Sudah banyak penangkar burung di Indonesia yang sukses mengelola usahanya. Tidak hanya burung kicauan, tetapi juga burung kelangenan seperti perkutut, puter, derkuku, serta merpati. Nah, kali ini omkicau.com menayangkan profil Ghio Bird Farm Jambi, penangkaran burung merpati hias milik Om Hoddin Naibaho.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kandang penangkaran merpati hias Ghio Bird Farm Jambi.

Om Hoddin Naibaho saat ini menjadi kepala HRD di sebuah perusahaan perkebunan di Provinsi Jambi. Di sela-sela kesibukannya, dia masih meluangkan waktunya untuk mengelola hobinya, yakni beternak merpati hias dan puter.

Penamaan Ghio Bird Farm diambil dari nama putra bungsu Om Hoddin. Sebenarnya usaha penangkaran ini bermula dari ketidaksengajaan. Apalagi sejak kecil dia tidak suka dan tak pernah memelihara burung.

“Saat itu, 4 Juli 2015, ada kawan yang memberi saya sepasang induk puter lokal. Siang puter datang, eh… sorenya langsung bertelur. Entah kenapa, saya mulai suka memelihara burung. Kebetulan pula, saya sedang mencari kegiatan untuk pengisi waktu luang, serta penghilang penat sepulang bekerja,” jelasnya kepada omkicau.com.

Pasangan pertama induk puter koleksi Ghio Bird Farm.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Om Hoddin kemudian rajin browsing internet burung puter. Dalam proses inilah, dia mulai mengenal dan melihat beragam jenis merpati hias. Akhirnya, dia memutuskan ingin beternak merpati hias. Dia mencari indukan merpati hias di Kota Jambi, namun hanya mendapatkan sepasang merpati hias jenis kipas persi / lokal.

Pasangan pertama induk merpati hias koleksi Ghio Bird Garm.

Berikut ini petikan wawancara antara omkicau.com dan Om Hoddin Naibaho mengenai seluk-beluk penangkaran merpati hias.

Bagaimana proses penjodohan merpati hias?

Berdasarkan yang saya alami, modal awal yang harus dimiliki dalam beternak merpati hias adalah rasa suka / hobi. Sebab saya juga mengawalinya dari rasa suka. Kalau ada rasa suka, maka kita akan melakukannya happy.

Untuk penjodohan merpati hias, pastikan umur calon induk harus sudah cukup dewasa. Istilahnya lar rampas habis (umur sekitar 1 tahun / lebih). Selanjutnya, pastikan pula kedua calon induk yang akan dijodohkan itu berjenis kelamin jantan dan betina.

Om Hoddin Naibaho, pemilik Ghio Bird Farm.

Merpati jantan biasanya mengeluarkan suara khas (mbekur) sambil berputar ketika bertemu merpati betina. Sedangkan betina biasanya sedikit lenjeh (kemayu, manja).

Proses perkenalan tersebut biasanya hanya berlangsung sebentar. Selanjutnya, keduanya bercumbu dengan cara saling meloloh. Kedua burung lalu dimasukkan ke kandang ternak.

Bagaimana persyaratan kandang ternak merpati hias?

Yang harus diperhatikan adalah selalu menjaga kebersihan kandang. Jadi, kita harus membersihkan kandang secara rutin.

Selain itu, kandang harus terkena sinar matahari, terutama sinar mentari pagi. Kandang tidak boleh lembab atau basah. Jika lembab, kandang akan berbau, kotor, dan banyak lalat. Akibatnya, merpati mudah terjangkit penyakit. Jangan lupa semprotkan desinfektan secara rutin, minimal sekali dalam seminggu.

Setiap pagi dan sore, kandang merpati hias dibersihkan. Kandang beserta tanah harus bersih dari kotoran.

Bagaimana dengan perawatan anakan merpati hias?

Sejak menetas, piyik merpati hias tetap dibiarkan dalam pengasuhan induknya, atau bisa juga diganti dengan induk babu (baby sitter).

Setelah mampu makan sendiri, anakan merpati saya pindah ke kandang khusus, dan sambil dipantau kondisinya. Tetapi kalau makannya belum lancar, harus dibantu dengan cara spet menggunakan spet ukuran 60 mm.

Anakan merpati hias siap dipindah ke kandang soliter,

Anakan merpati secara berkala diberi vitamin yang dicampur dalam air minumnya. Bisa juga vitamin dilolohkan langsung ke mulut anakan merpati. Saya juga selalu memberikan obat cacing, setiap tiga bulan sekali.

Supaya burung tetap sehat, merpati harus dimandikan tiga hari sekali. Mandi bisa membuat kondisi burung segar, tubuhnya bersih, dan menghilangkan kutu-kutu yang menempel pada bulu. Mandinya pakai campuran air tembakau, atau pakai obat antikutu yang banyak dijual di toko / kios burung.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Burung dimandikan dengan campuran air tembakau.

Pakan dan obat-obat apa saja yang biasa Anda gunakan?

Soal pakan, tergantung kondisi burung. Untuk induk yang sedang meloloh, saya pakai pur ayam yang banyak dijual di toko unggas. Untuk anak merpati yang mulai agak besar, pur ayam dicampur jagung pecah / jagung giling.

Khusus mepati remaja dan dewasa, saya pakai campuran jagung bulat, jagung pecah, beras merah, dan gabah, dengan perbandingan 3 : 3 : 2 : 1.

Untuk induk yang mau bertelur, pakannya sama seperti merpati remaja dan dewasa, tapi ditambah sedikit pakan ayam petelur dan grit (asinan).

Adapun obat-obatan yang biasa saya pakai adalah:

  • Obat cacing (cacing excitor / tetra chlor) berbentuk kapsul, dengan waktu pemberian 3 bulan sekali.
  • Vitamin (Vita Chick) berupa serbuk, yang dicampur dalam air minum, ditambah minyak ikan / COD Liver Oil cap Ikan Paus.
  • Apabila cuaca agak ekstrem, merpati saya suntik (injeksi) vitamin B kompleks khusus hewan, produksi Medion, yang dicampur dengan Vet Strep.
Sejumlah anakan merpati hias hasil breeding Ghio BF.

Apa saja yang perlu dipersiapkan agar hasil breeding bisa maksimal?

Jangan malu dan bosan bertanya kepada teman teman yang sudah berpengalaman. Saya sendiri ikut menjadi anggota IFPC (Indonesia Funcypigeon Community): wadah bagi para penghobi merpati hias.

Kawan-kawan IFPC sangat senang membantu apabila ada kendala dalam perawatan. Sebab mereka sudah lebih dulu memulai dan sangat berpengalaman.

Selain itu, jangan pernah lelah dan takut mencoba. Sebelum memulai, lebih baik pelajari dulu teknik- teknik beternak. Setelah itu membuat kandang, menyiapkan pakan, dan melakukan perawatan.

Bagimana strategi pemasarannya?

Selama ini, saya melakukan pemasaran melalui media online seperti Facebook dan Youtube. Dalam pemasaran, yang terpenting adalah kejujuran menyampaikan informasi tentang kondisi burung yang dijual, agar pembeli tidak kecewa.

Apabila pembeli merasa puas, dengan sendirinya dia akan mereferensikan produk kita ke teman -temannya. Banyak sekali pembeli yang datang karena memperoleh informasi dari temannya, bukan dari media online.

Pembeli sedang memilih merpati hias di kandang Ghio BF Jambi.

Sebagian besar produk Ghio Bird Farm saya pasarkan di wilayah Jambi dan sekitarnya. Namun sering pula saya mengirim merpati hias keluar kota, khususnya Padang.

Apa suka-duka Om Hoddin dalam beternak merpati hias?

Bagi saya, beternak merpati merupakan penyaluran hobi. Itu saja sudah membuat saya senang. Saya juga bisa mendidik anak-anak untuk belajar mencintai dan merawat sesama makhluk hidup.

Kalau ditanya sukanya, ya kalau burung selalu dalam kondisi sehat, produk lancar serta laku terjual. Dukanya, ya kalau ada burung mati akibat penyakit maupun kondisi cuaca.

Berapa omzet Ghio Bird Farm per bulan?

Tidak tentu juga, tergantung berapa produk yang terjual dan harganya. Sebab harga anakan merpati juga bervariasi, mulai dari Rp 200.000 hingga jutaan rupiah per ekor, tergantung jenis, umur, hingga speknya. Terkadang banyak sekali anakan merpati yang laku dijual, terkadang sepi, bahkan kosong.

Namun, bagi saya, usaha ini saya jalankan sebagai hobi serta pengisi waktu senggang. Jadi, saya tidak perlu terbebani dengan target penjualan dan omzet. Enjoy saja… (neolithikum)

Kandang burung puter hias.
Pasangan induk puter koleksi Ghio Bird Farm.
Anakan puter hias serrba hitam (cemani).

Puter hias remaja siap dipasarkan.
Putra-putri Om Hoddin bersama anakan puter.

Ghio Bird Farm

Perumahan Taman Pasar Baru Blok A 14,

Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan  Paal Merah, Kota Jambi

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.