Indonesia sering menjadi tujuan migrasi dari beragam spesies burung di dunia, mulai dari burung pemangsa hingga burung kicauan. Tak sedikit pula burung-burung yang menetap dan menyebar ke beberapa daerah. Salah satunya adalah burung sikatan bubik. Burung migran yang tak mau diam ini kerap dijumpai di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Burung sikatan bubik / asian brown flycatcher (Muscica dauurica).

Burung sikatan bubik atau asian brown flycatcher (Muscica dauurica) termasuk anggota keluarga Muscicapidae, dari genus Muscicapa. Postur tubuhnya mungil, dengan panjang sekitar 12 cm. Bulu-bulunya didominasi warna cokelat keabu-abuan dengan bentuk mata yang besar dan mencolok.

Seperti halnya tledekan laut atau blue-and-white flycatcher (Cyanoptila cyanomelana), sikatan bubik merupakan burung migran yang kerap datang ke beberapa daerah di Indonesia. Itu terjadi apabila daerah tempat berbiaknya dilanda musim dingin.

Kalau beruntung, Anda bisa menjumpai burung sikatan bubik di halaman rumah, taman, atau ladang perkebunan pada musim migrasinya, yaitu antara bulan September sampai dengan Maret.

Terdapat empat subspesies / ras burung sikatan kubik dengan wilayah persebaran sebagai berikut:

  1. Muscica dauurica dauurica: Berbiak di wikalah tengah Siberia, wilayah tenggara Rusia, wilayah utara Korea dan Mongolia, timur-laut Tiongkok, dan Jepang. Pada musim dingin, burung ini bermigrasi ke China Selatan, Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Indonesia. Di negeri kita, tujuan migrasi burung ini biasanya di kawasan Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, dan Jawa).
  2. Muscica dauurica poonensis: Berbiak di barat-laut Pakistan, Himalaya, dan Nepal, serta wilayah tengah dan selatan India. Saat musim dingin, burung ini bermigrasi ke Semenanjung India, Sri Lanka, serta Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nicobar.
  3. Muscica dauurica siamensis: Berbiak di wilayah selatan Myanmar, barat-laut Thailand, dan wilayah selatan Vietnam.
  4. Muscica dauurica umbrosa: Berbiak di kawasan timur-laut Kalimantan, dengan ciri-ciri ukuran tubuh yang lebih kecil dan warna lebih gelap, terutama pada bagian kepalanya.

Sikatan bubuk dikenal sebagai ras penetap yang akan rutin mengunjungi daerah hingga ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut (dpl), termasuk wilayah barat dan tengah Indonesia.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Pada musim migrasi, burung ini mudah dijumpai di hutan-hutan terbuka, perkebunan, taman-taman kota, bahkan halaman rumah yang banyak ditumbuhi pepohonan rindang. Spesies ini umumnya dijumpai sendirian atau bersama dengan kelompok burung lainnya.

Burung sikatan bubik sering dijumpai di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Yang unik dari burung ini adalah perilakunya yang tidak mau diam alias sangat aktif, termasuk saat mencari pakan serangga. Saat itu, burung ini akan bertengger di sebuah ranting sambil celingak-celinguk mencari mangsanya.

Selanjutnya, secara mendadak burung ini akan terbang menyambar mangsanya, lalu kembali ke ranting tempatnya bertengger, sambil menggetarkan ekornya. Hal tersebut akan dilakukanya berkali-kali, sehingga kalau diperhatikan mirip senjata bumerang yang jika dilempar akan kembali lagi kepada pemiliknya.

Terkadang, burung migran ini ditemukan dijual di pasar-pasar burung, terutama oleh pedagang dadakan yang biasa mangkal di pinggir-pinggir jalan. Meski suara kicauannya cukup merdu seperti layaknya jenis burung sikatan yang lainnya, namun sikatan bubik lebih banyak diam, alias jarang mau bersuara ketika dipelihara dalam sangkarnya.

Berikut suara kicauan burung sikatan bubik yang bisa Anda dengarkan sebagai referensi.

  • Suara kicauan sikatan bubik – variasi 1
  • Suara kicauan sikatan bubik – variasi 2
  • Suara kicauan sikatan bubik – variasi 3

Unduh semua audionya di sini

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2