Pangdam BC merupakan salah satu dari puluhan klub burung yang ada di Tegal. Klub ini baru berdiri tahun 2015, bermarkas di Jalan Sunan Amangkurat I RT 09-10 / RW 02, Desa Lemahduwur, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Lokasinya tak jauh dari komplek pemakaman Sunan Amangkurat I (Raja Mataram).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Meski bermarkas di Tegal, ada beberapa anggota Pangdam BC yang merantau ke Cirebon dan Bekasi. Kalau mengikuti lomba burung skala regional dan nasional, kami melebur jadi satu dengan nama Pangdam Raya,” kata Om Aweng, ketua Pangdam BC.
Rintisan untuk mendirikan Pangdam BC sudah tercetus sejak tahun 2013, ketika itu menggunakan nama Pangdam Community. “Kami membuat gantangan kecil di pinggir dampar (rel) kereta api barang, di sekitar desa kami, untuk arena latihan bersama. Dari situlah nama Pangdam bermula, singkatan dari Panglima Dampar,” tutur Om Lio, wakil ketua Panglima BC, yang spesialis di kelas lovebird.
Personel Pangdam BC saat ini berjumlah 25 orang, umumnya wirausaha dan pekerja home industry bidang perlogaman. Desa Lemahduwur dan sekitarnya dikenal sebagai sentra usaha logam komponen listrik. Selain itu, ada juga anggota Ikatan Remaja Mushola Nurul Huda (Irmanda) Desa Lemahduwur.
Kegiatan Pangdam BC tidak melulu pada burung kicauan. Mereka juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti tilik (menjenguk) warga sakit, memberikan santunan kepada anak yatim, olahraga (khususnya tenis meja), dan aktif menghadiri acara keagamaan seperti majlis taklim, peringatan hari besar Islam, dan sebagainya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Perilaku para personel Pangdam BC di lapangan atau arena latber, latpres, dan lomba burung kicauan juga mendapat pujian dari para kicaumania lainnya. Mereka dikenal santun, tak pernah berteriak-teriak, bahkan tak pernah memprotes apapun keputusan juri. Jika ada ketidakpuasan atas kinerja juri, mereka menanyakan langsung kepada juri di lapangan. Apapun jawaban juri, mereka menghormatinya.
Perilaku para personel Pangdam BC di lapangan atau arena latber, latpres, dan lomba burung juga mendapat pujian dari para kicaumania lainnya. Mereka dikenal santun, tak pernah berteriak-teriak, bahkan tak pernah memprotes apapun keputusan juri. Jika ada ketidakpuasan atas kinerja juri, mereka menanyakan langsung kepada juri di lapangan. Apapun jawaban juri, mereka menghormatinya.
“Bagi kami, mengikuti lomba burung itu juga diniatkan sebagai bentuk ibadah, bukan sekadar hobi semata. Semua gantangan di Tegal dan Brebes pernah kami datangi, sehingga kami sudah mengenal karakter setiap juri,” ungkap Om Iwan, salah seorang personel Pangdam BC.
Sikap itu sejalan dengan slogan Pangdam BC, yakni “menang ora menang sing penting seneng”. Artinya, menang atau kalah, yang penting senang. Sebab memelihara burung kicauan harus diposisikan sebagai hobi, dan hobi harus dipahami sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Om Iwan merupakan pemilik lovebird Kumprung yang kini sedang naik daun. Burung ini pernah masuk 10 besar Piala Danlanal Cilacap, 7 Februari 2016; saat itu satu gantangan dengan lovebird fenomenal Kusumo milik H Sigit WMP (Klaten).
Lovebird Kumprung kemudian masuk tiga besar dalam even Piala Bupati Brebes (2016). Karena prestasinya, Kumprung menjadi magnet bagi lovebird mania di wilayah Tegal dan Brebes, bahkan sudah banyak pemain yang hendak meminangnya.
“Ada yang menawar mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah, tetapi aku belum tertarik. Bagiku, lovebird Kumprung adalah anugerah,” ujar Om Iwan.
Amunisi lain Pangdam BC yang sedang menonjol saat ini adalah lovebird Dewi Sinta dan Rahwono milik Om Lutfi, lovebird paud Manis (Om Lio), Zaskia (Om Aweng), serta Titanic dan Blue Sky milik Om Eko Gibran.
Om Eko Gibran juga punya lovebird paud bernama Lolypop. Burung ini pertama kali dimainkan pada latber Bahari BC Tegal, pertengahan Desember 2016. Saat itu hanya masuk nominasi. Kemudian meraih juara 1 Kelas Bintang (52 peserta) dalam Latber Medium Class Yudhistira BC Tegal (8/1).
Satu pekan kemudian, lovebird jenis parblue ini double winner dalam Latber Yudhistira BC, Minggu (15/1). Lolypop menjuarai Kelas Mega Bintang yang diikuti 72 peserta dan Kelas Bintang (70 peserta). Durasi ngekek Lolypop sudah stabil, mencapai 15 detik dengan 2-4 kali tarikan!
“Saya memprediksi Lolypop akan menjadi rising star di kemudian hari. Tidak saja warna bulunya yang cantik, tapi juga karena kemampuan ngekeknya yang terus meningkat,” ungkap Om Apito Lahire, korlap dan juri Latber / Latpres Yudhistira BC Tegal.
Untuk pleci, Pangdam BC punya gaco bernama Slenteng. Burung ini pernah menjuarai Piala Ndog Asin 2016 gelaran DPC Ronggolawe Brebes. Saat itu Slenteng meraih juara 1, 1, dan 4. Ada juga pleci Dewa Langit dan Lali Jiwo yang kerap menjuarai latber / latpres independen maupun even kemasan PCMI.
Amunisi lain yang dimiliki Pangdam BC dan kerap menjuarai latber atau latpres di wilayah Tegal, Bekasi, dan Cirebon adalah murai batu Rakata dan Zorro, kacer Gempar milik Om Sholih, serta cucak ijo Baby Sitter dan Granat.
Struktur Organisasi Pangdam BC Tegal
- Penasihat: Mr Eko Gibran
- Pembina: H Slamet
- Ketua: Mr Aweng
- Wakil Ketua: Mr Lio
- Bendahara: Mr Ya’up
- Sekretaris: Mr Ardi
- Anggota: Iwan, Reza, Aryo, Bun, Wayud, Lutfi, Jamal, Nizar, Ozi KL, Noval Valval, Arya, Tomi, Odick, Samsul, Si Dul, Harun, Opik, Hasyim, Ryan, Sholih, Serpul, Faizol, dan Dulloh.
Contact person: Mr Aweng (0815 4203 2189) | Mr Lio (0895 3606 4891)
Saat ini Pangdam BC sedang mempersiapkan sejumlah amunisinya untuk melawat ke Pemalang, mengikuti lomba burung berkicau Piala Widuri kemasan Ronggolawe, Minggu 22 Januari 2017. (Julis Nur Hussein)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.