Kontes pleci Piala Pantura berlangsung meriah dan sukses di Perhutani Randudongkal, Pemalang, Minggu (31/7). Even yang dikemas Zaeni Event Organizer ini dihadiri ratusan plecimania dari berbagai daerah, antara lain Jakarta, Cikarang (Bekasi), Bandung, Garut, Banjarnegara, Purwokerto, Banyumas, Tegal, Brebes, Pekalongan, dan tuan rumah Pemalang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Zaeni Marshall selaku ketua panitia, sekaligus pimpinan Zaeni EO, mengatakan bahwa tiket terjual dalam gelaran ini mencapai 820 lembar lebih. Panitia membuka 20 kelas yang hampir semuanya full gantangan.
Kesuksesan lomba burung berkicau ini tak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari pelaksanaan even tersebut. Sejak awal panitia mencanangkan lomba tanpa teriak, dan ternyata bisa ditaati para peserta. Tak heran apabila sebagian besar peserta menyatakan kepuasannya terhadap even ini.
NV 88 yang diperkuat para plecimania Bandung menunjukkan ketangguhan gaco-gaco andalannya, terutama pleci Prabu dan Koslet. Prabu bahkan mampu mencetak kemenangan quattrick (4 kali juara 1), sedangkan pleci Koslet sukses meraih double winner.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
NV 88 pun dinobatkan sebagai juara umum bird club / BC. Gelar juara umum single fighter diraih DC SF Garut. Tim yang digawangi H Andris dan H Tatang ini mampu menjuarai lima kelas. Gaco terbaik mereka, Bionic Cinta, bahkan mencetak kemenangan hattrick.
DC SF Garut juga menurunkan pleci Dakkar Cinta yang mampu menjuarai dua kelas. Masih ada lagi Lintang Cinta. Burung ini juga moncer di sejumlah kelas, meski bukan di peringkat pertama.
Om Waud, plecimania asal Q Most SF Tegal, juga sukses bersama pleci Mix Max. Gaco andalannya ini sukses menjuarai Kelas Pantura, Pemalang B, dan Rayden B.
Q Most SF Tegal sempat bersaing ketat dengan DC SF Garut dalam pengumpulan poin untuk penentuan juara umum SF. “Saya tetap bersyukur atas hasil ini. Salut untuk kinerja juri dan kepanitiaan yang fairplay dan tegas di lapangan,” tutur Om Waud.
Om Deni Saputra, plecimania dari Tim JC-215 Cikarang, juga merasa puas terhadap gelaran ini. “Meski hanya bisa meraih juara kedua, saya tetap puas. Apalagi even ini dikemas sangat baik. Kalau ada lagi even kedua dan seterusnya, saya siap datang lagi ke Pemalang,” ujarnya.
Sistem tiket kocok di lapangan yang diterapkan panitia juga bisa diterima para peserta. Mereka menilai sistem seperti ini lebih fair dalam penentuan nomor gantangan. “Hebatnya lagi, lomba bisa berjalan tanpa teriak. Salut untuk EO-nya, dan semoga bisa dipertahankan terus dalam even-even berikutnya,” ujar salah seorang plecimania asal Pekalongan.
Mewakili seluruh kru panitia dan tim juri, Om Zaeni Marshall mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kehadiran para pleman dari berbagai daerah di Pulau Jawa. “Tunggu saja kontes burung pleci berikutnya, dengan kemasan hadiah yang tetap menarik, namun tiketnya sangat terjangkau,” tandas Om Zaeni. (OK-1)
Hasil Kontes Pleci Piala Pantura (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.