Murai batu Jembeng sempat tak terurus di tangan pemilik lama. Mendengar informasi tersebut, Om Bambang (Dewa Koncer SF Pati) langsung meminangnya. Apalagi murai batu ini sudah ditawarkan ke sejumlah kicaumania, namun tidak ada yang berminat lantaran kondisinya memang sangat jelek.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Bambang, pimpinan Dewa Koncer SF Pati.

“Saya mau membelinya, semata-mata kasihan melihat kondisi burung tersrbut. Bulu-bulunya nyerit, karena bulu-bulu tua tak mau rontok,” kata Om Bambang yang mukim di Gabus, Kabupaten Pati.

Om Bambang yang juga sukses mengorbitkan lovebird bahkan tertantang untuk menjadikan murai batu Jembeng sebagai “from zero to hero”. Pembelian itu terjadi dua tahun lalu, atau beberapa bulan setelah dia mendirikan Dewa Koncer SF.

“Ketika saya tanyakan nilai maharnya, ternyata cukup lumayan juga, yakni lima juta. Tetapi langsung saya iyakan saja,” kenang Om Bambang yang sehari-harinya bekerja di koperasi simpan pinjam.

Murai batu Jembeng: Dibeli dalam kondisi jelek dan tak terurus.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Setelah mendapat perawatan dan perhatian ekstra selama sebulan, kondisi murai batu Jembeng pun mulai membaik. Suara kicauannya dahsyat, dengan tembakan rapat, serta pembawaan lagu panjang-panjang. Gayanya di lapangan juga menawan. Bahkan kondisi fisiknya kuat, tahan terhadap berbagai kondisi cuaca.

Prestasi demi prestasi pun mulai diukir murai batu Jembeng. Kini burung tersebut menjadi salah satu ancaman bagi lawan-lawannya di wilayah Pati dan sekitarnya.

Om Bambang berteriak histeris saat murai batu Jembeng meraih koncer A.

Minggu (17/9) lalu, MB Jembeng mencetak double winner dalam lomba burung berkicau Mahmud Cup di Juwana, Kabupaten Pati. Sebelumnya, burung ini juga berprestasi dalam even Putra Pesisir Cup II Juwana, Polairud Cup Juwana, serta mencorong pula dalam even di Rembang.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Om Bambang bersama rekan-rekan Dewa Koncer SF.

Berikut ini cuplikan video murai batu Jembeng yang direkam dalam kondisi santai:

 

Perawatan dan setelan lomba murai batu Jembeng

Perawatan murai batu Jembeng, menurut Om Bambang, relatif mudah. Berikut ini ringkasannya:

1. Perawatan harian (Senin-Jumat)

  • Mandi dua hari sekali (Rabu dan Jumat), namun jamnya bebas.
  • Siang hari, burung dianginkan di teras rumah tanpa kerodong.
  • Pemasteran dilakukan dengan burung hidup (kenari, kapas tembak, lovebird, burung gereja, dan gelatik).
  • Pakan tambahan (EF) berupa jangkrik, yang diberikan pagi dan sore hari, masing-masing lima ekor.
  • Air minum dari sumur, dan setiap hari diganti dengan yang baru.
  • Malam hari, burung disimpan di dalam rumah dalam kondisi full kerodong.
Murai batu Jembeng: Porsi jangkrik 5/5 (pagi/sore).

2. Setelan lomba (Sabtu dan Minggu)

  • Sehari sebelum lomba (H-1 / Sabtu), porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 15 ekor pada pagi, dan 15 ekor lagi pada sore hari.
  • Burung juga diberi kroto segar sebanyak 1 sendok makan.
  • Sebelum berangkat lomba, burung diberi jangkrik (10 ekor). Sore hari, porsi jangkrik juga 10 ekor.
Murai batu Jembeng, from zero to hero.
Murai batu Jembeng bersama salah satu lovebird andalan Dewa Koncer SF.
Dewa Koncer SF: Belum genap berumur tiga tahun, tapi makin diperhitungkan di lapangan.

Karena kerap moncer di lapangan, harga murai batu Jembeng pun melambung. Penawaran tertinggi sejauh ini mencapai Rp 25 juta. “Tapi saya belum ingin melepasnya, karena masih menjadi andalan Dewa Koncer SF di lapangan,” tandas Om Bambang. (neolithikum)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.