Perawatan kacer Predator andalan Putra Kurma SF Sragen terbilang spesial. Om Kurniawan, pimpinan Putra Kurma SF, bahkan menyebutnya dengan istilah “perawatan berat”, karena memang jauh berbeda dari perawatan kacer-kacer lomba pada umumnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Perawatan kacer Predator memang cukup berat. Hal ini diterapkan agar mentalnya kuat ketika berlaga dalam even-even besar, yang mana pesaingnya merupakan kacer-kacer hebat di tingkat nasional,” jelas Om Kurniawan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Yudi Menyan, salah seorang perawat andalan sekaligus kiermaster Putra Kurma SF, kacer Predator ditake-over dari Om Agus Jenggot, kicaumania asal Kayen (Pati) dan juri Radjawali Indonesia.
“Saya ketemu Om Agus saat menurunkan kacer Predator di Gantangan Jaten, Karanganyar, tahun 2012. Lalu ketemu lagi dalam lomba burung di Gondang, Sragen. Saya lihat kacer Predator punya prospek yang bagus,” ungkap Om Yudi.
Akhirnya, dia melaporkan hal ini kepada Om Kurniawan dan menyarankan untuk membeli Predator. Om Kurniawan pun tertarik, sehingga terjadilah deal dengan Om Agus Jenggot.
Benar saja. Lima tahun di tangan Om Kurniawan, kacer Predator sering menjuarai even-even di kawasan Solo Raya, terlebih di wilayah Sragen. Burung ini juga pernah moncer dalam even Bupati Cup Grobogan (juara 1, 2, 2).
Adapun lomba tingkat nasional yang pernah dimenangi kacer Predator antara lain Bali Koalisi (juara 1, 1, 1), Plaza Cup Semarang (1, 2), Â Piala Raja (2), Jatim Raya Cup (2), Soeharto Cup (2), dan Arema Cup (3).
Predator memiliki ciri khas sayap ngentrok-ngentrok seperti cucak ijo. Materi lagunya didominasi suara cucak jenggot dan lovebird, yang dibawakan secara ngerol sejak awal digantang hingga akhir penjurian. Bunyinya pun stabil, dengan volume tembus.
Perawatan kacer Predator
Seperti dijelaskan di bagian awal tulisan ini, perawatan kacer Predator cukup berat. Setelah mandi dan dijemur, burung langsung dimasukkan ke dalam kandang umbaran sejak pagi hingga sore hari.
Pakan utamanya voer, sedangkan pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik, masing-masing 7 ekor pada pagi dan sore hari. “Karena kacer Predator memang tak mau ulat hongkong, saya tak pernah memberikannya sama sekali. Kroto hanya seminggu sekali,” kata Om Yudi.
Tiga hari menjelang lomba (H-3), jangkrik dan voer sama sekali tidak diberikan, sehingga seharian penuh burung ini hanya diberi full kroto.
Pada H-2, jangkrik kembali diberikan, tapi dengan porsi luar biasa, yakni 30-50 ekor, yang diberikan pada pagi, siang, dan sore hari. H-2 merupakan hari terakhir mandi, karena mulai H-1 hingga Hari-H, Predator sudah tidak dimandikan sama sekali.
Pada H-1, Predator kembali full jangkrik dengan porsi sama seperti H-2. Kemudian pada Hari-H, Predator diberi pakan secara prasmanan, terdiri atas 1 cepuk jangkrik dan 1 cepuk kroto segar.
Meski perawatan kacer Predator terbilang berat, namun sepadan dengan prestasinya selama ini. Banyak kacer mania yang ingin meminang Predator, dengan penawaran tertinggi mencapai Rp 100 juta. Namun Om Kurniawan menolaknya secara halus, karena masih menjadi andalan Putra Kurma SF.
Putra Kurma SF Sragen termasuk salah satu single fighter yang disegani di Blok Tengah. Bahkan sejumlah gaco orbitannya kerap menjuarai even nasional, misalnya cucak ijo Rimba Sakti yang sudah diboyong H Fitri BKS (Samarinda) dan cucak ijo New Rimba Sakti yang dibeli Om Sien Ronny SF (Surabaya).
Tak hanya itu, Om Kurniawan juga memiliki murai batu Sulaiman yang menjadi ikon untuk penangkaran murai batunya. (neolithikum)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru