Banyak peternak unggas yang melakukan pembersihan kandang ternaknya secara berkala untuk mencegah supaya hewan tersebut tidak terinfeksi parasit, seperti kutu dan tungau. Ternyata, hasil penelitian terbaru membuktikan bahwa perilaku alami mandi debu yang dilakukan ayam mampu membuatnya lebih kebal terhadap parasit terutama kutu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Para peternak unggas komersial biasanya menggunakan kandang baterai untuk menampung hewan ternaknya. Hal ini memang bisa mengendalikan tungau, kutu, dan ektoparasit lainnya, lantaran ayam tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
Kalaupun ayam-ayamnya terserang kutu, atau sebagai tindak pencegahan, peternak bisa melakukan penyemprotan ke kandang dan tubuh ayam, dan itu mudah dilakukan jika menggunakan kandang baterai.
Sekarang kita lihat ayam maupun jenis unggas lainnya (misalnya itik dan merpati) yang hidup bebas berkeliaran di luar kandang. Mereka akan lebih sering kontak langsung dengan tanah, sehingga gampang terserang parasit seperti kutu ayam (Dermanyssus galinae) maupun parasit lain seperti kutu sticktight (Echidnophaga galinacea).
Faktanya, banyak unggas yang hidup di alam liar justru terbebas dari serangan parasit, terutama jika mereka suka melakukan mandi debu atau mandi pasir. Perilaku ini justru bisa mengontrol ektoparasit secara alami dan ternyata justru lebih efektif.
Hal inilah yang menarik minat dua ilmuwan asal University of California (AS),
tomaceous-eart) sebagai media campuran yang digunakan ketika ayam bermandi debu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran tanah diatom ini cukup efektif mencegah dan mengusir ektoparasit, khususnya northern fowl mite (Ornithonyssus sylviarum). Hasil riset keduanya juga sudah dipublikasikan Journal of Economic Entomology, 14 September lalu.
Infeksi kutu pada ayam tidak hanya membuat kulit menjadi gatal saja, namun juga bisa menghambat produktivitas peternakan. Ayam atau unggas yang stres akibat infeksi kutu akan mengalami penurunan produksi telur hingga 10 – 15%.
Nah, mandi debu atau mandi pasir sebenarnya merupakan perilaku alami yang ditemukan pada ayam dan beberapa jenis burung, termasuk burung kicauan seperti branjangan, pailing, dan sanma.
Bahkan jika dibiasakan, sebenarnya hampir semua jenis burung akan menyukai mandi debu / pasir. Selain mampu menghilangkan kelebihan minyak pada bulu-bulunya, mandi debu juga dapat membantu mengusir parasit dari kulit dan bulu-bulu tubuhnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Begitu penting manfaat mandi debu / pasir bagi ayam dan burung, sampai-sampai banyak peternak, penghobi, dan kicaumania yang menyediakan bak mandi khusus berisi pasir dan material debu lainnya.
Tetapi setelah mencermati hasil penelitian
, omkicau.com menyarankan untuk mengubah sedikit kebiasaan itu, yakni menggunakan tanah diatom sebagai pencegahan efektif terhadap ektoparasit.Apa itu tanah diatom?
Tanah diatom (diatomaceous earth) atau sering disebut diatomite adalah sejenis batuan sedimen silika / kieselgur. Batuan ini terbentuk dari cangkang diatom (alga satu sel yang ditemukan pada plankton) yang sudah menjadi fosil.
Dari berbagai referensi yang didapatkan omkicau.com, tanah diatom memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Sebagai media pembasmi kutu yang menginfeksi ayam dan burung, kutu busuk, kumbang karpet, lalat, semut, dan hama tanaman.
- Tanah diatom mempunyai partikel sangat tajam sehingga bisa mematikan parasit maupun serangga-serangga tersebut.
- Bisa juga digunakan untuk mengobati infeksi cacing pada hewan peliharaan, yaitu dengan cara mencampurkan tanah diatom pada makanan anjing, kucing, ayam, atau burung.
- Bahkan mengusapkan tanah diatom pada bulu-bulu hewan peliharaan juga bisa membantu mencegah infeksi cacing.
- Bisa menghilangkan aroma bau dari kotoran hewan, termasuk bau kotoran pada sangkar burung. Caranya, taburkan tanah diatom di bagian bawah kandang atau sangkarnya.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita bersama.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.