Kendati diadang hujan deras, lomba burung berkicau Wani Perih SF Cup 1 tetap berlangsung lancar dan meriah di lapangan SMPN 2 Toroh, Purwodadi, Minggu (13/11). Even kemasan Wani Perih SF ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, sekaligus mempererat tali silaturahmi antarkicaumania dari berbagai daerah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Peserta tak hanya berasal dari Purwodadi atau daerah-daerah lainnya di Kabupaten Grobogan, melainkan juga dari luar kota seperti Blora, Pati, Jepara, Sragen, Semarang, Solo, Kudus, Rembang, Salatiga, bahkan Surabaya.
Lomba terbagi dalam lima kelas (Wani Perih, Merdeka, Pahlawan, Comando, dan Baracuda), yang terdiri atas 15 sesi. Semula panitia berencana memainkan 23 sesi, tapi terpaksa dipangkas karena hujan deras. “Meski demikian, hal itu tidak mempengaruhi kemeriahan lomba,” ungkap Om Kristiono Ardhi Wibowo (ketua panitia).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Persaingan antarpeserta cukup merata di semua kelas. Bahkan tak ada seekor burung pun yang mampu menjuarai lebih dari satu sesi.
Kelas cendet dimainkan tiga sesi. Tonk Setan, cendet milik Mr Mimpi (Kebo Hitam SF), memenangi Kelas Pahlawan. Juara 2 dan 3 diraih New Alexis orbitan Om Robert (Buldoser HNS SF) serta Kenzi andalan Om Octa Rasta SF (TB RK Jaya Team).
Kenzi menunjukkan kelasnya dengan menjuarai Kelas Comando, bersaing ketat dengan cendet Danger andalan Om Gerry (All’In Squad) yang harus puas di posisi runner-up. Cendet Teroris besutan Om Kukuh (RSW SF) menempati urutan ketiga.
Cendet Permata milik Peimexok (Garasi The Killer) tampil sebagai jawara Kelas Baracuda, mengungguli Danger, Kenzi, dan Teroris.
Om Gerry All’In dan Om Ochta Rasta sama-sama piawai mengorbitkan cendet. Sejak remaja, Om Gerry sudah mempelajari karakteristik burung cendet. All’ In Squad yang dipimpinnya menjadi “ancaman” tim-tim lain wilayah pantura timur Jawa Tengah dan sekitarnya, terutama untuk kelas cendet.
Begitu pula Om Octa Rasta, pemilik cendet Kenzi. Gaconya sering menjuarai even di Blok Tengah. Selain aktif di lapangan, Om Octa juga membuktikan diri mampu menjadi event organizer (EO). Dua pekan lalu, even TB RK Jaya Cup yang dikemasnya menuai banyak pujian, dan mampu menggaet 1.200 peserta.
Cucak hijau Bledex nyaris double winner
Tiga kelas cucak hijau juga dipenuhi peserta, terutama Kelas Merdeka dan Pahlawan. Cucak hijau Bledex milik Om Jayen (SKBC Kudus) nyars double winner. Burung ini menjuarai Kelas Merdeka, unggul atas Jet Lie orbitan Om Jovan (KMD) dan Idhotenze jagoan Hadi SF (Brati).
Di Kelas Pahlawan, Bledex nangkring di posisi kedua di bawah cucak hijau Maestro orbitan H Ali Tepos (Jepara). Juara ketiga diraih Baru Klinting milik Paimex /Garasi (The Hitler). Kelas Comando dimenangi Jambul milik Om Agung Irawan (Karangjati BC), disusul Baru Klinting dan Maesi milik Om Deny Lelet dari Lowo Ijo SF.
Maestro merupakan pelapis cucak ijo Special One yang menjadi runner-up Kelas Wapres dalam gelaran akbar Presiden Cup IV di Jakarta, 2 Oktober lalu. Kelas ini dimenangi cucak hijau Boncu milik Sien Ronny SF. Sebagai juara kedua, H Ali Tepos menerima hadiah Rp 15 juta.
“Untuk even di pantura timur Jateng, Maestro jadi andalan saya. Kalau Special One hanya saya turunkan dalam even-even nasional,” kata H Ali Tepos. Minggu (20/11) mendatang, dia siap meramaikan Festival Jawara Kicau 20th Asli Motor Anniversary di Klaten.
Sama seperti Bledex, lovebird Srikandi milik Om Galuh Vina (Panji Wulung SF) juga nyaris nyeri juara 1. Srikandi terbaik di Kelas Merdeka, mengalahkan Pipi Butho (Purwodadi) dan Kencono orbitan MH Faisal (Purwodadi).
Di Kelas Pahlawan, LB Srikandi berada di peringkat kedua di bawah lovebird milik Om Saiful Fuad (Merah Delima SF). Juara ketiga diraih lovebrid Pertamax besutan Om Harno Polres (Purwodadi).
Kelas paling bergengsi (Wani Perih) yang hanya melombakan lovebird dimenangi Celebritys besutan Om Zaky Tepos (Jepara), yang juga adik kandung H Ali Tepos. Posisi kedua dan ketiga ditempati Oliv besutan Om Heru (Ngandah / 02 Purwodadi) dan Sempep milik Om Danang (G Lapantuka).
Celebritys memang bukan lovebird kemarin sore. Prestasinya cukup banyak, termasuk menjuarai kontes Launching Radjawali Indonesia DPC Kudus (23/10). Burung ini baru sebulan di tangan Om Zaky, setelah berkali-kali moncer di tangan pemilik lama.
“Dulu namanya Atun. Sekarang saya ubah jadi Celebritys biar lebih modern, dengan harapan prestasinya juga merangkak ke level lebih tinggi,” tutur Om Zaky yang juga bakal mengikuti Festival Jawara Kicau di Klaten.
Murai batu dibuka dua kelas, dan dimenangi burung berbeda. MB Ronggolawe besutan Om Doran (Duta Jawara Klaten) jawara di Kelas Merdeka, disusul Taliban orbitan Om Sugiyanto (Brumbung) dan Hammer milik Om Rifai Menara (Pindstot Team). Hammer menjuarai Kelas Pahlawan, diikuti Taliban dan Bushido jagoan Om Nady (Balung Manuk BC).
Kenari Killer Bee besutan Family Canary (Olinx SF) unggul di Kelas Pahlawan, diikuti Raja Gending koleksi AGS Kenari (Pindsot Team Kudus) dan Satrio Langit orbitan Dapur BF Canary (KKP).
Kelas Comando dimenangi kenari Cipali orbitan Putra Sendang (KKP), mengalahkan Kenthos orbitan Om Mahsun (Kajebe) dan Red Chilli milik Mbah Olinx (Olinx SF).
Kacer Roulette orbitan Om Atta HSNI (Duta Piala Dandim) bersaing ketat dengan Sirloin langganan juara milik Om Rendra (Mekarsari). Keduanya bahkan memperoleh nilai yang sama. Karena nomor gantangan Sirloin lebih besar, gelar juara 1 menjadi milik Roulette. Juara ketiga diraih Predator besutan Om Kurnia (Purwodadi).
Dalam even ini, Om Rendra memperkuat Duta JML Cup yang akan mengadakan lomba burung berkicau d SMP Negeri 2 Rembang, Minggu 11 Desember 2016.
Kelas Comando dimenangi kacer Raja Gombal besutan Om Ryan Gypsum (Kayen Pati), disusul Ceplenx orbitan Om Aufal / SDF (Salatiga) serta Matador milik Om Reddi dari Kudus SF. (neolithikum)
Hasil Lomba Wani Perih SF Cup I (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Keren bang, orang cianjur ada gak bang ??