Salah satu perkembangan menarik yang terlihat dalam gelaran Latber Jaratan BC d Jl Mantra RT 05 / RW 04, Desa Kemantran, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, adalah makin ramainya kelas lovebird PAUD. Hal ini jelas berimbas positif terhadap para peternak / breeder lovebird.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Omzet penjualan rata-rata meningkat. Selain itu, para peternak juga berlomba-lomba menghasilkan anakan lovebird yang berkualitas, sehingga bisa bersaing di ajang lomba maupun latber dan latpres.
Fenomena ramainya kelas lovebird PAUD (umur di bawah lima bulan) juga terjadi di daerah lain, terutama Jabodetabek yang tercatat sebagai wilayah pertama yang membuka kelas khusus ini. Para pengelola event organizer (EO) di Jabodetabek menyebutnya sebagai kelas lovebird baby; sebagian lagi menggunakan nama lovebird balibu.
“Alhamdulillah, latber hari ini (12/11) bisa memainkan 10 sesi. Dua kelas lovebird PAUD makin ramai,” tutur Om Arif, ketua panitia Latber Jaratan BC, didukung Om Ardian (ketua pelaksana) serta Om Iyan (sekretaris / petugas ticketing), dan Om Sugito sebagai penasihat.
Jaratan BC merupakan klub burung dan EO yang baru berdiri pada 20 Agustus 2016, digawangi kawula muda dari Karang Taruna Desa Kemantran. Meski baru seumur jagung, setiap even yang digelarnya selalu dibanjiri para kicaumana dari berbagai daerah di Kabupaten Tegal, seperti Kramat, Suradadi, Warureja, Pangkah, dan Tarub. Beberapa pemain dari Kota Tegal pun sering tampil di sini.
Berbeda dari gantangan lain, Jaratan BC memberlakukan aturan bahwa trofi juara 1-3 keluar apabila jumlah peserta mencapai 17 ekor burung. Biasanya, batas minimal pada EO lain rata-rata 25 peserta. “Trofinya pun sengaja kami pesankan dari perajin di Surabaya,” tambah Om Ardian.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Persaingan merata, tak ada burung yang tampil dominan
Latber Sabtu (12/11) sore lalu berlangsung ketat. Persaingan antarburung merata, sehingga tidak ada yang tampil dominan dengan menjuara lebih dari satu sesi.
Panasnya persaingan diawali dari sesi lovebird PAUD. Warisan, gaco besutan Om Birin (Arjuna 14 BC Tegal), menjuarai Kelas Mega Bintang, mengungguli Monica koleksi Om Andi S. (Cendil BF Pangkah) dan Manis milik Om Ozy KL (Pangdam BC).
Kelas Bintang dimenangi lovebird Falami koleksi Om Pauls (Arjuna 14 BC), disusul Megalodan milik Om Zikin (Jakwir Team) dan Begu kepunyaan Om Fazri (Kaliwuri SF).
Persaingan seru juga tersaji pada dua kelas lovebird dewasa, terutama antara Jutek milik Om Dede (Pener), Cinderella andalan Om Agung (A3 SF), Lentera milik Om Feri (ALF Tegalsari), dan Nyai Ronggeng, langganan juara milik Om Cu’ing (A3 SF)
Lovebird Jutek tampil kinclong di Kelas Mega Bintang, mengalahkan Nyai Ronggeng dan Lentera. Tapi Kelas Bintang dimenangi Cinderella yang sedang meroket prestasinya. Nyai Ronggeng bertengger di tempat kedua dan Syakira milik Om Sukheri (Rancawiru) di tempat ketiga.
Cucak hijau Klawing besutan Om Hartono (Jatilawang) tampil “wow” dan memenangi Kelas Mega Bintang. Posisi kedua dan ketiga ditempati Tuntung Tumbrung milik Om Arief (Jatimerta) dan Bayonet kepunyaan Om Yenri (Soccer BC Tegal). Tuntung Tumbrung kemudian menjuarai Kelas Bintang, mengalahkan Bayonet.
Kenari Cendana dan Bintang Kecil juga harus berbagi gelar juara. Kenari Cendana milik Om Irhas (Lebeteng SF) unggul di Kelas Mega Bintang. Burung ini tampil ngedur dengan irama yang terdengar dinamis sejak awal gantang.
Juara kedua dan ketiga diraih kenari Sativa besutan Om Asep (Duta Pendawa SF) dan Batah Rubuh milik Om Agung K (Marta BC). Kelas Bintang dimenangi Bintang Kecil milik Om Daffa Ulul Azmi (Soccer BC Tegal).
Murai batu dan kacer hanya dapat dimainkan sekali akibat gerimis disertai angin kencang. “Saat ini memang sedang musimnya. Hujan seringkali turun tiba-tiba. Itu sebabnya, kami memulai latber satu jam lebih cepat daripada biasanya, yakni jam dua siang,” kata Om Ardian.
Murai batu Satria gaco Om Feri Kurniawan (Lebeteng) tampil menawan dan memenangi kelas ini, dibuntuti Natalia milik Om Mantri Setiawan (Babakan Kramat).
Om Dirman asal Kertaharja moncer bersama kacer Jendral. Burung ini tampil sebagai jawara, mengalahkan kacer Simon milik Om Bemby (Jatilawang) dan Komeng kepunyaan Om Rehandi (Larangan) yang bertengger di posisi 2 dan 3.
“Ini hasil yang menyenangkan. Saya sering gonta-ganti setingan dan selalu gagal. Tapi sekarang sudah mulai membuahkan hasil yang menggembirakan,” kata Om Dirman.
Secara keseluruhan, Latber Jaratan BC berlangsung tertib dan nyaman. Teriakan peserta benar-benar dapat dikendalikan, baik oleh panitia maupun para peserta sendiri.
“Keadaan nyaman, tidak bising. Inilah yang kami kehendaki. Terimakasih kepada para peserta yang telah mampu mengendalikan diri. Terimakasih juga untuk panitia dan tim juri yang telah bekerja sesuai tugasnya. Mohon maaf kalau masih ada kekurangan. Pelan-pelan kami pasti perbaiki,” kata Om Arif, ketua Jaratan BC. (Julis Nur Hussein)
Hasil Latber Jaratan BC Tegal (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.