Sejumlah burung panen trofi dalam lomba burung berkicau In Memorial Soeharto Cup IV di halaman Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (26/3). Bahkan tiga burung mencetak hattrick, yakni murai batu Sarno, lovebird Gombloh (keduanya milik Fitri BKS Samarinda), dan anis merah Semar andalan Sien Ronny SF Surabaya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski diselimuti cuaca mendung, even akbar kemasan BnR ini berlangsung ramai dan sukses, diikuti 3.432 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Lomba yang menggunakan dua lapangan ini berlangsung hingga larut malam.
Murai batu Sarno andalan H Fitri BKS makin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu burung terbaik di Indonesia. Murai yang sehari-hari dirawat Om Tedy BKS di Jogja ini menjuarai tiga kelas sekaligus, termasuk kelas utama Jenderal Soeharto yang berhadiah Rp 15 juta.
Di kelas utama tersebut, Sarno mengungguli musuh-musuh tangguhnya, seperti Mata Angin andalan Om Edy Mks (Surabaya) dan Maha Dewa milik Sien Ronny. Keduanya harus puas berada di peringkat kedua dan ketiga.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Murai batu Ohara milik Mr Prio (Duta Piala Pasundan) yang baru saja rampung mabung masuk tujuh besar, di bawah Dahlia 46 milik Sien Ronny, Karebet milik Mr Adaby (Gonzo BC), dan Ultras milik Om Fitri BKS.
Sarno juga menjuarai Kelas Cendana A, mengalahkan murai batu Dolar milik H Asep Alba (Byb Garut) dan Krispati besutan Om Boyan (Parahyangan Team).
Gelar ketiga diraih murai batu Sarno saat memenangi Kelas Cendana B. Juara kedua dan ketiga diraih murai batu Red Devil andalan Bang Adjie (Bengkel Ayam SF) dan Dahlia 46.
Murai batu ini dinamakan Sarno, yang merupakan akronim dari “sarape keno”, lantaran selalu tampil ngedan di lapangan. Sebelumnya, Sarno juga pernah mencetak hattrick dalam Harpindo Jaya Cup II (3/1/2016). Bahkan dalam even akbar Piala Jogja Istimewa (18/12/2016), Sarno mencetak quattrick alias empat kali juara 1.
Murai batu Panglima Sakti besutan Om Andy Donk (Jogja) terbaik di Kelas Ring Borobudur. Kelas Ring Kemusuk dimenangi murai batu Masalembo kepunyaan BRC (Koboi SF).
Selain mendominasi kelas murai batu, Fitri BKS juga menguasai kelas lovebird, melalui aksi Gombloh orbitan H Helmi Ata (Samarinda). Sebagaimana Sarno, lovebird Gombloh juga meraih hattrick (juara 1 Kelas Cendana A, Kemusuk A, dan Argomulyo A).
Beberapa lovebird hebat juga tetap berprestasi di sini, misalnya Arnold milik Om Aji Kulonprogo yang memperkuat Fitri BKS. Burung ini terbaik di Kelas Cendana B. LB Roro milik Om Danang (Bakteri Baik SF Klaten) menjuarai Kelas Kemusuk B.
Prestasi mengesankan kembali ditorehkan KKLB Bandung yang digawangi duet Om Ade Sulistio / Om Yehezkiel. Empat trofi juara pertama berhasil diraih tim ini di kelas lovebird, tiga di antaranya berkat hattrick Maradona di kelas baby.
KKLB Bandung yang memperkuat Duta Piala Pasundan juga sukses melalui lovebird Elena. Burung ini memenangi Kelas Argomulyo B, mengungguli Twity milik Om Aldi Giovanni (Jakarta) dan Arnold.
Selain Maradona serya Elena, KKLB juga membawa sejumlah lovebird lainnya, yakni Fatimeh (juara 2 dan 10), Kusya (3, 3), Luxio (3, 5, 9, 16), Napoleon (3, 6, 9), Eliza (9), Kilimanjaro (11), Azzura (14), dan Nani (16, 19).
Om Ade Sulistio memang dikenal sebagai pencetak lovebird nasional yang produktif. Tak heran kalau di sela-sela penyelenggaraan Soeharto Cup IV, Yayasan BnR memberi penghargaan kepada Om Ade sebagai “pemain fenomenal”, karena menjadi pencetak lovebird nasional terbanyak. Trofi prestisius diserahkan Bang Boy kepada Om Ade Sulistio.
Masih ada tiga penghargaan lainnya yang diberikan BnR, yakni anggota JBI terbaik (Om Hernawan Kris), lovebird fenomenal (Awe We milik Om Indra Andong – Pesut SF Samarinda), dan pendatang baru di dunia burung (Om Irwan – Pontianak).
Bintang lainnya yang mencorong dalam gelaran Soeharto Cup IV adalah anis merah Semar milik Sien Ronny. Tiga trofi juara 1 berhasil diraihnya, masing-masing di Kelas Cendana, serta Kemusuk A dan B. Kelas Argomulyo dimenangi anis merah Singa Jaya, juga milik Sien Rony.
Enam burung berhasil menjuarai dua kelas alias double winner, antara lain cucak hijau Simone milik Mr Kim (Tepos BC, cucak ijo Bolduzer besutan Om Yudie Hos (Duta Bentow Cup), kenari Najun milik Om Popon (memperkuat Fitri BKS), kacer Reog milik Om Aldi / Sunarto yang memperkuat Sien Ronny, pleci Raja Odeng orbitan Om Ozi (Be74wi SF), dan pleci Jabrik kepunyaan Om Wahyu (220 Volt Team).
Kenari Najun sukses menjuarai Kelas Yorkshire Kemusuk, mengungguli Ferrari milik Om Onie PG dari Pekalongan Team serta Holigan orbitan Om Ucok (Ucok SF Jogja). Kelas Standar Besar Cendana juga dimenangi Najun.
Prestasi kenari Najun belakangan ini memang mengesankan. Burung ini nyaris nyeri dalam even BKM Cup 1 di Bantul (5/3) dan Launching Ronggolawe DPC Bantul (12/3).
Sebelumnya Najun secara beruntun juga meraih juara pertama dalam Piala Oplet di Tangerang, Piala Bhumiphala Temanggung, dan BnR Markas Magelang.
Kelas Standar Besar Kemusuk dijuarai kenari Golden milik Om Decky ZR (Gubug SF). Om Azhiz Jupiter (SMS BC) moncer bersama kenari Fortuner yang memenangi Kelas Standar Besar Argomulyo.
Tiga amunisi Sien Ronny, yakni kenari Freed, TC1, dan Satelite masing-masing meraih juara 1, 2, dan 3 Kelas Kalitan Cendana. Sien Ronny juga moncer bersama kenari Raja Goyang yang menjuarai Kelas Kalitan Kemusuk. Adapun Kelas Kalitan Argomulyo dimenangi kenari Rencong Mas milik Mr Dika dari Duta B16 Cup.
Secara keseluruhan, even tahunan Soeharto Cup berlangsung sukses, kendati harus berakhir hingga malam hari. Ini kali pertama Soeharto Cup digelar di luar Jogja, setelah tiga even sebelumnya selalu dihelat di Jogja. (OK-1)
Selanjutnya, baca Daftar Juara In Memorial Soeharto Cup IV (klik saja).
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.