Sabtu (24/9) lalu, Om Munadjad mengirim email ke redaksi omkicau.com mengenai modus baru aksi tipu-tipu penjualan burung via online. Meski menjadi salah satu korbannya, dia sempat merekam pembicaraannya dengan pihak penjual yang diduga menipunya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kisah ini bermula ketika Om Munadjad berselancar di dunia maya, dan menemukan blog penjualan burung online, yakni kicauan-alam.blogspot.co.id. Blog ini menawarkan berbagai jenis burung, mulai dari murai batu, cucakrowo, kakatua afrika, green winged, dan sebagainya.
Di halaman depan, bagian atas, tertulis alamat website / penjualan online, yakni Jl Kelapa Dua No 33 A Gang Blora 3, Kelurahan Kelapa Dua RT 7/RW 06, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Kode Pos 11880).
Nomor hape 0823 4666 1567, namun tidak meninggalkan nama pemilik / penjual. Namun saat bertransaksi, pemilik website juga memberikan satu nomor kontak lagi, yakni 0878 4001 3789.
Berikut ini screenshot halaman depan dari website kicauan-alam.blogspot.co.id:
Nah, beberapa hari lalu, Om Munadjad mencoba berkomunikasi dengan penjual burung. Dia bahkan merekam hasil pembicaraannya seperti berikut ini:
M (Munadjad): Infonya apa ada stok kakatua abu-abu muda dan green wings macaw muda? Berapa harganya? Bagaimana cara pengirimannya ke Bekasi?
P (Penjual): Ada gan! Pengiriman melalui kargo / Herona
M: Berapa harganya, termasuk biaya kirimnya, untuk yang muda dan bisa makan sendiri?
P: Umur 5 bulan Rp 2,7 juta, sudah termasuk ongkir.
M: Transfer ke mana? Per ekor atau per pasang? Jenis yang mana dari dua di atas?
P: Sama aja Pak harganya. Kalau mau pesan, (nanti) saya kirimkan cara pesannya Pak. Transfer ke saya, nama Ridwan Setiawan, No Rek BRI 7222-01-009752-53-6.
M: Silakan cara pesan dikirim. Malam ini saya mau transfer. Beda kakatua abu dan green winged apa selain warna bulunya? Anda ternaknya di mana?
P: Beda jenis pak. Yang abu-abu jenis grey parrot, kalau geren wings jenis macaw. Silahkan diisi cara pesannya (sambil menjelaskan panjang lebar soal cara pemesanan).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
M: Data sudah saya isi lengkah. Apakah sudah betul? Sehat ya burungnya?
P: Sehat Pak! Burung saya garansi 13 hari. Kalau burung mati / sakit / cacat, saya siap ganti Pak.
M: Baik, insya Allah segera saya transfer via sms banking.
P: OK Pak. Untuk gray parrot mau pesan atau bagaimana Pak?
M: Sementara coba dulu yang green wings. Nanti kalau bagus menyusul Mas. Kapan mau dikirim, berapa lama?
P: Besok pagi saya kirim Pak. Yang terdekat dari rumah Anda stasiun atau bandara?
M: Stasiun KA Bekasi. Kita sudah biasa pakai Herona. Kirim dari mana?
Itulah pembicaraan dengan penjual burung yang sudah direkam Om Munadjad. Mestinya, burung sudah sampai di rumah Om Munadjad pada hari Rabu, 21 September 2016. Ternyata pada tanggal yang dijanjikan, kiriman burung belum sampai di rumah.
Anehnya, hari itu juga, dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku petugas Herona Bekasi. Pria di seberang telepon itu menanyakan, apa betul ini Om Munadjad serta alamatnya, seperti data yang pernah dikirimkannya ke kicauan-alam.
Om Munadjad mengiyakan. Lalu oknum itu mengatakan, burung yang dipesan termasuk burung dilindungi. Dengan nada agak membentak, dia malah meminta Om Munadjad harus mengambil burung itu dengan surat izin. Jika tidak bisa, mesti menyediakan uang jaminan.
Di sinilah Om Munadjad sudah mulai curiga. “Lha, kalau suratnya nggak lengkap ya jangan dikirim. Panggil saja yang kirim burung itu,” jawab Om Munadjad sambil menutup telepon.
Dia kemudian mengkonfirmasi masalah ini ke penjual burung. “Burung berhenti, ditahan di stasiun. Dia minta surat resmi atas nama saya. Apa bisa dibantu? Tolong bantuannya?”
Namun jawaban penjual, “Sertifikatnya belum terbit Pak. Masih proses, karena blangko habis Pak”. Padahal, dalam beberapa keterangan di blognya, si penjual menjamin semua burung sudah dilengkapi sertifikat BKSDA.
Bahkan untuk meyakinkan calon pembeli, dia memasang gambar orang yang memegang sertifikat BKSDA dengan latar belakang kandang penangkaran burung kakatua jambul kuning.
Selang sehari kemudian, si penjual burung dengan santainya menelepon lagi: “Sudah dihubungi orang yang menahan burungnya, Pak?”
Om Munadjad sudah tak berselera lagi meneruskan pembicaraan. Jelas si penjual tidak bertanggung jawab dalam pengiriman burung. Bahkan ini jelas-jelas penipuan dengan modus baru dan tergolong berani.
Melalui publikasi ini, dia berharap agar rekan-rekan kicaumania bisa lebih waspada. “Cukup saya saja yang menjadi korban Ridwan Setiawan, pemilik kicauan-alam.blogspot.co.id. Hartanya panas, tidak bakal barokah,” ujarnya.
Pelacakan Om Kicau
Setelah mencermati pengaduan Om Munadjad, omkicau.com melakukan pelacakan dan memastikan bahwa blog penjualan burung online tersebut abal-abal alias tipu-tipu. Hal ini berdasarkan beberapa bukti sebagai berikut:
Pertama, materi About Me di kicauan-alam.blogspot.co.id sama persis seperti wisatakicau.blogspot.co.id. Silakan cek kedua blog tersebut. Sebelumnya, ada juga blog penipu yang namanya mirip, yakni wisatakicauan.blogspot.co.id.
Kedua, alamat yang terpampang pada blog kicau-alam juga sama persis seperti wisatakicau, tetapi nomor kontaknya berbeda. Sekali lagi, silakan cek kedua blog tersebut.
Ketiga, ini yang paling telak. Untuk meyakinkan calon pembeli, kicauan-alam menampilkan foto seseorang di depan kandang ternak kakatua jambul kuning, sambil memegang sertifikat BKSDA, seperti terlihat pada gambar di bagian atas halaman ini.
Padahal, asal tahu saja, itu foto Dr Suryo Wahyu Raharjo, penangkar kakaktua jambul kuning dan beberapa burung langka lainnya di kawasan Purwosari, Solo. Foto ini pernah diunggah solopos.com pada 12 Januari 2015.
Adapun satu foto lagi di bawahnya pernah dimuat kbr.id (silakan cek berita dan fotonya di sini).
Beberapa website juga pernah mengekspose profil penangkaran burung-burung langka yang dikelola secara legal oleh Om Suryo Wahyu Raharjo, misalnya voaindonesia. com.
Keempat, kronologis percakapan melalui telepon antara Om Munadjad dan pemilik blog seperti dijelaskan di atas sudah menunjukkan adanya aksi tipu-tipu.
Untuk menghindari terulangnya kasus serupa, sebaiknya ikuti beberapa tips berikut ini:
- Mencegah penipuan jual-beli burung via online
- Tips jual-beli burung online via internet dan sosmed
- Uang sudah ditransfer, burung tak dikirim, eh… masih minta uang asuransi!
- Waspadai penjualan burung, aksesoris, pakan, obat burung di situs jual-beli online
- Lagi-lagi, teliti sebelum membeli burung yang ditawarkan secara online
- Inilah dua website blog penipu untuk jualan burung
dan waspadalah… waspadalah…