Om Deny saat ini menjabat ketua Komunitas Anis Merah Bogor (KAMB). Di kalangan kicaumania, namanya lebih kondang dengan sebutan Om Deny KAMB. Gaco andalannya adalah anis merah Petir, langganan juara di Blok Barat, terutama di wilayah Jabodetabek.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Anis merah Petir termasuk spesial. Setiap kali berlaga, burung langsung nancep di tangkringan, membawakan lagu-lagunya sambil teler, nyaris tanpa jeda, plus buka ekor.
“Jika sudah teler bisa sampai 40 menitan. Makanya, sejak awal digantang sampai akhir penilaian terus teler, kaya wiver yang bergerak kontinyu dari kiri ke kanan. Volumenya juga tembus,” ujar Om Deny.
Berbeda dari anis merah pada umumya, Petir tidak memiliki karakter ngebos, atau kerap turun tangkringan (meletik) ketika melihat pemilik atau perawatnya saat berlaga di lapangan. AM Petir tetap anteng dan teler pulas, meski ada pemilik atau perawatnya.
Tak heran jika anis merah Petir terus menorehkan prestasinya dalam berbagai even di Blok Barat. Bahkan pada dua bulan terakhir, Petir kerap memenangi even akbar seperti Festival Mahakarya Konservasi Indonesia (17/7), Piala Bogor Raya Bersatu (7/8), hingga Piala Tangerang Raya (31/8).
“Bahkan Petir juga pernah meraih double winner di Sukabumi. Kalau dihitung, sejak di tangan saya, burung ini sudah 50 kali lebih menjadi juara pertama,” tambah Om Deny.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Beberapa penggemar anis merah pernah melobi Om Deny untuk meminang Petir. Bahkan sudah ada penawaran seharga Rp 150 juta. Namun sang pemilik masih sayang.
“Buat mainan dulu di lapangan. Soalnya susah nyari lagi burung seperti ini. Apalagi Petir sudah menjadi ikon KAMB yang bermarkas di Tajur, Bogor,” jelasnya.
Lantas, bagaimana perawatan anis merah Petir? Sehari-hari, burung dirawat Om Masis. Kalau berlomba, Om Masis juga selalu ikut mengawalnya.
Perawatan anis merah Petir sebenarnya relatif sederhana. Yang penting, buah-buahan diberikan secara bervariasi atau selang-seling setiap hari. Jenis buah yang biasa diberikan adalah pepaya, pisang kepok, dan apel merah.
“Pisang kepok diberikan setiap hari. Apel merah sebelum lomba, sedangkan pepaya diberikan sehari setelah berlomba,” jelasnya.
Setiap pagi buka kerodong, kemudian burung langsung dianginkan, dijemur sebentar (30 jam), setelah itu mandi pagi. Tetapi aktivitas mandi tidak dilakukan setiap hari, melainkan cukup dua kali dalam seminggu.
Extra fooding (EF) terdiri atas jangkrik, cacing tanah, dan kroto. Jangkrik diberikan dua kali per hari, masing-masing pagi (2 ekor) dan sore (2 ekor). Cacing tanah cukup 1 ekor, sedangkan kroto segar diberikan hanya sedikit, itupun menjelang burung digantang di lapangan.
Kalau sudah tiba di lapangan, bulu-bulu tubuhya dibasahi dulu dengan cara disemprot halus, lalu ditrek dengan sesama anis merah lainnya, sambil menunggu panggilan MC untuk digantang.
Dengan perawatan seperti inilah anis merah Petir relatif stabil setiap kali bertarung di lapangan. Tentu pola perawatan itu sudah disesuaikan dengan karakter burung tersebut. (d’one)