Kelas lovebird baby / balibu (umur di bawah 5 bulan) kini makin diminati para lovebird mania dalam berbagai even lomba, latpres, dan latber di Indonesia. Sebagian event organizer (EO) menyebutnya kelas lovebird paud. Kelas ini menjadi penting, karena dapat menjadi “kawah candradimuka” untuk mengasah mental seekor lovebird saat dewasa nanti.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pamor lovebird dalam lomba burung kicauan di Indonesia kini bisa disejajarkan dengan murai batu. Di mana-mana, kelas lovebird selalu dipenuhi peserta. Bahkan makin banyak EO lomba burung yang membuka kelas lovebird baby dan lovebird aksi bebas sebagai varian baru.
Sebagian kicaumania yang aktif main di lapangan lebih senang memilih jalan praktis dengan membeli lovebird yang sudah sering juara, dengan harga gila-gilaan. Tapi sebagian lainnya lebih suka membeli anakan lovebird untuk dilatih dan diorbitkan sendiri. Selain harganya lebih terjangkau, ada kepuasan tak ternilai kalau bisa mengorbitkan lovebird hasil perawatan sendiri.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Lovebird baby biasanya dijual dalam kandang ombyokan. Tetapi ada juga, khususnya penangkar lovebird trah juara, yang menempatkan lovebird baby tertentu dalam sangkar tersendiri.
Tips memilih lovebird baby / balibu
Jika lovebird baby dijual dalam kandang omboyokan, Anda harus memantaunya secara teliti sebelum membelinya. Berikut ini beberapa panduan atau tips memilih lovebird baby / balibu, yang diprediksi punya mental bagus jika dilombakan:
- Lovebird harus sehat dan lebih aktif daripada burung lain yang sekandang dengannya. Lovebird yang sehat umumnya ditandai dengan warna bulu yang mengkilap dan perilakunya yang lebih lincah dan aktif. Lovebird yang kurang fit / sakit bisa dilihat dari pandangan matanya yang sayu, sering tidur-tiduran dan kurang aktif.
- Pilihlah lovebird yang memliki leher panjang dan lebar.
- Bulu-bulu sayap dan ekornya selalu mengapit rapat, dan tidak mekar.
- Batang kaki (shank) mulus dan tidak cacat, sedangkan cakarnya kokoh saat mencengkeram tenggeran.
- Sorot matanya tajam, tidak berair, dan tidak “belekan”.
- Burung lebih aktif mengeluarkan suara ngekeknya / belajar ngekek.
- Burung mampu mengeluarkan suara menyahut yang lebih kencang ketika diputarkan suara panggilan (call) dari mp3.
Melatih lovebird baby / balibu agar bermental jawara
Untuk melatih lovebird baby / balibu yang baru dibeli agar memiliki suara panjang dan mental yang lebih baik, kita bisa melakukan beberapa tahapan berikut ini:
- Selama 2-3 minggu pertama, lovebird sebaiknya dipelihara dalam kandang battery. Gunakan dua tenggeran, masing-masing ditempatkan di dekat tempat pakan dan wadah air minum. Hal itu bertujuan agar burung jadi lebih aktif dan banyak bergerak untuk meraih pakan dan air minum. Selain itu, dapat melatih otot sayap dan dada, sehingga pernafasannya lebih panjang.
- Meski lovebird sudah menggunakan sangkar bulat, penggunaan kandang battery bisa dilanjutkan dalam waktu beberapa hari sekali. Dalam hal ini, kandang battery bisa difungsikan sebagai kandang umbaran minimalis.
- Sediakan pakan harian berupa milet putih, dilengkapi jagung muda manis. Setiap beberapa hari sekali, lovebird diberi pakan tambahan / extra fooding (EF) seperti kangkung segar, 5 – 6 biji kwaci yang dikupas kulitnya, dan egg food untuk meningkatkan staminanya.
- Biasakan burung mandi dalam karamba. Bisa juga dengan menyediakan bak mandi kecil ke dalam sangkarnya. Mandi secara rutin dapat membantu lovebird baby dalam olah nafas dan suaranya.
- Lakukan penjemuran di bawah sinar matahari untuk mengeringkan bulu-bulunya, sekaligus dapat membantu menghilangkan kutu atau parasit yang bermukim dalam bulu-bulu tersebut. Penjemuran secara rutin, dengan durasi yang tepat, dapat membuat lovebird belia ini terpancing untuk lebih rajin berbunyi.
- Melatih mental lovebird baby bisa dilakukan dengan menggantang sangkarnya di tempat ramai, seperti dekat mesin atau peralatan elektronik yang suaranya berisik, atau digantung berdekatan dengan burung peliharaan lain yang ramai berkicau seperti kenari, cililin, tengkek buto, dan pelatuk.
- Jangan terlalu sering menggantang lovebird tersebut dengan burung sejenis, baik yang masih muda maupun dewasa. Hal ini untuk melatih sifat tarungnya, serta mencegah lovebird tersebut menjadi latah. Tetapi sesekali (misalnya 2 minggu sekali), lovebird bisa digantang berdekaran dengan burung sejenis. Bahkan, kalau mau, digantang tidak jauh dari arena latberan, untuk membangkitkan mental tarungnya, sekaligus melatihnya agar terbiasa dengan suasana lomba.
Dengan melakukan perawatan secara teratur, serta pemberian pakan dan multivitamin yang tepat, maka dalam beberapa waktu kemudian, Anda sudah bisa melihat perkembangannya.
Artikel lain terkait lovebird baby / balibu:
- Menyiasati kelas lovebird baby ala Om Benny LWS
- Anakan tengkek buto untuk melatih lovebird baby agar ngekek panjang
- Risiko melombakan lovebird muda dan penanganannya ala Om Sigit WMP
- Tips perawatan lovebird muda yang kurang aktif atau jarang bunyi
- Tips perawatan lovebird muda agar rajin bunyi dan siap lomba
- Menyiapkan lovebird muda agar kelak berkualitas lomba
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Om mau tanya saya punya sepasang lovebird sudah dijodohkan dikandang umbaran, betina sudah angkut sarang, jantan sudah munyuapi makanan, tapi masih sering adu paruh saling menyerang agresif. Knp ya om? Lalu tanda betina sedang bawa telur diperut tandanya apa ya om?
Silakan cek Lovebird agresif dan suka menyerang pasangannya? Ini cara mengatasinya!, ciri betina nggembol telur ialah burung cenderung pasif dan perut terlihat agak membuncit.