Gelaran akbar Bali Koalisi Cup berlangsung meriah dan sukses di Lapangan Lumintang Denpasar, Minggu (16/8). Even yang dikemas enam cabang Pelestari Burung Indonesia (PBI) di Provinsi Bali ini diikuti 1.233 peserta.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Angka ini merupakan rekor peserta terbanyak dalam lomba burung berkicau yang memakai satu lapangan. Rekor sebelumnya adalah Bali Peace Open 2013 yang diikuti 1.111 peserta.
Ketua PBI Pengda Bali Mr Fadjar Soebagio selalu terlibat dalam kedua even akbar tersebut. Dalam Bali Peace Open 2013, Om Fadjar menjabat ketua panitia. Dalam kepanitiaan Bali Koalisi Cup, beliau menjadi penanggungjawab lomba. Posisi ketua panitia dijabat Om Nyoman Sumananta.
Bali Koalisi Cup dihadiri kicaumania dari berbagai daerah di Tanah Air, antara lain Lombok, Jabodetabek, Semarang, Jogja, Solo, Kediri, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Malang, Probolinggo, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan para pemain yang ada di Provinsi Bali.
Rombongan Duta Pakde Karwo Cup V datang menggunakan satu bus penuh dan beberapa mobil pribadi. Om Teguh dan kawan-kawan dari Walet Mas Tangerang juga datang dengan kekuatan penuh, termasuk diperkuat sejumlah pemain lokal asal Bali. Burung-burung koleksi Walet terbang naik pesawat.
Rombongan Om Robert Hendro (Robert Pemburu) datang dari Bondowoso ke Denpasar menggunakan tiga armada mobil. Mr Kurniawan dan kru Putra Kurma SF Sragen juga menggunakan 3 unit mobil.
Lomba burung berkicau Bali Koalisi Cup ini dibuka Sekda Kota Denpasar, Drs AA Ngurah Rai Iswara MSi, mewakili Wali Kota yang berhalangan hadir. Om Fadjar juga merasa gembira, karena enam ketua cabang PBI di Bali juga datang.
Sebanyak 13 kelas full (60) gantangan, dengan rincian tiga kelas punglor merah, lima kelas cucak hijau, tiga kelas lovebird, dan dua kelas murai batu. Jumlah peserta kenari, kacer, cendet, dan kelas ring juga hampir penuh, rata-rata 50 gantangan per kelas.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Panitia bahkan harus menambah dua kelas tambahan, yaitu Punglor Merah BOB (Best of the Best) serta Lovebird BOB, karena sejak awal lomba tiket sudah ludes terjual.
Bahkan sejumlah pemain cucak hijau hanya bisa menjadi penonton karena tidak kebagian tiket. Panitia tidak bisa membuka kelas tambahan lagi. Sebab, sesuai dengan peraturan PBI, jumlah kelas burung lokal dalam lomba yang menggunakan 1 lapangan maksimal lima sesi.
Pertarungan superseru terjadi di kelas utama cucak hijau (Koalisi). Pemburu Dollar andalan Om Robert Pemburu bertarung habis-habisan menghadapi Rimba Sakti, jawara Blok Tengah besutan Mr Kurniawan (Putra Kurma SF Sragen).
Pada akhir penilaian, kedua burung sama-sama mendapat 3 bendera koncer A dan 3 bendera koncer B. Pemenang harus ditentukan melalui tos. Pemburu Dollar menang tos dan meraih juara pertama. Rimba Sakti yang beberapa pekan meraih prestasi fantastis, kali ini harus puas menjadi juara kedua.
Ternyata penentuan juara 3 dan 4 pun harus melalui tos, karena cucak hijau Sing A Song milik Om Ming Basket (Surabaya) mendapat tiga bendera koncer C. Cucak hijau Jon Ilusion molik Om Dendy (Sunar BC) juga mendapat tiga koncer C. Sing A Song memenangi tos, dan meraih juara ketiga. Cucak hijau andalan H Rizal LBB (Duta Pakde Karwo) menempati posisi kelima.
Sejatinya, pertarungan cucak hijau di lima kelas sangat seru. Sejumlah gaco jawara nasional turun di sini termasuk Pemburu Dollar, Rimba Sakti, Sing A Song, dan Persebaya. Saling libas di masing-masing kelas tak terhindarkan lagi.
Rimba Sakti, misalnya, mampu melakukan revans terhadap Pemburu Dollar saat turun di Kelas Bintang. Burung ini meraih juara 1, diikuti Pemburu Dollar dan Jon Ilusion.
Pemburu Dollar mencetak double winner, setelah menjuarai Kelas Executive. Persebaya berada di posisi kedua, diikuti gaco lain milik Om Kurniawan yaitu cucak hijau Marques.
Persebaya menunjukkan penampilan terbaiknya dengan menjuarai Kelas Favorit A. Burung yang berhasil ditaklukkannya tidak lain Pemburu Dollar yang harus puas menjadi juara kedua.
Sing A Song, gaco simpanan lawas Om Ming Basket, menjadi cucak hijau terbaik di Kelas Favorit B. Posisi kedua ditempati Rimba Sakti.
Benar-benar pertarungan seru dan sepadan. Meski demikian, apabila ada pemilihan cucak hijau terbaik, maka gelar tersebut layak diberikan kepada Pemburu Dollar. Burung ini dua kali juara 1 dan dua kali pula juara 2, disusul Rimba Sakti (juara 1, 2, 2), Persebaya (juara 1, 2, 5), dan Sing A Song (juara 1, 3).
Om Robert Pemburu juga merajai empat kelas punglor merah, dengan menjuarai tiga kelas melalui dua gaco yang berbeda. Punglor merah Pemburu menjuarai Kelas Executive dan Favorit, sedangkan Marques terbaik di Kelas Bintang.
Punglor merah Cut Tari milik Om Ronny Perkasa meraih juara 2 Kelas Executive, sedangkan Matrik milik H Taufik juara 2 Kelas Favorit. Kedua pemain ini memperkuat Duta Pakde Karwo. Punglor merah Ganesa koleksi Om Joko SM (Tabanan BC) juara 3 Kelas Favorit. Matrik kemudian menjuarai Kelas BOB.
Tiga kelas cendet juga didominasi Om Robert Pemburu, melalui andalannya yang bernama Sangkakala. Burung ini menjuarai Kelas Bintang, unggul atas cendet Pamor milik Om Ronny Perkasa dan Bisikan Iblis mili Mr Bogang (BBL Blitar).
Sangkakala juga menjuarai Kelas Executive. Juara 2 dan 3 diraih cendet Generator milik Ngurah Adi dari Jalak Bali Team (JBT), dan Pamor. Kelas Favorit dimenangi cendet Pamor, sedangkan Sangkakala meraih juara kedua, dan Generator di posisi ketiga.
Empat kelas lovebird dimenangi burung-burung yang berbeda. Kelas Executive dan BOB masing-masing dijuarai lovebird Upin koleksi OQ (Galaxy BC) dan Matso milik Om Hadi CNI (Duta Pakde Karwo). Adapun Kelas Favorit A dan B dijuarai Sinchan milik Om Santosa (Walet Tangerang) dan Kolor Ijo milik Gede Bali (Duta Pakde Karwo).
Kacer Predator milik Om Kurniawan (Putra Kurma SF Sragen) menjadi bintang lapangan dalam even ini, karena menjadi satu-satunya burung yang mencetak hattrick. Bahkan dia juga membawa Samber Nyowo yang dua kali menjadi juara 2.
Dominasi Jalak Bali Team terlihat di kelas murai batu, terutama melalui gaco-gaco milik Om Ngurah Adi. MB Astungkara miliknya terbaik di Kelas Bintang. Juara 2 diraih Bombastis milik Sin (Neutral BC), disusul Batavia milik Om Siswono (JBT). Om Ngurah Adi juga menurunkan MB Blorok dan sukses menjuarai Kelas Executive.
Walet Tangerang juga menjuarai dua kelas, melalui Bombastis milik Sin (Kelas MB Ring) dan Naruto milik Om Wayan Proden (Kelas Ring Favorit).
Dua kelas kenari bebas dimenangi Sakerso milik H Aan (Duta Arema) dan Profesor kepunyaan Om Hery S (Duta Pakde Karwo). Hallo Bali milik Om Ipan (Walet) dua kali menjadi runner-up.
Kelas Kalitan dijuarai kenari Punggawa milik Om Wah Pringga (JBT). Sakerso yang moncer di kelas kenari bebas meraih juara kedua di kelas kalitan.
Duta Pakde Karwo dinobatkan sebagai juara umum tim, sedangkan runner-up tim ditempati Walet Mas Tangerang. Robert Pemburu menjadi single fighter terbaik, posisi kedua ditempati Mr Kurniawan (Putra Kurma SF).
GAMBAR-GAMBAR LAIN BISA DILIHAT DI SINI
Secara keseluruhan Bali Koalisi Cup berlangsung meriah dan sukses. Gelaran ini diharapkan menjadi awal kebangkitan kicaumania Bali, dan menjadi agenda tahunan lomba nasional di Pulau Dewata.
(Kontributor: Om Christian Falino)
Hasil Lengkap Bali Koalisi Cup 2015 (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.