Penangkaran burung perkutut dan puter BMKG BF Sleman –Om Mujianto semula beternak ayam kampung. Tapi hasilnya tidak dijual, hanya untuk konsumsi keluarga, atau dibagikan kepada tetangga dan saudara yang punya hajatan. Meski tak menuai keuntungan secara materi, dia menyenangi hobi beternak ayam.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Penangkaran burung perkutut BMKG BF Sleman.

Dalam perjalanannya, Om Mujianto akhirnya memutuskan beternak burung perkutut dan puter yang dianggapnya lebih fleksibel. “Pekerjaan mengharuskan saya sering ke luar kota. Perawatan perkutut dan puter lebih mudah, dan bisa ditinggal,” ujarnya kepada omkicau.com.

Tahun 2012, Om Muji mulai serius menggeluti breeding perkutut dan puter. Bahkan ia membuat ring BMKG BF. Nama ini dipakai, dengan pertimbangan lokasi ternaknya dekat dengan kantor Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja. Selain itu, dia juga bekerja kantor BMKG Jogja sebagai staf bidang Geofisika.

Untuk mengasah kemampuannya, Om Muji sering bergaul dengan sesama penangkar serta pemain-pemain burung anggungan di seputaran Jogja.

Om Muji bersama putranya saat mengikuti konkurs perkutut.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Dalam waktu sekitar lima tahun, jumlah induk perkutut dan puter koleksi BMKG BF terus bertambah. Saat ini, BMKG BF sudah memiliki 30 kandang induk. Setiap kandang berukuran 125 x 50 cm2, tinggi 1,8 meter.

Sama seperti penangkaran burung kicauan, Om Muji juga tidak pernah alpa menyeleksi calon induk berdasarkan silsilah atau trahnya. Tujuannya agar bibit yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Umur induk diusahakan berumur 1 tahun atau lebih, sehat, dan tidak memiliki cacat fisik.

Kandang ternak burung perkutut dan puter BMKG BF.

Begitu pula proses penjodohannya. Calon induk jantan dan betina awalnya ditempatkan terpisah di kandang kecil, dalam posisi berdampingan.

Jika terlihat rukun dan selalu berdekatan, kemungkinan besar kedua burung berjodoh. Namun untuk memastikannya, satukan burung jantan dan betina ke dalam kandang penangkaran.

Pakan indukan, baik untuk perkutut maupun puter, berupa milet putih, pakan ayam BR, serta ketan hitam secukupnya. Setiap 6 bulan, burung diberi Vitasol  dan obat cacing Combantrin untuk menjaga kesehatan pencernaannya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sarang diletakkan di sudut atas kandang.

Setelah telur menetas, piyikan diasuh induknya secara full, atau dapat juga disambung dengan baby sitter (induk babuan). Misalnya, piyikan perkutut diasuh induknya selama seminggu, lalu diteruskan pengasuhannya oleh burung puter.

Penggunaan induk babuan bisa meningkatkan produktivitas induk perkutut. Sebab pasangan ini tidak perlu lagi mengasuh anaknya, sehingga bisa segera produksi kembali.

Seleksi tidak hanya dilakukan terhadap calon induk. Piyik-piyik pun menjalani seleksi ketat, sehingga sebagian bisa disisihkan sebagai calon induk berkualitas.

Selain perkutut, BMKG BF juga beternak burung puter.

Sebagian lagi dijual ke pembeli / pelanggan dengan kualitas bagus. Konkretnya, anakan perkutut dan puter dikatakan bagus jika mampu memenangi konkurs / lomba.

Pembeli produk BMKG BF bisa dikelompokkan menjadi dua. Pertama, bakul manuk (membeli untuk dijual kembali). Mereka biasanya membeli secara ombyokan. Kedua, penggemar perkutu dan / atau puter, baik untuk tujuan lomba atau sekadar kelangenan.

Kandang battery sebagai tempat membesarkan anakan perkutut dan puter.

“Harganya bervariasi, sesuai dengan kualitas burung. BMKG BF terbilang masih pemula. Untuk kelas pemula, harganya 150 ribu per pasangan. Kalau untuk lomba dan kelangenan minimal, minimal 500 ribu. Dalam sebulan, saya bisa menjual sekitar 20 pasangan,” ujar Om Muji. (neolithikum)

Sampel anakan perkutut dan puter produksi BMKG BF.

Breeding perkutut dan puter BMKG BF

Kontak: WA 0813-2886-1606

Alamat: Jalan Wates Km 8, Jitengan Balecatur, Gamping, Sleman.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.