Setelah sukses menjadi breeder lovebird eksotik, termasuk jenis parblue, Om Lalang (Surabaya) terus memperluas jaringan dengan para lovebird lovers dari berbagai daerah di Indonesia. Dari sanalah dia melihat betapa besar potensi lovebird eksotik di Indonesia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Lalang memulai bisnis lovebird pada tahun 2010, dengan menjadi breeder lovebird jenis eksotik. Kemudian dia memberanikan diri terjun ke parblue, ketika para penangkar lainnya masih ragu-ragu terhadap jenis lovebird tersebut.
“Saat rekan-rekan lainnya masih ragu mengenai masa depan lovebird parblue, saya sudah yakin dan berani terjun. Saya punya prinsip, kalau menjalani sesuatu harus total, tak bisa setengah-setengah,” tandasnya.
Tatkala permintaan konsumen terhadap lovebird eksotik terus meningkat, termasuk lovebird impor, Om Lalang mulai tertarik terjun ke sana. Dia lantas berfikir, kalau saja dapat mendatangkan lovebird impor berkualitas, tentu pasar mau menerimanya.
Untuk memulainya, Om Lalang merasa perlu belajar terlebih dulu, kalau perlu berkunjung ke mancanegara, untuk melakukan studi banding.
“Negara pertama yang saya kunjungi untuk studi banding tentang breeding lovebird adalah Filipina. Di sana juga ada importir lovebird dari negara lain, misalnya dari Pakistan. Setelah seminggu keliling Filipina, akhirnya saya ambil beberapa lovebird,” kata Om Lalang.
Kini Om Lalang makin mantap melangkahkan kakinya sebagai importir lovebird berkualitas, dengan mengibarkan bendera Kibar Exotic Birds di kawasan Balongsari, Tandes, Surabaya.
Agar kualitas lovebird impor ini tak mengecewakan pelanggannya, sejak awal Om Lalang bersepakat dengan rekanan di Filipina mengenai spek kualitas burung yang dicarinya.
“Berita baiknya, burung-burung yang didatangkan dari Pilipina selama ini lancar jaya. Kualitas sesuai dengan spek yang telah disepakati. Burung pun cepat terserap pasar, dan para pelanggan pun secara umum merasa puas,” jelasnya.
Setelah sukses membuka jaringan di Filipina, Om Lalang kemudian memperluas jaringan ke Taiwan, Thailand, bahkan sampai Eropa dan Amerika. “Semua sudah terhubung. Tinggal menyesusaikan dan memantau kondisi pasar di Indonesia, burung macam apa yang lagi dibutuhkan dan perlu dimasuki.”
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ngomong-ngomong, apakah Om Lalang masih meneruskan ternak lovebirdnya? Ternyata kesuksesan sebagai importir tak membuatnya melalaikan ternak lovebirdnya.
“Dunia ternak tetap saya tekuni. Saya tidak bisa meninggalkannya, karena itu memang hobi saya. Ya, tentu lebih mengasyikkan lagi kalau hobi juga bisa menghasilkan,” imbuh lelaki berusia 28 tahun itu.
Jenis lovebird yang ada di kandang ternaknya memang berubah sesuai dengan tren. Kalau tiga tahun lalu fokus pada varian parblue, kini dia fokus pada jenis pale fallow, parblue pale fallow, hingga biola parblue dan biola blue series.
Kalau Anda berminat untuk mendapatkan lovebird eksotik kualitas impor maupun hasil penangkaran Om Lalang, silakan hubungi atau konsultasi dengan yang bersangkutan. (Waca)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.