Pekin robin dan pancawarna merupakan burung kicauan yang pernah menjadi favorit para kicaumania di negeri ini pada akhir dekade 1990-an hingga awal 2000-an. Tetapi sejak kemunculan virus SARS (sindrom sistem pernafasan akut) tahun 2003, kedua jenis burung impor asal Tiongkok itu mulai dilupakan orang. Pasalnyavirus mematikan itu pertama kali merebak di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat ini pekin robin dan pancawarna mulai dapat ditemukan lagi di sejumlah pasar burung di Indonesia. Begitu pula burung-burung impor lainnya asal Tiongkok seperti hwamei.
Meski demikian, masih banyak kicaumania (khususnya kawula muda) yang belum pernah mendengar kemerduan burung pekin robin dan pancawarna.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Pekin robin (Leothrix lutea), atau kerap disebut robin peking, masih satu keluarga dengan burung pancawarna / silver eared mesia (Leiothrix argentauris). Keduanya sama-sama anggota keluarga Leiothricidae, dengan wilayah persebaran meliputi Asia Selatan, Tiongkong, Jepang, dan Vietnam. Khusus pancawarna, wilayah persebarannya sampai Sumatera.
Karena lama “menghilang”, banyak kicaumania di negeri ini yang tak tahu seperti apa suara kicauan burung pekin robin dan pancawarna. Berikut ini ragam suara burung pekin robin dan pancawarna yang digunakan untuk masteran maupun memancing bunyi.
- Suara kicauan burung pekin robin – variasi 1
- Suara kicauan burung pekin robin – variasi 2
- Suara kicauan burung pekin robin – variasi 3
- Suara kicauan burung pancawarna – variasi 1
- Suara kicauan burung pancawarna – variasi 2
- Kombinasi pekin robin dan pancawarna untuk masteran
Setelah mendengar suara kicauannya, apakah Anda berminat untuk memelihara atau menangkarkannya ?
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru