Om Rusmin termasuk salah satu atlet aeromodelling andalan Sumatera Selatan. Berbagai kejuaraan pernah diikuti dan dimenanginya, termasuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Om Rusmin juga dikenal sebagai penggemar murai batu, baik sebagai pemain maupun penangkar. Bahkan dia sukses mendirikan dan mengelola breeding murai batu Rasa BF Palembang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penangkaran murai batunya diberi nama Rasa BF, singkatan dari Rusmin, Adis (anak pertama), Santi (istri), dan Ale (anak lelakinya). Penyertaan nama anggota keluarganya ini diharapkan bisa membawa berkah bagi keluarga.
Rasa BF beralamat di KM 12 Simpang Kades, Kelurahan Sukadadi, Palembang. Kecintaan Om Rusmin kepada burung murai batu tak lepas dari pamannya, Om Franz Mujiman (almarhum).
“Dulu, awal tahun 1990-an, saya sering bantu bersih-bersih kandang murai batu milik Om Franz. Dari situlah saya mulai menyukai murai batu,” jelas Om Rusmin.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sejak 1998, Om Rusmin mulai aktif mengikuti lomba burung kicauan, khususnya di kelas murai batu. Ini berlangsung hingga tahun 2003.
Namun Om Rusmin harus vakum dari dunia burung kicauan, karena mesti berlatih menghadapi PON XVI di Sumsel (2004). Alhamdulillah, medali perak kelas speed berhasil dipersembahkannya untuk kontingen Sumatera Selatan. Aktivitasnya sebagai atlet aeromodelling ini berlanjut hingga 2010.
Sejak tahun 2011, Om Rusmin kembali menggeluti murai batu. Untuk mendapatkan burung-burung terbaik, dia mendatangi langsung habitat murai batu di kawasan hutan Desa Paronggil, Kabupaten Sidikalang, Sumatera Utara.
Tahun 2014, Om Rusmin memantapkan langkahnya beternak murai batu. Awalnya hanya mengoleksi dua pasangan induk. Namun kedua pasangan ini terus berproduksi. Jumlah induk pun terus bertambah, dengan daerah asal yang berbeda, antara lain Jambi, Pasaman, Medan, dan Aceh.
Untuk menambah jalinan komunikasi dengan para kicaumania , dia juga bergabung dalam organisasi Oriq Jaya. Bahkan Om Rusmin saat ini dipercaya menjadi Bendahara Oriq Jaya DPW Palembang.
Beternak burung, apalagi berharga mahal seperti murai batu, memang penuh suka-duka. Kisah duka yang pernah dialaminya antara lain kandang dibobol maling. Tapi hal itu tak mengurutkan semangat Om Rusmin.
“Ya, kita harus menyiapkan mental baja. Selalu sabar, jangan putus asa ketika menghadapi kendala, serta jangan pernah takut mencoba sesuatu yang baru,” kata Om Rusmin yang juga membuka usaha fried chicken.
Sebagai penangkar, Om Rusmin tidak pelit ilmu. Dia tak segan-segan berbagi ilmu kepada siapa saja yang membutuhkan. Bahkan banyak kicaumania dari Jawa yang sharing pengalaman dengannya.
Berkat jalinan silaturahmi yang bagus, murai batu produksi Rasa BF sudah tersebar ke berbagai kota di Indonesia, mulai dari Palembang, Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Lamongan, hingga Surabaya.
Dalam sebulan, omzet penjualan trotolan murai batu Rasa BF rata-rata mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30.000. Yang terpenting lagi, para pembeli umumnya merasa puas, karena burung kerap moncer di lapangan.
Galeri gambar trotolan murai batu produksi Rasa BF
Tips breeding murai batu Rasa BF Palembang
Berikut ini ringkasan tips breeding murai batu ala Rasa BF Palembang:
- Ukuran kandang bervariasi, terutama tingginya (1,8 – 3 meter). Sedangkan panjang dan lebar rata-rata 2,5 meter x 1,2 meter.
- Untuk penjodohan calon induk, Om Rusmin hanya butuh waktu 15-60 menit dengan melihat reaksi jantan dan betina saat didekatkan.
- Pasangan induk diberi pakan jangkrik sepuasnya.
- Air minum bersih selalu tersedia setiap saat. Sesekali, burung diberi larutan Vita Chick yang lazim diberikan kepada ayam.
- Untuk menambah stamina indukan, Om Rusmin membuat ramuan herbal yang terdiri atas jahe, kencur, dan bawang putih. Semua bahan ditumbuk, kemudian diperas untuk diambil airnya.
- Anakan murai batu diasuh langsung oleh induknya, sampai bisa makan sendiri.
Sebelum diberikan kepada murai batu, jangkrik diberi pakan berprotein tinggi. Dalam hal ini, jangkrik diberikan pakan kacang hijau yang sudah direndam dalam air selama 8 jam.
Selain itu, jangkrik juga diberi sayur-sayuran yang diambilkan sedikit dari yang akan dimasak istrinya. Sayuran ini bisa berupa daun ubi, bayam, bonggol kembang kol, kupasan kulit wortel, atau kentang.
Sesekali, jangkrik juga diberi buah pepaya. Pakan jangkrik biasanya diberikan saat malam, disesuikan dengan kebiasaan jangkrik yang kerap mencari makanan pada malam hari. (neolithikum)
Breeding murai batu Rasa BF Palembang
Kontak: Om Rusmin (0812 7385 9602)
Alamat: KM 12 Simpang Kades, Kelurahan Sukadadi, Palembang.