Lovebird Puspa merupakan gaco kebanggaan Om Febiagus, kicaumania dari Pelangi BC Samarinda. Burung ini memiliki dua gaya saat berlomba: konslet bisa, fighter pun bisa! Tidak hanya itu, LB Puspa sanggup main stabil hingga 11 sesi. Bahkan Puspa pernah mencetak kemenangan double quattrick, alias 8 kali juara pertama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berikut ini beberapa prestasi fenomenal yang pernah diraih lovebird Puspa:
- Trisula Cup 2 (delapan kali juara 1, tiga kali juara 2).
- Launching FBI, Makassar (tujuh kali juara 1, sekali juara 2).
- Kapolres Cup, Tenggarong (empat kali juara 1, sekali juara 2).
- Halal-Bihalal Polder Air Hitam, Samarinda (juara 1, 1, 2, 3).
- Arya Wiraraja Cup, PBI Lumajang (juara 3, 3, 4, 9, 9).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sesuai dengan namanya, lovebird Puspa berjenis kelamin betina. Gaco ini sudah empat tahun berada di tangan Om Febiagus, atau lebih akrab disapa Om Febi.
“Saya sendiri kaget, mengapa Puspa bisa kuat main hingga 11 sesi. Padahal dia burung betina, tetapi gaya mainnya sama kayak lovebird jantan yang konslet, meski terkadang juga fighter. Banyak rekan-rekan yang tak percaya bahwa Puspa ini lovebird betina,” ujar Om Febi kepada omkicau.com.
Dia mendapatkan Puspa dari Om Yoyok Adipati (Malang), pengorbit kacer Adipati, awal tahun 2014. “Saya beli satu paket dengan pasangannya. Puspa seharga delapan juta, sedangkan pasangannya 15 juta rupiah,” kata Om Febi.
Awalnya, Om Febi mengalami kejadian buruk. Setelah dipinang, lovebird Puspa justru “rusak” hampir 2,5 tahun lamanya. Praktis, burung ini hanya untuk bunyi-bunyian saja di rumah.
Om Febi lalu mengikuti cara beberapa lovebird mania lainnya, yakni dimasukkan ke kandang koloni. Ternyata cara ini sangat jitu, terbukti Puspa mau nampil lagi sampai sekarang.
Untuk mengontrol birahinya, Puspa coba diternak. Sayangnya, sampai hari ini, usaha tersebut belum berhasil. “Puspa tergolong ganas. Begitu bertelur, eh… pasti langsung dipecahin, he.. he.. he..,” tutur Om Febi yang juga mahasiswa Universitas Widyagama Mahakam.
Kalau sedang berlomba, lovebird Puspa bisa bergaya konslet maupun fighter, menyesuiakan kondisi. Durasi ngekeknya bisa tembus tiga menit, dengan jeda yang sangat rapat. Hal inilah yang membuat Om Febi kepincut untuk membeli Puspa.
Selain kelebihan, Om Febi mengakui kalau gacoannya juga punya kekurangan. Burung ini seringkali terlambat ngekek pada awal sesi. Pada sesi awal, Puspa biasanya hanya kerja setengah sesi. Selain itu, jika di sebelahnya ada lovebird paud, Puspa hanya nyisir alias didis di gantangan.
Tips perawatan lovebird Puspa
Sehari-hari lovebird Puspa ditaruh di kandang ternak. Pakan utamanya berupa milet, dan rutin diberi vitamin. Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jagung manis, yang diberikan setiap hari.
Kalau mau dilombakan, burung tinggal dicabut dari kandang. Puspa kemudian dimandikan, setelah itu dipindah ke sangkar bulat dan dikerodong untuk dibawa ke lapangan.
Berkat prestasi spektakularnya, banyak lovebird mania yang berminat meminang Puspa. Saat tampil dalam even Arya Wiraraja Cup di Lumajang, ada pemain yang menawarkan mahar Rp 150 juta.
“Bahkan orang itu meminta saya bertahan dua minggu di Jawa Timur. Tapi karena saya sibuk kuliah, saya menolaknya dan pulang ke Samarinda,” tambah Om Febi.
Selain itu, dia memang belum berniat melepas Puspa. Om Feb masih sayang, bahkan lovebird Puspa sudah seperti anak sendiri. “Entah kalau nanti terkendala modal nikah, mungkin saja saya jual,” ucap Om Febi yang masih berstatus lajang. (neolithikum)