Belum banyak orang yang mengenal burung pelatuk ayam / white-bellied woodpecker (Dryocopus javensis). Spesies ini sebenarnya memiliki wilayah persebaran yang cukup luas, bahkan mencakup sebagian besar kawasan Asia, mulai dari India, Jepang, hingga Indonesia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski memiliki embel-embel kata ayam di belakang namanya, burung pelatuk yang satu ini tidak punya hubungan dengan unggas sejenis ayam. Burung pelatuk ayam terdiri atas 14 subspesies / ras, dengan rincian sebagai berikut:
- Dryocopus javensis hodgsonii: Wilayah persebaran di Semenanjung India, mulai dari Western Ghats, wilayah selatan Madhya Pradesh, Orissa, sampai wilayah utara Andhra Pradesh.
- Dryocopus javensis forresti: Wilayah persebaran di utara Pegunungan Myanmar hingga baratdaya Tiongkok Sichuan, Yunnan).
- Dryocopus javensis richardsi: Wilayah persebaran di Korea (sudah punah) dan Pulau Tsushima, Jepang.
- Dryocopus javensis feddeni: Wilayah persebaran di Myanmar (kecuali bagian utara), sebagian besar wilayah Thailand, dan Indochina.
- Dryocopus javensis javensis: Wilayah persebaran di wilayah selatan Thailand hingga Sumatera, Pulau Nias, Jawa, Bali, serta Kalimantan dan kepulauan di sekitarnya seperti Natuna Utara.
- Dryocopus javensis parvus: Wilayah persebaran di Pulau Simeulue (Aceh).
- Dryocopus javensis confusus: Wilayah persebaran di Luzon (Filipina utara).
- Dryocopus javensis mindorensis: Wilayah persebaran di Mindoro .
- Dryocopus javensis hargitti: Wilayah persebaran di Palawan (Filipina).
- Dryocopus javensis philippinensis: Wilayah persebaran di Panay, Masbate, Guimaras, dan Negros (Filipina).
- Dryocopus javensis cebuensis: Wilayah persebaran di Pulau Cebu, Filipina (diperkirakan sudah punah).
- Dryocopus javensis pectoralis: Wilayah persebaran di Samar, Calicoan, Leyte, Panaon, dan Bohol (Filipina).
- Dryocopus javensis multilunatus: Wilayah persebaran di Basilan, Dinagat, dan Mindanao (Filipina).
- Dryocopus javensis suluensis: Wilayah penyebaran di Kepulauan Sulu, Filipina.
Bulu-bulu tubuhnya terdiri atas tiga warna: merah, hitam, dan putih. Postur tubuhnya cukup besar, dengan panjang sekitar 42 – 48 cm.
Burung jantan dan betina bisa dibedakan dari warna bulunya. Pelatuk ayam jantan memiliki tubuh bagian dan dada berwarna hitam, serta bercak di pipi dan jambul berwarna merah. Adapun burung betina memiliki tubuh berwarna hitam, perut putih, dan tidak memiliki bercak merah di pipi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Burung pelatuk ayam jarang sekali terlihat hingga ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut (dpl). Namun jika sampai terlihat, mereka biasanya sangat ribut dan mencolok. Kawasan yang disukai adalah hutan dataran rendah yang terbuka, termasuk hutan mangrove.
Burung ini umumnya hidup menyendiri atau berpasangan ketika memasuki musim kawin yang berlangsung sekitar Agustus dan September. Mereka biasanya mengunjungi tajuk atas dan tengah pohon untuk mencari makanan pada semua lapisan di hutan. Pakannya terdiri atas serangga, kumbang, tempayak, semut dan serangga lain. Kadang suka juga memakan buah-buahan yang sudah matang.
Sarang berada dalam lubang di batang pohon yang dibuatnya dengan bantuan paruhnya yang kuat. Lubang sarang terkadang dibuat pada batang pohon yang mati. Di dalamnya, burung betina akan bertelur sebanyak 2 -3 butir yang berwarna putih.
Suara burung pelatuk ayam terdengar sangat tajam dan nyaring. Seperti jenis pelatuk lainnya, spesies ini memiliki tiga macam suara, yaitu suara panggilan (call), kicauan (song), dan drumming (dentuman).
Suara kicauannya terdiri atas beberapa macam, termasuk suara tertawa dan ngekek yang cukup rapat. Nah, berikut ini beberapa audio burung pelatuk ayam yang lantang, tajam, dan bisa dimanfaatkan untuk memaster murai batu atau cucak hijau.
- Suara kicauan pelatuk ayam – versi 1
- Suara kicauan pelatuk ayam – versi 2
- Suara drumming pelatuk ayam
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.