Gus Hadi, pemilik Apik Golf Bird Farm (BF), sudah hampir dua tahun eksis di lapangan lomba. Beberapa gaco andalannya yang sering juara adalah lovebird Putri Golf, Raja Golf, Kendedes Golf, dan Dewi Golf. Kini, selain aktif main ke lapangan, Gus Hadi juga sukses mengembangkan penangkaran lovebird suara di kandang koloni dan battery.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berawal dari hobinya di sela-sela kesibukan sebagai pengusaha penyedia peralatan dan aksesoris golf, Gus Hadi aktif mengikuti lomba burung dengan maskotnya Putri Golf. Lovebird ini diperolehnya dari Mbah Remo (Kandang Kediri).
“Semua lovebird saya beri nama belakang Golf, karena usaha bisnis saya memang di bidang peralatan golf,” kata Gus Hadi.
Kini dia juga sibuk beternak lovebird trah juara, di mana sebagian besar induknya memiliki suara ngekek panjang. Untuk penangkaran ini, Gus Hadi dibantu sejumlah kru seperti Om Tawondash, Om Rudin, Om Purnomo, dan Om Buluk. Mereka juga aktif mengikuti even-even lomba di Jabodetabek.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ratusan pasang lovebird yang memenuhi kandang ternaknya, baik menggunakan model koloni maupun battery. Beberapa induk yang digunakan merupakan eks jawara lomba.
“Burung yang sudah pensiun lomba kita masukkan ke kandang ternak. Sebagian induk lainnya saya beli dari rekan-rekan pemain, tentu burung harus punya prestasi juga,” tambah Gus Hadi.
Karena menggunakan materi induk eks jawara, tidak heran jika anakan-anakan lovebird yang dihasilkan pun memiliki kualitas ngekek yang panjang pula.
Sebagian calon induk ditempatkan di kandang koloni, sehingga mereka bebas memilih pasangan masing-masing. Tetapi ada juga yang diseleksi khusus, baik calon induk jantan dan betina, kemudian disatukan dalam kandang battery yang setiap petaknya hanya berisi satu pasangan saja.
Apik Golf BF memiliki dua unit kandang koloni berukuran besar, ditempatkan di antara ruangan rumah Gus Hadi di kawasan Cinere, Depok. “Ini rumah memang khusus burung. Sebagian ruangannya saya gunakan untuk kandang koloni,” kata Gus Hadi.
Kandang koloni dipenuhi ratusan lovebird (jantan dan betina) yang telah diseleksi sebelumnya, terutama kualitas suaranya. Gus Hadi tinggal menyiapkan ratusan gelodok / tempat sarang dari kayu serta bahan-bahan sarang.
“Selanjutnya, lovebird akan mencari dan memilih pasangan masing-masing. Jika sudah berjodoh, burung jantan akan mengawini burung betina, kemudian memilih gelodok yang disukainya, dan bertelur,” tutur Gus Hadi.
Selain itu, ada puluhan kandang battery. Setiap petak kandang hanya berisi satu pasangan induk yang sebelumnya sudah diseleksi ketat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Meski proses penjodohannya lebih rumit, hasilnya lebih bagus daripada anakan-anakan yang berasal dari kandang koloni.
Untuk menjodohkan calon induk lovebird, Gus Hadi menyiapkan kandang khusus penjodohan. Modelnya juga battery dengan ukuran panjang 70 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm. Setelah kelihatan berjodoh, maka lovebird jantan dipindah ke kandang battery khusus penangkaran (dilengkapi dengan kotak sarang / gelodok dan bahan sarang).
Tanda-tanda lovebird berjodoh antara lain kedua calon induk selalu terlihat berdekatan, baik pada siang hari maupun malam hari. “Biasanya saya pantau selama seminggu. Kalau sudah terlihat berjodoh, maka keduanya kita pindah ke kandang battery khusus penangkaran,” tukas Gus Hadi.
Induk betina di penangkaran Apik Golf BF rata-rata bertelur sebanyak 3-5 butir. Kalau sudah menetas, anakan tetap diasuh induknya sampai berumur 1,5 bulan atau lebih. Artinya, Gus Hadi tak melakukan panen anakan pada umur 1-2 minggu, seperti yang umum dilakukan para penangkar lainnya.
“Bahkan anakan di kandang koloni tetap dalam asuhan induknya sampai berumur dua bulan. Anakan yang dirawat induknya sampai bisa terbang dan makan sendiri, biasanya memiliki kondisi fisik yang lebih sehat, bugar, dan tidak terlalu jinak,” jelasnya.
Jika sudah berumur 2 – 2,5 bulan, anakan lovebird bisa diambil dari kandang koloni dan ditempatkan dalam kandang kapsul bersama anakan-anakan yang lain. Pada umur tersebut, lovebird sudah siap untuk dipasarkan.
Sebenarnya, sampai saat ini Apik Golf BF belum memasarkan produknya, karena untuk sementara harus diseleksi dan digunakan sendiri untuk amunisinya ke lapangan. Namun karena banyaknya permintaan dari rekan-rekannya, akhirnya anakan lovebirdnya mulai dipasarkan.
Harga termurah dibanderol Rp 500 ribu per ekor untuk anakan lovebrd warna hijau standar. “Semua anakan merupakan trah ngekek panjang,” tambah pria yang berasal dari Kandangan, Kediri, Jawa Timur.
Anakan lovebird hasil breeding Apik Golf BF rata-rata memiliki kualitas suara ngekek lumayan panjang. Hal ini tak terlepas dari kualitas induknya yang didominasi eks jawara lomba, ata indukan yang memiliki durasi ngekek panjang. (d’one)