Sampai saat ini, murai batu tetap menjadi kelas paling bergengsi dalam setiap lomba burung kicauan di wilayah Jabodetabek. Tak heran apabila banyak kicaumania suka main di kelas ini. Selain ketat dan seru, kelas murai batu juga memiliki prestise tersendiri.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Hal ini pula yang dirintis Dipo Team Depok yang digawangi kakak-beradik Om Riano dan Om Kiano, serta Om Firman selaku mekanik andalannya selama ini. Sejak awal tim ini konsisten main di kelas murai batu.

Personel Dipo Team: (dari kanan) Om Firman, Om Riano, Om Kiano, dan kru.

Dipo Team memiliki 11 jagoan di kelas murai batu, antara lain Ramones, Arjuna, El Cino, New Santana, Rahwana, Wasabi, dan Si Bontot. Semuanya dipoles langsung oleh Om Firman.

”Kami memang mempercayakannya kepada Om Firman. Dia memang ahlinya murai, dan terbukti sudah banyak hasil polesannya yang moncer di lapangan,” kata Om Riano.

Dari 11 ekor murai batu tersebut, dua di antaranya sudah punya prestasi di tingkat nasional, yakni murai batu Ramones milik Om Riano dan Arjuna Dipo andalan Om Kiano.

Ramones yang pernah meraih double winner dalam even akbar Piala Nirina di Bogor, 5 Mei lalu, adalah murai batu hasil penangkaran. Kendati demikian, Ramones sering ditampilkan dalam kelas ring maupun non-ring.

Om Riano bersama murai batu Ramones.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Bahkan dua gelar juara pertama di Piala Nirina diraih Ramones pada kelas-kelas non-ring yang notabene juga diikuti murai-murai hasil tangkapan hutan, serta umurnya rata-rata lebih mapan. “Ramones moncer pula even akbar Mahakarya Konservasi Indonesia di Sentul, Bogor, 17 Juli lalu,” tambah Om Riano.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Yang menggembirakan, Om Riano juga sedang mengkondisikan adik Ramones agar siap tampil di arena lomba. Burungnya masih muda, bahkan baru lepas bulu-bulu trotolannya.

Prestasinya ini tak lain karena Ramones memiliki materi isian lagu yang komplet, mulai dari suara cililin, lovebird, cucak jenggot, kapas tembak, serindit, hingga kenari. Selain itu, durasi kerjanya juga luar biasa, dengan kualitas volume di atas rata-rata.

“Ramones mulai moncer sejak umur tujuh bulan. Debutnya dimulai dengan masuk empat besar dalam sebuah even lokalan di Depok. Kini umurnya sudah tiga bulan, dan setiap hari ditangani langsung oleh Om Firman,” tambah Om Riano lagi.

Murai batu Ramones moncer sejak umur 7 bulan.

Selama ini, Dipo Team memang tidak pernah membeli burung jawara. Semuanya dimulai dari bahan dan dipoles selama beberapa minggu, bahkan hingga bulanan, sampai akhirnya moncer di lapangan. “Di sini, kami hanya ingin mencetak burung juara, bukan membeli burung juara,” tegasnya.

Sebelum Ramones jadi langganan juara, Dipo Team sudah memiliki murai batu Arjuna Dipo. Burung ini juga tidak kalah mencorong, dan lebih dulu menjadi amunisi andalan Dipo Team. (d’one)

Murai batu Arjuna Dipo

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.