Om TB Muchtar, kicaumania dari Krispati 75 SF Bogor, mempunyai tiga ekor murai batu jawara. Ketiga murai batu tersebut adalah Krispati, Raja Gosip, dan Krisjon. Murai batu yang disebut terakhir ini gaco paling anyar.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Krisjon pernah bersaing ketat dengan murai batu Excavator andalan Om Bonni N (Mahesa Ratu) dalam lomba burung berkicau Cheng Cup di Bogor (23/4). Saat itu murai batu Krisjon berada di posisi kedua kelas YSA yang dimenangi Excavator.
Tetapi pada kelas utama (Cheng Beng), Krisjon tampil sebagai juara pertama, mengungguli gaco-gaco hebat seperti Viking andalan Ansel Pejaten dan Petir milik Om Opik (KBF).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Krisjon merupakan jagoan pelapis dari murai batu Krispati dan Raja Gosip. Krispati sudah lama menjadi andalan Krispati 75 SF dan hingga kini tetap eksis di jalur prestasi.
Murai batu Raja Gosip awalnya merupakan andalan Om Mumu (Al Asoy) di lapangan, kemudian diboyong Om Muchtar dalam sebuah even di Cibubur tahun lalu.
Bagaimana Om Mucthar menangani ketiga murai batu yang sama-sama masih rajin berprestasi? Ternyata ketiga murai jawara ini dipelihara bersama dalam satu rumah. “Tidak masalah. Mereka ditempatkan dakan ruangan terpisah. Setiap ruang hanya diisi satu burung,” jelas Om Muchtar.
Dalam kesehariannya, ketiga murai batu ini ditangani perawat khusus. Kendati demikian, Om Muchtar beserta Om Panji (putranya) tetap ikut menangani, terutama settingan menjelang lomba.
Yang tak pernah dilupakan Om Muchtar adalah kebersihan sangkar. Lantai / karpet sangkar tak pernah terlihat kotor, selalu bersih. Ya, sangkar tak hanya dibersihkan pada pagi hari saja, tetapi juga siang dan sore hari.
“Lantai karpet selalu dilap biar bersih. Dengan sangkar yang selalu bersih, burung menjadi sehat dan nyaman,” ungkap Om Muchtar yang juga ketua Yayasan Sami Asih yang berdomisili di Jalan Raya Gunung Gadung, Cipaku, Bogor.
Kandang umbaran dipakai bergiliran untuk tiga murai batu
Setiap hari, murai batu Krispati, Raja Gosip, dan Krisjon selalu dimasukkan dalam kandang polier / umbaran. Kandang ini dipakai secara bergiliran atau bergantian. Misalnya Krisjon diumbar dulu mulai pukul 05.00 hingga 11.00.
Setelah itu, pukul 11.00 – 16.00, giliran MB Krispati yang menempati kandang umbaran tersebut. Shift ketiga, pukul 16.00 hingga pukul 05.00 keesokan harinya, MB Raja Gosip yang menempati kandang umbaran.
Mandi dilakukan setiap pagi hari, sedangkan penjemuran dilakukan dengan durasi 1-2 jam saja. “Menurut saya, burung lebih baik di umbaran. Itu lebih penting daripada dijemur terlalu lama,” kata Om Muchtar.
Untuk pakan tambahan / extra fooding (EF), ketiga burung mendapat porsi jangkrik yang sama, yakni 5 ekor pada pagi hari, 5 ekor pada siang hari, serta 5 ekor lagi pada sore hari. Selebihnya full kroto segar.
Jelang lomba, porsi jangkrik ditingkatkan, namun jumlahnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing murai batu. Sebab, kondisi burung tidak bisa selalu sama.
Ada yang menarik dalam perawatan ketiga murai jawara yang dilakukan Om Muchtar. Masing-masing burung menempati kamar sendiri-sendiri, di mana setiap kamar berukuran 3 x 4 meter persegi.
Bukan hanya itu, setiap murai batu juga didampingi burung masteran masing-masing, mulai dari cililin, cucak jenggot, kapas tembak, burung-madu (“kolibri”), kenari, hingga jalak suren.
Supaya murai batu tidak terpengaruh suara burung sejenis di lingkungan rumah tersebut, setiap kamar juga dilengkapi dengan pesawat radio. Lha, untuk apa?
“Ya diputar sebagaimana kita mendengar siaran radio. Apa saja kita putarkan, mulai dari musik sampai berita. Ini merupakan pengalihan konsentrasi, sehingga murai di kamar itu hanya dapat mendengar suara burung masteran dan suara radio, tapi tidak mendengar suara murai lainnya. Sebab kalau sampai mendengar, burung akan terpancing bunyi dan menghabiskan energi,” kata Om Muchtar. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru