Setelah berlaga sebulan penuh dalam latber hari Rabu dan Minggu di Gantangan Yudhistira BC, Jl Sumbodro Gang 5 RT 04 / 05 Kelurahan Slerok, Kecamatan  Tegal Timur, Kota Tegal, kenari Mandor Kawat dinobatkan sebagai burung terbaik / Best in the Class (BITC) edisi Januari 2017. Gaco milik Om Yayan PPKT (Warpax SF) ini meraih poin 650.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kenari Mandor Kawat, peraih gelar BITC Yudhistira BC edisi Januari 2017.

Poin yang diraih Mandor Kawat jauh melampaui dua pesaingnya yang berada di peringkat kedua dan ketiga, yakni kenari Mukidi milik Om Brian Axel (RBS Slawi; 175 poin), serta Veron besutan Om Denis (BRT Brebes; juga 175 poin).

Perjalanan kenari Mandor Kawat untuk menjadi yang terbaik di Yudhistira BC Tegal memang tak mudah. Dia harus melewati hadangan gaco-gaco hebat langganan juara latber / latpres di sejumlah gantangan di Brebes dan Tegal.

Dalam perebutan poin BITC, kenari Mandor Kawat tampil sebanyak delapan kali. Hanya sekali saja jagoan ini gagal meraih poin, yakni dalam latber Minggu 29 Januari 2017. “Waktu itu, Mandor Kawat dalam kondisi tak fit, setelah dua helai bulunya lepas, sehingga tampil kurang maksimal,” ujar Om Yayan.

Om Yayan (tengah) saat menerima trofi BITC Yudhistira BC.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selebihnya, burung ini selalu mendapat poin. Meski jarang meraih juara 1, Mandor Kawat selalu masuk tiga besar, sehingga poinnya selalu bertambah. Selain rajin bunyi, Mandor Kawat punya volume lantang, dengan gaya anteng di atas tangkringan.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

“Irama lagu Mandor Kawat memang tidak terlalu menonjol. Beberapa lawannya justru punya keunggulan di situ. Namun burung ini paling rajin bunyi dengan durasi panjang, volume mumpuni, dan gayanya anteng,” kata Om Marja, salah seorang juri tetap di Yudhistira BC.

Berikut ini cuplikan video kenari Mandor Kawat dalam kondisi santai di kediaman Om Yayan:

Tips perawatan kenari Mandor Kawat

Menurut Om Yayan, perawatan kenari Mandor Kawat tidak ada yang spesial, karena hampir sama seperti kenari-kenari lainnya. Setiap pagi, sekitar pukul 06.00, burung dikeluarkan untuk diembunkan.

Setelah itu, burung dipancing untuk mandi sendiri, dengan cara menyediakan cepuk cukup besar, kemudian dimasukkan ke dalam sangkarnya. “Saya biarkan burung mandi sendiri. Nggak pernah pakai semprotan. Jika nggak mau mandi ya nggak masalah, toh itu maunya burung,” jelas Om Yayan.

Om Yayan bersama kenari Mandor Kawat.

Sekitar pukul 08.00, kenari dijemur sebentar (15 menit). Setelah itu dianginkan sejenak, sambil bersih-bersih sangkar dan tangkringan, serta mengganti pakan dan air minum dengan yang baru. Extra fooding (EF) terdiri atas sawi hijau, pet chai, dan telur puyuh rebus yang diberikan berselang-seling.

“Habis dianginkan dan bersih-bersih, sangkar langsung saya kerodong full hingga keesokan harinya. Intinya, kita harus bisa memahami burung. Maunya burung apa, ya kita ikutin saja,” tandas Om Yayan.

Bagi yang ingin berkenalan dengan Om Yayan, ini nomor kontaknya (0856 0095 5185). Apabila mau mampir, ya boleh saja. Ini alamatnya: Dukuh Jetis, Desa Pesarean RT 002 / RW 001, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. (Julis Nur Hussein)

Om Yayan: Gelar BITC sangat membanggakan.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.