Selama Ramadhan lalu, kenari TC1 milik Om Eka Jr dan Om Andi Owen absen dari lomba. Hal ini karena kenari langganan juara itu dalam kondisi mabung. Setelah lebaran, burung beres mabung dan langsung menjuarai gelaran akbar Royal Cup (2/8), double winner di Piala Ronggolawe (9/8), serta juara lagi dalam Pesta Rakyat EP Ceria di Depok, Senin (17/8) lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam Pesta Rakyat EP Ceria, kenari TC1 tak tertandingi lawan-lawannya. Kenari jenis AF warna kuning-oranye tetap menampilkan gayanya yang khas, yaitu kepala geleng kiri-kanan saat bunyi, dengan materi irama yang unik dan nyeleneh.
( lihat juga Video dan audio kenari TC1 )
Prestasi kenari TC1 memang segudang, baik kelas standar kecil maupun standar umum / bebas. Kerajinan bunyi, kemerduan cengkok, dan volumenya tak kalah dari kenari besar. Tak heran jika si kecil ini kerap menjuarai kelas standar umum / bebas.
Menurut Om Eka Jr, proses mabung kenari TC1 relatif cepat, bahkan hanya membutuhkan total waktu 45 hari saja. Rinciannya, proses jatuh bulu hingga ambrol berlangsung 20 hari, kemudian sejak ambrol hingga rapi tuntas berlangsung selama 25 hari.
Apa sih rahasianya sehingga proses mabung kenari TC1 bisa cepat, dan burung tetap moncer di lapangan?
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pada kondisi normal (sebelum mabung), kata Om Eka Jr, kenari TC1 biasanya dianginkan setelah buka kerodong. Habis dianginkan kemudian dimasukkan ke kandang umbar sepanjang 2,5 meter sambil dijemur sekitar 1-2 jam. Itu dilakukannya setiap hari.
“Tetapi perlakuannya berbeda sejak jatuh bulu hingga tumbuh bulu-bulu baru. Saya sudah tidak memakai kandang umbaran lagi. Jemur pun tidak. Sejak bulu pertama jatuh, burung full istirahat sampai bulu-bulu barunya tumbuh dan benar-benar rapi,” ujarnya.
Jadi, selama menunggu bulu-bulunya rapi, kenari TC1 tetap disimpan dalam kandang hariannya. Pakan utama merupakan hasil racikannya sendiri. Adapun pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa sayuran dan buah tetap diberikan sebagai penambah nutrisi.
“Sayuran yang biasa saya berikan adalah selada dan sawi (pokcay). Ini rutin diberikan setiap hari, diselingi dengan sebilah tulang sotong. Seminggu sekali, saya berikan separo telur puyuh rebus, kemudian diselingi pula dengan sepotong apel merah,” kelas Om Eka.
Dengan menu pakan seperti itu, pertumbuhan bulu bisa lebih maksimal, terutama setelah tidak ada lagi bulu yang jatuh, atau saat proses dorong bulu. Pada masa pertumbuhan bulu ini, asupan pakan bergizi sangat penting. Hal ini sekaligus mempercepat proses pemulihan kondisinya agar selalu fit.
“Kunci utama agar kenari tetap stabil prestasinya pascamabung adalah kesabaran dan ketelitian dari perawatnya. Selain itu, fokus, fokus, dan fokus. Dengan begitu, burung cepat kembali ke top form, meski baru saja melewati masa mabungnya,” tandas Om Eka. (d’one)
Note: Untuk perawatan harian kenari TC1, silakan buka arsipnya di sini.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru