Panduan awal beternak burung anis macan –Popularitas burung anis macan memang belum sebagus anis merah dan anis kembang yang merupakan kerabat dekatnya. Namun burung ini punya penggemar tersendiri, lantaran suara kicauannya yang lantang serta penampilan yang mirip anis kembang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Anis macan sebenarnya hanya nama akrab, karena nama resminya adalah anis nusa tenggara / chestnut-backed thrush, dengan nama ilmiah Zoothera dohertyi / Geokichla dohertyi.
Sama seperti anis kembang dan anis merah, spesies ini juga termasuk anggota keluarga punglor (Turdidae). Sebagian kicaumania menyebutnya sebagai anis ampenan.
Anis macam merupakan burung endemik Nusa Tenggara. Sayangnya, populasinya dari tahun ke tahun mengalami penurunan akibat kerusakan habitat dan alih-fungsi hutan.
Marakya perburuan dan perdagangan burung ini makin mengancam kelangsungan hidupnya. Bahkan di beberapa daerah yang menjadi wilayah persebarannya, kicauan anis macan makin jarang terdengar.
Lihat juga: Suara kicauan anis macan dan anis cendana untuk terapi, masteran, dan pancingan
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Berdasarkan data BirdLife (2016), keberadaan anis macan di Lombok diperkirakan sudah punah. Adapun populasinya di Sumba, Flores, Sumbawa, dan Timor juga sangat mengkhawatirkan, dengan status Near Threatened (NT) / Hampir Terancam.
Sebagai kicaumania, tentu kita semua berkewajiban untuk menjaga kelestarian hidup burung-burung langka di alam liar, termasuk terhadap anis macan. Cara yang bisa dilakukan adalah jangan membeli burung langka hasil tangkapan hutan di pasaran.
Sebaliknya, sebagian di antara kicaumania harus memulai upaya penangkaran. Dengan demikian, populasinya di alam liar tak akan terus menyusut, karena para kicaumania akan lebih mengutamakan membeli burung hasil penangkaran.
Nasib burung anis macan memang tidak seberuntung anis kembang dan anis merah yang kini sudah banyak diternak para kicaumania di berbagai daerah. Kalau pun ada yang menangkar anis macan, kebanyakan dilakukan oleh institusi mancanegara. Sejak Oktober 2011, sudah ada 10 kebun binatang di Eropa yang berhasil mengembangbiakkannya.
Panduan awal beternak burung anis macan
Untuk memulai beternak burung anis macan, kita mesti mengetahui terlebih dulu bagaimana perilaku breeding atau perkembangbiakannya. Secara umum, perilaku breeding burung anis macan tidak jauh berbeda dari anis kembang.
Kandang sebagai rumah huniannya bisa menggunakan sangkar harian, atau bisa juga menggunakan kandang ternak permanen maupun semi-permanen.
Di habitat aslinya, musim kawin anis macan umumnya berlangsung pada bulan Juli hingga September. Di bulan-bulan tersebut, anis macan dewasa akan terlihat menjadi lebih rajin bunyi / gacor daripada biasanya.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Namun kalau burung dibudidayakan dalam kandang ternak, musim kawin bisa berlangsung kapan saja, tergantung pakan, kondisi burung, dan bagaimana para penangkar dalam melakukan perawatan sehari-hari.
Anis macan memiliki sifat soliter (suka menyendiri), namun bisa juga bersifat sosial atau mau menerima keberadaan burung lain (termasuk burung sejenis) di dekatnya. Hal ini tentu akan memudahkan proses penangkaran.
Kendati demikian, lokasi kandang ternak sebaiknya berada pada tempat yang aman dari jangkauan hewan predator, serta jauh pula dari keramaian atau lalu-lalang manusia.
Sarangnya berbentuk seperti cangkir / mangkuk terbuka, dengan bahan sarang yang terdiri atas sabut kelapa, rami, serat nanas, dan sebagainya. Induk betina akan bertelur sebanyak 3-4 butir yang akan dieraminya sendiri.
Pengeraman biasanya berlangsung selama 13-14 hari. Setelah menetas, induk betina dan jantan akan bekerja sama dalam merawat dan memberi makan anak-anaknya hingga dewasa.
Selama proses ternak berlangsung, pakan tambahan / extra fooding (EF) yang diberikan kepada kedua indukan terdiri atas serangga (jangkrik, laba-laba) dan cacing tanah. Anda juga dapat memberikan buah-buahan seperti pisang dan pepaya.
Apabila banyak kicaumania yang beternak anis macan, tentu ancaman kepunahan burung ini bisa dihindari. Dengan demikian, anak-cucu kita kelak bisa kembali mendengar suara kicauannya yang merdu di alam maupun di kandang penangkaran, bukan melihatnya di kebun binatang-kebun binatang yang ada di luar negeri.
Artikel terkait:
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.