Om Anton Tegal (Jakarta) memiliki dua pleci jawara yang kerap berprestasi dalam even-even besar di wilayah Jabodetabek. Yang pertama adalah pleci Raden. Burung ini sudah lama jadi andalannya di berbagai kejuaraan. Dalam gelaran Piala Kujang di Bogor, 26 Maret lalu, pleci Raden sukses meraih double winner.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Adapun pleci Stroom Boy baru dua bulan menjadi milik Om Anton Tegal. Gaco ini disiapkan menjadi pelapis Raden. Stroom Boy juga diturunkan dalam Piala Kujang, dan menjuarai salah satu kelas.
Hanya berselang enam hari, Stroom Boy sukses meraih double winner dalam Latpres Taman Radja Team di Jakarta Selatan, Sabtu (1/4). Bahkan hari berikutnya, Raden serta Stroom Boy menjuarai tiga kelas dalam sebuah even akbar di Jakarta Selatan.
“Saat itu kedua burung dipinjam teman-teman sesama plecimania. Namanya dalam even itu diubah, dan berhasil menjuarai tiga kelas,” tutur Om Agus yang selalu mengawal kedua gaco imut itu setiap kali berlomba.
Om Anton Tegal sudah lama menekuni hobi burung kicauan serta merpati tinggian. Namun karena kesibukannya, dia memercayakan perawatan harian pleci-plecinya kepada Om Agus, yang sekaligus mengawalnya ke lapangan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Bagaimana tips perawatan pleci Raden dan Stroom Boy sehingga selalu berprestasi? Berikut ini penuturan Om Agus kepada omkicau.com disertai dengan karakter dan kelebihan masing-masing.
Karakter dan perawatan pleci Raden
Menurut Om Agus, pleci Raden memiliki speed, volume, dan durasi yang hebat, serta berisi suara wit-witan. Materi isiannya terdiri atas suara kenari, cerecetan burung gereja, pelatuk ulam, dan sebagainya.
Untuk mempertahankan prestasinya selama ini, Om Agus memberikan perawatan konsisten. Setiap pagi, mulai pukul 05.00, kerodong dibuka dan burung langsung diembunkan.
Sekitar pukul 07.00, pleci Raden mandi sendiri di dalam cepuk khusus mandi yang disediakan dalam sangkarnya. Mandi dilakukan bersama pleci betina yang menjadi pasangannya selama ini.
Usai mandi, burung dijemur dengan durasi paling lama 1 jam. Setelah itu dianginkan, namun pleci betina sudah dipindah ke sangkar lain. Kedua sangkar digantang berdekatan, tapi diberi sekat pemisah atau bisa juga menggunakan kain kerodong sebagai pembatasnya.
Setelah dijemur dan dianginkan, pleci Raden masuk ke kandang umbaran sepanjang 2 meter yang dindingnya terbuat dari kawat halus. Kandang polier ini menjadi arena lapangnya untuk leluasa terbang sekaligus melatih fisiknya.
Selain mengandalkan voer sebagai pakan utamanya, Om Agus juga rajin memberikan pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa ulat hongkong, dengan porsi 3 ekor pada pagi hari dan 2 ekor pada sore hari. “Biasanya, ulat hongkong yang diberikan hanya bagian dalamnya saja, tanpa kulit,” jelas Om Agus.
Selain itu, tiga kali dalam seminggu, pleci Raden diberi kroto segar, masing-masing sebanyak 5 butir. Jangkrik diberikan hanya sehari menjelang turun ke lapangan. Itupun hanya bagian pahanya saja.
Yang tidak kalah penting adalah buah-buahan dan sayuran yang diberikan secara bervariasi / bergantian, terdiri atas pepaya, mentimun, pisang kepok, dan oyong (gambas).
Karakter dan perawatan pleci Stroom Boy
Sama seperti Raden, pleci Stroom Boy juga berisi suara wit-witan. Speed, volume, dan durasi kerjanya juga istimewa. Hanya saja, materi isiannya agak berbeda. Stroom Boy memiliki isian lagu kenari, burung-madu (“kolibri), dan ngebren tonjolan ciblek.
Pola perawatan pleci Stroom Boy juga agak berbeda dari Raden. Pasalnya, Stroom Boy justru tak pernah diembunkan, dan tak pernah menggunakan kandang umbaran. Ya, perawatannya memang lebih simpel.
Mandi pun tak perlu dilakukan setiap hari, melainkan cukup dua hari sekali. Setelah dijemur kurang dari 1 jam, Stroom Boy kemudian dianginkan dan langsung dikerodong serta terpisah dari pasangannya.
Porsi pakannya juga lebih ngirit. Setiap hari, Stroom Boy hanya diberi 1 ekor ulat hongkong. Kroto segar diberikan dua kali seminggu.
Kalau pleci Raden hanya diberi jangkrik sehari sebelum lomba, Stroom Boy setiap hari justru diberi jangkrik, namun hanya 2 ekor, dan hanya bagian paha saja. Buah-buahan hanya pisang kepok, berselang-seling dengan oyong / gambas.
Menurut Om Agus, perbedaan pola perawatan pleci Raden dan Stroom Boy itu menunjukkan bahwa kedua burung memiliki karakter, kebiasaan, dan preferensi pakan yang berbeda.
Namun melalui pengenalan karakter dan kebiasaan itulah, Om Agus mampu mmengantar dua pleci andalan Om Anton Tegal menjadi langganan juara di wilayah Jabodetabek. (d’one)