Nama kacer Mahadewa memang sudah tak asing lagi bagi para pemain lomba di wilayah timur pantura Jawa Tengah. Gaco andalan Om Herumulya (Bandeng SF Juwana, Pati) ini sudah beberapa tahun moncer di berbagai kejuaraan. Anda masih ingat dengan kacer Tevez? Nah, Mahadewa itu identik dengan Tevez, alias nama baru kacer jawara tersebut.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Penampilan menawan kacer Mahadewa saat di lapangan.

Mengapa Om Herumulya harus mengganti nama kacer Tevez menjadi Mahadewa? Ternyata ini ada kaitannya dengan Juventus, klub sepakbola asal Italia yang menjadi favoritnya. Dulu Juventus punya striker hebat, Carlos Tevez.

“Karena sekarang Tevez sudah tidak merumput lagi bersama Juventus, namanya saya ganti saja dengan Mahadewa. Ternyata perubahan nama tak mempengaruhi kinerja Mahadewa,” tutur Om Herumulya.

Kicaumania senior ini sudah aktif mengikuti lomba burung kicauan sejak SMA. Hanya saja, mainnya lebih sering di wilayah Pati saja. Ketika kuliah di Jogja, kegemarannya terhadap burung kicauan kian menjadi- jadi.

Om Herumulya dan keluarga saat mengikuti even Casanova Cup di Ambarawa.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Sudah banyak gaco hebat yang diorbitkannya, termasuk kacer Mahadewa. Burung ini diperolehnya dari Om Agus Galing (Rembang). Dia tertarik meminang Mahadewa, karena memiliki keunggulan pada irama lagunya yang kasar, ditunjang roll panjang dan tembakan-tembakan tajam.

Pilihannya memang tak keliru. Berbagai even kerap dimenanginya. Kemenangan hattrick lebih dari 10 kali, bahkan Om Herumulya sudah tidak bisa menghitung lagi prestasi double winner yang diraih jagoan ini.

Bahkan Mahadewa pernah mencetak quattrick dalam even Purworejo Cup (21 September 2014). Kemenangan hattrick antara lain diraihnya dalam gelaran JNC-F Cup di Juwana dan Latpres Blora Utara, kemudian double winner di Natural OB Cup dan Casanova Cup.

Om Herumulya (3 dari kanan) saat Mahadewa mencetak quattrick di Purworejo Cup.

Tidak mengherankan, banyak rekan-rekan pemain dari berbagai daerah berminat meminangnya. Sejauh ini, nilai pinangan tertinggi yang pernah ditawarkan kepadanya adalah Rp 80 juta. Tetapi Om Herumulya masih sayang terhadap Mahadewa, sehingga belum berniat melepasnya. “Kecuali kalau ada penawaran yang luar biasa, bisa saya pikirkan,” ungkapnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Kacer Mahadewa pernah dipinang dengan mahar Rp 80 juta.

Perawatan harian dan setelan lomba kacer Mahadewa

Dulu, Om Herumulya memercayakan perawatan Mahadewa kepada salah seorang rekannya di Bandeng SF Juwana. Tapi karena orang tersebut pindah ke tim lain, burung jawara itu akhirnya ditangani sendiri. Untuk gaco-gaconya yang lain masih dipercayakan perawatannya kepada teman-teman di Bandeng SF.

“Terus terang, sampai sekarang saya belum menemukan perawat kacer yang kemampuannya sebanding dengan perawat lama. Terpaksa deh saya rawat sendiri,” tutur Om Herumulya jujur.

Om Herumulya eksis bersama timnya: Bandeng SF Juwana.

Untuk perawatan hariannya, Mahadewa rutin diembunkan mulai subuh sampai pukul 07.00, dilanjutkan mandi, dan dijemur hingga pukuk 09.00.

Setelah dijemur, burung dimasukkan ke kandang umbaran (polier) hingga sore hari. Menjelang petang, Mahadewa dikembalikan ke sangkar hariannya, dikerodong penuh, dan disimpan di dalam rumah.

Om Herumulya bersama keluarga usai meraih hattrick di JNV-F Cup Juwana

Untuk pakan utama, Om Herumulya mengandalkan voer merek Chirpy. Adapun pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik, masing-masing 5 ekor pada pagi dan sore hari.

Jika burung mau dilombakan, maka sehari sebelumnya (H-1) diberi jangkrik sekenyangnya. Dalam sehari, kacer Mahadewa bisa menghabiskan 50 ekor jangkrik. Selain itu, kacer dikerodong full seharian penuh.

Pada Hari-H, porsi jangkrik dikembalikan seperti biasanya (perawatan harian), yaitu lima ekor sebelum berangkat ke lapangan. Menjelang naik gantangan, Mahadewa diberi 10 ekor ulat hongkong.

Kacer Magadewa siap menghadapi even-even berikutnya.

Perawatan harian dan setelan lomba kacer Mahadewa ini tentu tidak bisa diterapkan persis pada kacer-kacer lainnya, sebab semuanya mesti disesuaikan dengan karakter dan kebiasaan burung. (neolithikum)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.