Kali ini Om Kicau ingin mengulas resep murai jawara ala Om Agung Warok, kicaumania dari PonoROCKgo SF yang makin merajai berbagai even di Tangerang Selatan dan sekitarnya. Selain ilmunya mumpuni, Om Agung Warok dikenal sebagai pribadi sederhana dan ramah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lelaki yang satu ini seperti mengamalkan ilmu padi: makin tinggi, makin menunduk. Dia tidak mau koar-koar, tinggi hati, atau merasa murainya lebih unggul. Padahal, hampir setiap minggu mengoleksi “ijazah” (baca: sertifikat juara), trofi, dan hadiah uang, terutama dari murai batu Amuba andalannya.
Settingan Om Agung Warok terhadap MB Amuba inilah yang mau dikupas-tuntas dalam artikel ini, yang diberi titel ketok magic murai jawara ala Om Agung Warok.
Sebelum di tangan Om Agung, Amuba dulu sering diketawain bahkan dihina sejumlah pemain lainnya di arena lomba. “Soalnya burung ini memiliki segudang masalah. Suaranya serak, apabila digantang sering macet bunyi, dan sebagainya,” jelasnya.
Tetapi karena melihat potensinya, Om Agung akhirnya memboyong Amuba, kemudian segera mengatasi suara seraknya melalui terapi air rebusan kencur. Untuk mengembalikan kondisi mentalnya, Amuba pun digantang dan dikelilingi burung-burung kecil.
“Boleh jadi, faktor terpenting yang mempercepat proses penyembuhan Amuba adalah suasana rumah yang asri, masih banyak pepohonan. Saat diembunkan di pagi hari, burung merasakan udara yang segar sekali,” tambah Om Agung.
Lebih mengandalkan settingan harian
Setelah kondisi fisik dan mental Amuba pulih, Om Agung mulai mencari settingan harian dan lombanya. Di rumah, Amuba termasuk burung yang pendiam, tidak mau koar-koar, kendati banyak murai batu di rumah Om Agung Warok.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Setingan hariannya cukup simpel. Setiap pagi, mulai pukul 05.00, burung diembunkan di kandang umbar (polier) sambil diberi cacing tanah. Ini menu wajib selepas subuh. Adapun porsi jangkrik 5 ekor pagi hari dan 5 ekor sore hari.
Setiap hari, burung wajib mandi dan jemur. Durasi penjemuran cukup satu jam saja. Dengan perawatan yang sederhana tapi konsisten, Amuba kini menjelma menjadi salah murai jawara di Tangerang Selatan.
“Jadi saya lebih mengandalkan settingan harian, bukan settingan lomba. Kalau mau dilombakan, burung pada H-1 saya embunkan sambil diberi air rebusankencur. Ini bisa memaksimalkan volumenya sehingga terdengar dahsyat atau tembus. Porsi jangkrik hanya dua ekor saja, dengan bonus kroto, tapi tanpa ulat hongkong,” jelasnya.
Kunci sukses lain yang wajib diterapkan Om Agung adalah mengkondisikan murai batu terhadap suasana lomba. Misalnya, event organizer A rutin menggelar latber setiap pekan. Suatu saat, EO itu mengadakan even besar. Nah, seminggu sebelum even besar digelar, Om Agung akan menurunkannya dalam latber yang diselenggarakan EO A tersebut.
“Cara itulah yang selalu saya lakukan selama ini, dan membantu murai batu dalam beradaptasi dengan suasana atau tempat lomba,” tandas Om Agung.
Itulah beberapa tips perawatan murai batu jawara yang selama ini diterapkan Om Agung Warok. Ingat, kunci utama keberhasilan Anda adalah perawatan konsisten, kesabaran, dan mampu membaca karakter murai batu Anda. (Om Dimas Aryokusumo)
Om Agung Warok juga ingin berbagi tips tentang perawatan murai batu lomba, meski topiknya terpisah-pisah. Silakan klik tautan di bawah ini:
Birahi murai di lapangan | Settingan terbaik | Gathering murai di rumah