Lovebird Sonic milik Om Damid (DMT Tegal) mencuri perhatian dalam Latpres Yudhistira BC di Jl Sumbodro Gang 5 RT 04/05 Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Minggu (6/11). Turun tiga kali, Sonic sukses menjuarai dua kelas dan sekali juara 3.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Panitia yang digawangi Om Raharjo (ketua), Om Saga Dirgantara (pelaksana), serta Om Apito Lahire (korlap) membuka empat kelas (19 sesi), yaitu Exclusive (tiket Rp 70 ribu), Mega Bintang (Rp 50 ribu), Bintang (Rp 30 ribu), dan Favorit (Rp 20 ribu). Jenis burung yang dilombakan terdiri atas lovebird, murai batu, cucak hijau, kacer, kenari, branjangan, ciblek, konin, dan pleci.
“Ada tiga kelas tambahan, yakni branjangan, ciblek, dan konin, untuk memenuhi permintaan teman-teman. Alhamdulillah, banyak kicaumania yang hadir, bukan hanya dari Kota dan Kabupaten Tegal saja, namun juga Brebes, Pemalang, bahkan Cirebon,” kata Om Raharjo.
Penyelenggaraan latpres kali ini agak berbeda dari even-even sebelumnya. Terutama soal sistem penjurian yang menggunakan nominasi terbuka. Selain itu, penamaan kelas diubah dari nama-nama wayang menjadi Exclusive, Mega Bintang, Bintang, dan Favorit. Keluar masuknya peserta dari pintu yang berbeda pun tetata dengan baik, termasuk perubahan jam main pada pagi hari.
Perubahan-perubahan tersebut ternyata membuat minat peserta menjadi lebih tinggi. Hal itu dapat dilihat dari penjualan tiket mencapai 519 lembar. Persaingan sengit pun tersaji hampir di semua kelas. Namun ada beberapa burung yang tampil cukup mendominasi, terutama lovebird Sonic dan murai batu Kirana.
Pada sesi awal, Kelas Exclusive, Sonic memang kalah start dari rivalnya dan harus puas di posisi ketiga. Dewi Ratna besutan Om Andy (Kusuma Jaya Team) keluar sebagai pemenang, disusul Kuntring milik Om Klonder (Tegalsari).
“Di Kelas Exclusive, Sonic telat panas,” ungkap Om Iwan, juri asal Brebes yang bertugas siang itu. Tetapi dua kelas berikutnya dikuasai Sonic, sedangkan Dewi Ratna dan Kuntring bahkan tak masuk daftar juara.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sonic menjuarai Kelas Mega Bintang, mengungguli Chita milik Mr QQ (Djakwir SF) dan Putri Waljinah koleksi Om Ropi’i (Krandon). Gelar kedua diraihnya di Kelas Bintang. Simon andalan Om Chenos (Slerok) serta Dewi Persik besutan Om Raffa (Tegal) membuntuti di tempat kedua dan ketiga.
Murai batu Kirana milik Om Rudi Suroto (Flores SF) terlihat mantap. Turun tiga kali, burung ini meraih juara 1, 3, dan 4. Awalnya, Kirana hanya masuk tiga besar Kelas Exclusive, di bawah Dolar andalan Om Gumilar (Cimanuk BC) dan Jerzy Hitam milik Om Udin GM (Tembok Banjaran).
Di Kelas Mega Bintang, Kirana menempati peringkat keempat. Juara 1-3 masing-masing diraih Jerzy Hitam, Bara Cuda milik Om Adiyasmo (Panzer SF), dan Blekutak koleksi H Iyon (Mendem Mancing). Kirana akhirnya tampil sebagai jawara di Kelas Bintang, mengalahkan MB Megatron milik Om R Abiyu AR (ML BF) dan Sirjon kepunyaan Om Hilal (Tegal).
Persaingan ketat terjadi di kelas cucak hijau. Sengleh, gaco hebat milik Om Gunawan (Banjaran), menjuarai Kelas Exclusive, disusul Kaliber orbitan Om Hilal (Tegal) dan Next Star koleksi Om Andy (Kusuma Jaya Team).
Kelas Mega Bintang dimenangi cucak hijau Suneo koleksi Om Alex (Bahari BC), mengalahkan Candu besutan Om Ari (Jagapura Brebes) dan Sanek orbitan Om Khodier (Tembok Banjaran). Boster milik Om Eko Suprapto (Tegal) terbaik di Kelas Bintang, uggul atas Anggie andalan Om Pi’i (Debong Wetan) dan Kalbiber.
Om Kingking (Kusama Jaya Team Brebes) sukses menjuarai dua kelas kenari, melalui Artis dan Ningrat. Pada Kelas Exclusive, kenari Artis meraih juara 1 setelah mengungguli Raja Ilusi besutan Om Adam Herlambang (PPKT Dewi Sartika). Ningrat berada di posisi ketiga.
Ningrat kemudian memenangi Kelas Mega Bintang, disusul Porxe milik Om Andy (Kusuma Jaya Team) serta V Rossi milik Om Zulmi (Sangkar Alam SF). Kelas Bintang dijuarai kenari Sambel Ijo milik Om Daffa Ulul Azmi (Soccer BC), disusul Bezita besutan Om Doni Donald (Kletikan Team) dan Mr Kamso gaco Om Pulunk (Tim Piknik Tegal).
Kacer Dinasty raih gelar BITC edisi Oktober 2016
Latpres kali ini juga diselingi penyerahan penghargaan burung terbaik / BITC (best in the class) edisi Oktober 2016 yang diraih kacer Dinasty milik Om Hakim Arif (Tegal).
Selama sebulan mengikuti even latber / latpres di Gantangan Yudhistira BC, Dinasty berhasil mengumpulkan total poin 750. Peringkat kedua dan ketiga BITC diraih kacer Dejavu (475 poin) besutan Om Atiq (Djakwir SF) dan Bajing Biru (150 poin) milik Om Alex MTH asal Tegal.
Sayangnya, dalam latpres Minggu (6/11) lalu, kacer Dinasty gagal masuk daftar juara. Kelas Exclusive dijuarai kacer Juventus milik Om Gumilar (Cimanuk BC), disusul Dejavu dan Grenda Seba milik Om Jenal (Pesarean). Kelas Mega Bintang dimenangi kacer Salju milik Om Aif 86 (Brebes), mengalahkan Grenda Seba dan Tombak kepunyaan Om Daryo (Kalimati).
“Untuk edisi November, penghitungan poin BITC diberlakukan untuk cucak hijau, dimulai sejak latpres siang ini. Selamat untuk kacer Dinasty. Bagi para pemilik cucak hijau, silakan berkompetisi sebulan penuh dalam latber rutin setiap Rabu sore dan Minggu sore,” tandas Om Saga, pelaksana Latber / Latpres Yudhistira BC.
Secara keseluruhan, latpres yang dimulai sejak pukul 11.00 ini berlangsung sukses, tertib, dan hingga selesai sekitar pukul 16.30. “Terimakasih atas guyup rukun teman-teman kicaumania. Mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam pelayanan,” kata Ketua Yudhistira BC, Om Raharjo. (Julis Nur Hussein)
Hasil Latpres Yudhistira BC Tegal (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.