Tiga burung meraih double winner dalam even Road to Cindelaras BC di lapangan Kalongan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Minggu (28/08). Ketiga burung tersebut adalah kenari Softgun milik Agha Brother (KKP), lovebird Evelyn kepunyaan Om San (Olinx SF), dan cendet Konslet besutan Om Wawan (Liar SF).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Gelaran ini dikoordinasi Cindelaras BC bekerjasama dengan BnR. Cindelaras saat ini dipimpin Om Slamet, dan dibantu Om Hery Onceps.
Even berlangsung meriah, dihadiri para kicaumania dari lokal Grobogan, Pati, Demak, dan Kudus. Lomba berakhir pukul 17.30 WIB, kemudian dipungkasi dengan pembagian doorprize sangkar yang berlangsung hingga malam hari.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lovebird dibuka hingga lima kelas dan paling diminati para kicaumania. Meski persaingan lumayan ketat, lovebird Evelyn milik Om San (Olinx SF Purwodadi) tampil paling joss. Evelyn moncer empat kali, masing-masing juara 1, 1, 2, dan 6.
Di kelas utama Cindelaras A, Evelyn sukses mengatasi lawan-lawannya, termasuk Djoyo orbitan Om Reza AP (Wanisakti) dan Salju besutan Om Rafa / Niko (Toetoet BC) yang harus puas menjadi juara 2 dan 3.
Kelas Cindelaras B dimenangi lovebird Dahlia kepunyaan Om Wahyu (Tugu Tani), disusul Taurus 02 milik RFS Purwodadi dan Satim andalan Om Rian (Mekarsari SF). Evelyn nangkring di urutan keenam.
Pada Kelas Jago B, Evelyn moncer di urutan kedua di bawah lovebird Cobra milik Om Danang (FJR-CL 10) yang tampil sebagai jawara. Posisi ketiga diraih lovebird Dahlia.
Lovebird Evelyn akhirnya meraih double winner setelah menjuarai Kelas Pakhoy. Posisi kedua ditempati lovebird New Susi milik Om Riyan Singgih dari Wirosari.
Sukses FJR-CL 10 di kelas lovebird cukup mengejutkan. Tim ini diperkuat anak-anak muda, tetapi mampu bersaing dengan kicaumania yang lebih senior.
“Semua burung yang kami turunkan kalah, kecuali lovebird Cobra yang menjadi juara satu. Tak apa-apa, namanya juga sedang mencari pengalaman. Kami bisa bermain burung berkat bimbingan orangtua, yang lebih dulu menekuni hobi burung kicauan,” kata Om Danang, punggawa FJR-CL 10.
Kelas cendet melahirkan jagoan ciamik, yakni Konslet orbitan Om Wawan (Liar SF). Burung ini juga nyeri juara 1. Pada Kelas Pakhoy, cendet Konslet mengalahkan Teror milik Om Kukuh (RSW) dan Quick Silver orbitan Om Heri (Onde-Onde). Kelas Jago juga dimenangi Konslet.
Kenari Softgun milik Agha Brother (KKP) juga menjuarai dua kelas. Softgun merupakan kenari kecil, yang dalam even ini turun di kelas spesialisnya dan kelas bebas. Kelas Kenari Kecil Birma dimenanginya. Juara 2 dan 3 diraih kenari Santa milik Om Decky ZR (Sinar Bangun) dan Gigolo milik E Kenthis (Wani Perih).
Hebatnya, Softgun dan Santa juga unggul di kelas kenari bebas yang diikuti kenari kecil dan kenari besar. Softgun menjuarai Kelas Bebas Pakhoy B, disusul Santa di posisi kedua.
Adapun Kelas Bebas Pakhoy A dimenangi The Doctor milik Om Tikno Dwi (Family SF). The Doctor unggul atas kenari Gigolo dan Hitler milik Om Gambaz, juga dari Family SF.
Family SF memang sudah lama eksis di kelas kenari. Tim ini diketuai Om Gambaz yang moncer bersama kenari Hitler. “Burung ini baru saja rampung mabung. Penampilannya belum optimal, tapi lumayan bisa masuk tiga besar,” kata Om Gambaz.
Republik Seni Wirosari (RSW) yang digawangi Om Kukuh Prasetyo Rusady SH MM juga meraih prestasi di beberapa kelas. Om Kukuh menurunkan murai batu Jangkung (juara 1, 2) dan ciblek MJ (juara 1). Bahkan tiga cendetnya juga masuk daftar juara, yakni Teror (juara 2), Kenzo (juara 4), dan Pesona (juara 5).
RSW memang kerap memborong gelar juara, terutama dalam even-even di Purwodadi, Grobogan, serta Semarang. Bahkan, beberapa waktu lalu, RSW tampil sebagai juara umum SF dalam gelaran Garuda Sakti Semarang.
Tiga kelas cucak ijo dimenangi burung yang berbeda. Kelas Cindelaras dikuasai cucak ijo Kopassus koleksi Om Teguh (Purwodadi), setelah mengalahkan Gibrani milik Om Adhy (Kudus) dan Hitler besutan Om Edi Sulis (Purwodadi).
Cucak ijo Edotenze orbitan Om Setyo Hadi SF (Brati) terbaik di Kelas Jago, disusul Tholle milik Om Wahyu / Lelet (Purwodadi). Kelas Pakhoy dimenangi cucak ijo Sengketa milik Om Sokib (Godong).
Sengketa yang memiliki power tangguh disertai tembakan istimewa mampu menyingkirkan lawan-lawan di sekelilingnya seperti Hitler, Mahameru milik H OP SF (Purwodadi), dan Edotenze.
Om Sokib merupakan ketua Ronggolawe Nusantara DPC Grobogan. Dia dan rekan-rekan akan menggelar latpres burung berkicau di halaman kantor Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Minggu (4/9), dengan juri-juri Ronggolawe.
Koloni 69 yang dipimpin Om Hendri masih mendominasi kelas pleci. Bahkan tiga jagoan mereka masuk 4 besar, yakni Big Bos dan Judas milik Om Samuel (juara 1 dan 2) serta Ciung 74 milik Om Rama (juara 4). Posisi ketiga ditempati pleci Racun milik Omelet (Mas Sus).
Pada hari yang sama, Koloni 69 juga sukses menjuarai kelas pleci dalam even Samen Cup di Blora. Koloni 69 rutin menggelar Latpres Sabtu Seru di Cafe Kampoeng Loegue, Purwodadi, setiap Sabtu pekan kedua.
Mewakili seluruh kru panitia dan juri, Om Hery Onceps mengucapkan terimakasih atas partisipasi rekan-rekan kicaumania dari berbagai daerah. “Mohon maaf apabila selama penyelenggaraan masih ada yang kurang berkenan di hati,” tandasnya. (neolithikum)
Hasil Lomba Road to Cindelaras BC (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.