicau,” kata Om Syahril.
Thanks balik untuk Om Syahril yang telah mengingatkan hal ini. Karena itu, Om Kicau akan mengirim ulang audio walang ngapak, bahkan dalam tiga variasi sekaligus.
- Audio walang ngapak variasi 1
Versi ini hampir sama seperti versi aslinya, tetapi sudah diedit sehingga suaranya lebih jernih, serta yang terpenting sudah tidak ada lagi suara seliweran kendaraan bermotor.
Selain itu, pada bagian akhir diberi jeda 30 detik. Jika audio ini disetel dengan alat pemutar yang bisa replay otomatis, tentu tidak bakal terdengar suara nonstop, yang berarti burung punya waktu rehat sebentar untuk memasukkan suara yang baru didengarnya ini ke dalam memorinya.
- Audio walang ngapak variasi 2
Audio variasi kedua hampir sama seperti variasi pertama, namun dilakukan repetisi, sehingga dalam satu audio terdapat dua suara beruntun. Tetapi setiap suara beruntun diberi jeda 30 detik juga.
- Audio walang ngapak variasi 3
Nah, variasi ketiga merupakan audio walang ngapak dalam versi panjang, di mana pada bagian akhir tetap diberi jeda 30 detik.
Download ketiga audionya di sini
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
unik juga ya suara belalangnya, baru tahu kalau belalang bisa mengeluarkan suara ngebren seperti itu..salut buat yang repot2 ngrekam 😀
ada juga suara unik, seperti jangkrik ‘upo’, ukurannya kecil, jangkrik yang biasanya sembunyi di bawah2 batu bata, suaranya mirip jangkrik pada umumnya, cuma lebih lembut, kalem, dan panjang