Dengan senang hati, omkicau.com hari ini ingin berbagi kisah inspiratif mengenai breeding lovebird. Penangkaran lovebird itu bernama MRF Bird Farm milik Bripda Mochammad Reza Pahlevi yang baru berusia 21 tahun dan bekerja di Unit Sabhara Polres Bengkulu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Apa yang dilakukan Om Reza patut diteladani. Di sela-sela kesibukannya sebagai abdi negara, dia tetap meluangkan waktu menekuni hobi burung, sekaligus bisa menjadi penghasilan tambahan yang halal.
Pada usia relatif masih muda, Om Reza menghabiskan waktu untuk berbagai kegiatan positif. Selain menjadi aparat kepolisian, sebuah tugas mulia, dia juga terus belajar dan belajar mengenai breeding lovebird.
“Saya mempelajari breeding lovebird melalui internet. Selain itu, saya juga belajar dari senior saya di Kepolisian yang sudah lama beternak lovebird,” jelas Om Reza kepada omkicau.com.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sepulang dinas, dia diajak seniornya main ke rumahnya untuk melihat koleksi lovebird ternakannya. Sejak itu, Om Reza mendapat banyak ilmu mengenai beternak lovebird.
Bahkan dari seniornya itu pula, dia membeli indukan lovebird biru dan hijau dan anakannya, beserta kandang petak gelodok. Harganya pun terjangkau, hanya Rp 800.000 / paket. Itu terjadi pertengahan tahun 2016.
Sebelumnya, awal 2016, Om Reza memperoleh seekor lovebird warna hijau dari abang kandungnya. Dirawat beberapa bulan, eh… ada seekor lovebird datang menghampiri lovebirdnya yang digantang di depan rumah. Setelah ditangkap, kedua burung dimasukkan ke kandang koloni, lengkap dengan gelodok.
Dengan demikian, Om Reza memiliki dua pasangan induk dan seekor anakan. Inilah modal awal MRF Bird Farm, yang berdiri pada pertengahan tahun 2016.
Mengenai penamaan MRF Bird Farm, Anda pasti sudah bisa menebaknya. Ya, itu merupakan inisial Om Reza (Mochammad Reza Pahlevi).
Meski masih seumur jagung, MRF Bird Farm berkembang pesat. Bahkan lovebird hasil ternaknya tidak kalah dari penangkar-penangkar senior. Apalagi Om Reza kemudian membeli sejumlah induk berkualitas.
Om Reza juga bergabung dengan Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Korwil Bengkulu. Ringnya juga sudah teregistrasi di KLI Korwil Bengkulu, yakni MRF Bird Farm KLI BD 88. “Di KLI, kita bisa berbagi ilmu serta pengalaman seputar perawatan dan ternak Lovebird,” jelas Om Reza.
Bagi Om Reza, breeding lovebird bukan sekadar hobi atau sarana mendapat penghasilan tambahan. Lebih dari itu, kegiatan ini juga bisa menambah teman bahkan keluarga baru.
Pada masa-masa awal belajar breeding lovebird, Om Reza juga pernah mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, misalnya ditipu penjual burung.
“Pernah beli burung murah, tidak tahunya sakit. Bilang sudah berjodoh, tidak tahunya jantan semua. Bilangnya sudah produksi, enggak tahunya macet,” kenangnya.
Kendala dalam beternak lovebird pun pernah dirasakannya, sebagaimana breeder-breeder yang lain. Misalnya, ketika induk sakit saat mengerami telur, induk lepas dari kandang, telur zonk alias infertil, anakan mati, dan sebagainya.
“Saat dipasarkan pun, terkadang ada saja yang membuat gemas. Misalnya, pembeli menawar terlalu murah. Tetapi semuanya harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan kegembiraan,” jelasnya.
Berikut ini rangkaian tips beternak lovebird yang diterapkan MRF Bird Farm Bengkulu:
1. Tahap penjodohan
Pada tahap penjodohan, hal terpenting yang harus difahami adalah mampu membedakan lovebird jantan dan betina beserta perilakunya.
Penjodohan lovebird bisa dimulai sejak kecil maupun dewasa. Penjodohan bisa dilakukan di kandang koloni dan dua kandang kapsul yang berbeda.
- Perilaku lovebird jantan: sering menggesek-gesekan bagian kloakanya ke tangkringan. Hal ini menjadi semacam “latihan” bagi lovebird jantan saat kawin.
- Masa birahi lovebird jantan biasanya terjadi pada umur 8 bulan. Tetapi burung belum benar-benar, sehingga jangan terburu-buru dicarikan pasangan. Pasalnya, induk yang terlalu muda akan menghasilkan anakan yang kurang bagus.
- Lovebird jantan yang belum punya pasangan biasanya sering ngeruji. Didalam kandang, dia terlihat tidak tenang, seolah-olah ingin kabur.
- Ketika mendengar suara lovebird betina, burung jantan akan gelisah dan mencari arah suara. Kemudian lovebird jantan ikut menyahut suara betina.
- Lovebird betina yang birahi akan mengeluarkan suara atau ngekek yang berlebihan, seperti menarik perhatian burung jantan.
- Lovebird betina yang birahi mulai menggigiti jeruji maupun bahan sarang, lalu membawanya ke gelodok.
- Jika perilaku lovebird betina seperti pesawat atau ngapal, itu pertanda siap melakukan ritual perkawinan.
2. Tahap berjodoh, bertelur, dan menetas
- Lovebird jantan akan menyuapi atau meloloh lovebird betina. Jadi, burung jantan mengambil pakan, kemudian dicerna sebentar, lalu disuapkan ke betina.
- Lovebird jantan akan menempel terus lovebird betina ketika bertengger.
- Setelah berhasil dirayu si jantan, lovebird betina akan membuka sayapnya, kemudian terjadi proses perkawinan.
- Setelah kawin, kita tinggal menunggu induk betina bertelur. Jarak antara kawin dan bertelur bervariasi, tetapi rata-rata sekitar 8-9 hari.
- Selama induk bertelur, kualitas dan kuantitas pakan harus diperhatikan. Usahakan kandang jangan terlalu bising, atau terganggu oleh hewan pengganggu seperti kucing dan tikus.
- Lovebird akan mengerami telurnya selama 21 hari. Setelah menetas, induk harus diberikan pakan ekstra, karena harus meloloh anaknya juga.
- Usahakan pakan selalu ditambah, atau bisa juga diloloh melalui tangan kita. Tujuannya agar induk lovebird dapat kembali segera bertelur.
- Anakan lovebird dibiarkan dalam perawatan induknya selama 14 hari. Pada umur ini, anakan sudah membuka mata dan berbulu jarum.
- Setelah dipanen, anakan bisa diloloh pemilik / perawat sampai bisa makan sendiri, kemudian tumbuh menjadi dewasa.
3. Pakan utama dan tambahan untuk lovebird
- Pakan utama lovebird berupa biji-bijian seperti millet putih, millet merah, dan canary sead.
- Pakan tambahan berupa sayuran seperti jagung, kangkung, tauge, dan sawi putih (nabati), serta eggfood (hewani).
- Sumber kalsium diperoleh dari tulang sotong dan kerang-kerang laut.
- Air minum burung harus dalam kondisi selalu bersih dan tidak tercemar.
- Berikan pula multivitamin secara berkala, agar burung selalu fit dan sehat.
4. Faktor nonteknis yang perlu dipersiapkan penangkar lovebird
Agar memperoleh hasil maksimal, penangkar lovebird juga harus menyiapkan mental dan sikap yang baik, antara lain.
- Kejujuran
- Niat baik.
- Kesabaran dan keuletan.
- Sarana dan prasarana yang mendukung.
- Akrabkan diri dengan peternak lain yang sudah mapan.
- Membeli burung dari hasil jualan burung, bukan dari gaji.
- Utamakan kepuasan konsumen, jangan egois.
- Sedekah, dan banyak berdoa.
- Jika modal berasal dari utang, segera dilunasi.
Sejauh ini, sebagian besar lovebird hasil ternak MRF Bird Farm dipasarkan di lingkungan terdekat Om Reza, yaitu teman-temannya sendiri, terutama di Provinsi Bengkulu. Soalnya peternak lovebird di Bengkulu masih sedikit, sedangkan peminatnya banyak. Maka peluang bisnusnya sangat menjanjikan.
“Saya nggak enak kalau harus membeberkan berapa omzet per bulannya. Yang pasti, cukuplah untuk makan sehari-hari, he.. he.. he..,” tukas Om Reza kepada omkicau.com. (neolithikum)
MRF Bird Farm
Kontak: Om Reza (HP 0823-076-000-20)
Alamat: Jalan Sungai Kahayan, No 3, Bengkulu.