Musim hujan sudah tiba! Burung-burung kicauan di alam liar secara instinctive dapat beradaptasi terhadap kondisi musim hujan. Namun tidak demikian dengan burung-burung yang dipelihara dalam sangkar, termasuk pleci. Anda selaku pemilik atau perawat harus memberi perlakuan tersendiri yang berbeda dari perawatan di musim kemarau. Berikut ini lima hal penting dalam perawatan pleci pada musim hujan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Perawatan burung pleci pada musim hujan.

Burung pleci di alam liar dikenal gemar mandi dan hujan-hujanan. Mereka sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang telah disesuaikan dengan kehidupannya di alam liar.

Persoalannya menjadi berbeda ketika burung dalam perawatan manusia, baik dipelihara di dalam kandang koloni maupun sangkar harian.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Contohnya, pleci di alam liar memiliki cara tersendiri untuk berlindung ketika terjadi cuaca ekstrem disertai angin kencang dan petir. Tetapi pleci di dalam sangkar / kandang memerlukan campur tangan Anda ketika terjadi kondisi cuaca seperti itu. Jika tidak, maka pleci rentan mengalami gangguan kesehatan atau menurunkan penampilannya.

Jika perawatan pada musim hujan kurang tepat, maka pleci yang semula bersuara lantang cenderung menjadi serak, yang membuatnya hanya ngeriwik saja. Selain itu, pleci yang semula aktif pun akan lebih banyak diam dengan bulu-bulu yang dikembangkan.

Masalah lain yang terkait ketidaktepatan dalam merawat pleci pada musim hujan adalah munculnya penyakit yang disebabkan pakan yang berjamur, sangkar yang lembab, dan sebagainya. Karena itu, perawatan pleci selama musim hujan harus dilakukan secara tepat, agar burung tersebut tetap fit, aktif, dan gacor.

Ada lima hal penting mengenai perawatan burung pleci pada musim hujan agar tetap fit dan rajin berbunyi, yaitu:

1. Penempatan sangkar

Selama musim hujan, perhatikan posisi menggantang sangkar burung pleci. Sebaiknya sangkar digantang di tempat kering dan hangat, tidak lembab / basah, dan tak berdekatan dengan sumber angin seperti lubang angin (ventilasi), kipas angin, atau exhaust. Selain itu, jangan menggantang sangkar dalam ruangan yang bermesin pendingin (AC).

Jika Anda nekat menggantang sangkar pada tempat-tempat “terlarang” seperti disebutkan di atas, maka pleci akan mudah terserang berbagai gangguan kesehatan seperti suara serak, flu, masuk angin, bahkan bisa juga mati.

2. Pemberian pakan

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Pakan yang diberikan selama musim hujan sangat tergantung dari kondisi cuaca saat itu. Jika kondisi cuaca hari itu sedang panas, pemberian pakan bisa disesuaikan dengan perawatan harian seperti biasanya. Namun jika sepanjang hari cuaca mendung, atau hujan terus-menerus, maka pemberian pakan terutama pakan tambahan (EF) seperti ulat hongkong dan ulat kandang harus ditingkatkan.

Selain itu, pakan voernya harus sering diperhatikan. Voer untuk pleci umumnya berupa voer halus / bubuk. Pada musim hujan, voer sering terasa lembab jika terkena udara basah. Akibatnya, voer mudah terkontaminasi bakteri atau jamur, yang jika dikonsumsi burung bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada pencernaannya.

Untuk menjaga kondisi burung pleci tetap fit selama musim hujan, sangat dianjurkan menambahkan multivitamin seperti BirdVit dalam perawatan hariannya.

3. Waktu memandikan

Mandikan pleci hanya pada saat cuaca sedang bersahabat. Pleci dikenal juga sebagai burung yang gemar bermain hujan-hujanan. Karena itu, ketika turun hujan rintik-rintik pada pagi hari, Anda bisa menghujan-hujankan seluruh pleci di rumah.

Namun perlu diingat, jangan memandikan atau menghujan-hujankan burung pleci pada sore hari, apalagi jika cuaca mendung atau turun hujan. Memandikan pleci pada saat cuaca mendung akan membuat burung mudah mengalami gangguan kesehatan, khususnya suara serak dan flu/pilek.

4. Penjemuran

Sinar matahari sangat penting bagi semua jenis burung kicauan, termasuk pleci. Sinar mahatari, khususnya sebelum pukul 09.00, kaya akan provitamin D. Provitamin D bakal diurai menjadi vitamin D, yang berfungsi untuk membantu penyerapan mineral kalsium (Ca), sehingga berpengaruh pula terhadap kesehatan tulang pada burung.

Dengan berjemur, burung pun menjadi lebih aktif dan kembali fit. Namun di musim hujan, sinar matahari pagi tidak selamanya bisa kita jumpai. Karena itulah, carilah kesempatan untuk menjemur pleci ketika cahaya matahari mulai muncul, meski waktunya cukup singkat.

5. Menjaga kebersihan

Menjaga kebersihan merupakan bagian perawatan terpenting untuk semua jenis burung kicauan. Bahkan di musim hujan, kebersihan sangkar / kandang harus benar-benar diprioritaskan.

Sebab sangkar mudah menjadi lembab dan pakan voernya mudah berjamur. Kondisi sangkar yang basah / lembab akan menjadi sarang bagi bakteri, jamur, dan parasit seperti tungau kantung udara dan tungau merah.

Seperti disebutkan di atas, mencegah sangkar dari kelembaban bisa dilakukan dengan menggantang di tempat yang kering dan hangat, serta jauh dari sumber angin. Mencuri-curi kesempatan untuk menjemur pleci ketika ada sinar matahari sangat membantu untuk menjaga kondisi sangkarnya agar tetap kering.

Itulah lima hal penting dalam perawatan burung pleci selama musim hujan seperti saat ini.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.