Penangkaran burung selama ini memang lebih didominasi kaum Adam. Tetapi bukan berarti tidak ada kaum Hawa yang berminat. Rini Adri Yanti (32 tahun) termasuk perempuan yang turut menikmati usaha breeding burung. Tahun 2011, dia merintis breeding lovebird Aura BF (Bird Farm) Padang dan eksis sampai sekarang.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sebagian anakan lovebird produksi Aura BF Padang.

Rini termasuk super mom. Selain mengurus suami dan putrinya, dia juga karyawati pabrik semen di Padang. Di sela-sela aktivitasnya yang cukup padat, dia masih sempat mengurus Aura BF yang mengembangbiakkan lovebird standar dan warna.

Perkenalannya dengan dunia burung terjadi karena suaminya juga hobi gantang lovebird. Awalnya sih biasa saja. Namun ketika hamil, Rini mengaku ngidam dan menjadi sangat menyukai lovebird.

“Mungkin karena lovebird itu warnanya cantik, sehingga membuat saya suka. Bisa jadi pula memang rezeki anak saya,” tuturnya kepada omkicau.com.

Putrinya yang bernama Aura inilah yang kemudian menjadi label usaha breeding lovebirdnya. Tahun 2011, dengan bermodal Rp 1,5 juta, Rini membeli sepasang lovebird cobin (cobalt x albino mata merah).

Rini Adri Yanti bersama suami dan putrinya.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Baru dua pekan dirawat, pasangan ini terlihat kawin. Sebulan kemudian, induk betina bertelur dan menetas empat ekor, yang terdiri atas 3 ekor berwarna cobalt dan seekor berwarba pastel biru.

“Semua anakan itu saya barter dengan sepasang lovebird warna hijau, sehingga saya memiliki dua pasang induk dan semuanya produktif,” ujarnya.

Semula Rini memang tak berniat berbisnis lovebird. Bahkan ketika anakan lovebird berlimpah, dia berikan saja kepada beberapa teman yang memintanya. Sebagian lainnya selalu dibarter untuk menambah materi induk baru.

Induk lovebird mulai bertelur,

Tanpa terasa, hingga tahun 2015, Rini sudah memiliki 30 pasangan induk lovebird. Anakan lovebird kian berlimpah, sudah diberi ring Aura BF PDG, dan mulai dijual meski harganya terbilang murah.

Para pembeli yang umumnya rekan-rekan sesama kicaumania mulai berdatangan ke rumahnya. Soal harga yang murah, itu karena Aura BF belum membanderol harga. Rini sudah senang melihat hasil ternaknya bisa dinikmati para penggemar lovebird.

Anakan lovebird baru saja menetas.

Tahun 2015 pula, Rini mulai melihat banyak artikel mengenai lovebird materi warna. Da lalu bertanya-tanya kepada para breeder senior yang telah berpengalaman dalam beternak lovebird warna. Misalnya Abah Aji Abdullah Syah (Semarang), Om Irwan Sentosa, dan Om Junot.

“Beliau-beliau inilah yang sudah banyak berbagi ilmu kepada saya mengenai materi mutasi warna. Setelah cukup faham ilmunya, tahun 2017 saya upgrade materi-materi warna. Modalnya dengan menjual 23 pasang induk standar, dan hasilnya untuk membeli sepasang materi warna,” kata Rini.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Bulu-bulu anakan lovebird mulai tumbuh komplet.

Pasangan pertama yang dibelinya adalah parblue euwing sf x biola split parblue. Anakan yang dihasilkannya dijual dan dibelikan lagi parblue darkvio. Saat ini Aura BF mengoleksi tiga pasangan induk lovebird warna, yakni:

  1. Parblue euwing x biola split parblue
  2. Parblue blue split biola x parblue darkvio
  3. Green fc split biola x parblue euwing

Proses penjodohan dilakukan dengan dua cara. Pertama, calon induk dijodohkan ketika berumur dewasa dan sama-sama dalam kondisi birahi.

Kedua, calon induk dijodohkan ketika masih dalam kategori paud, namun sudah diketahui jenis kelaminnya. Pasangan belia ini sejak awal sudah disatukan dalam kandang battery.

Berhubung Rini masih berstatus karyawati, praktis kegiatan breeding ini dilakukannya sebelum dan sesudah bekerja. Sang suami turut membantunya.

Pakan utama untuk induk lovebird terdiri atas milet putih, milet merah, dan canary seed. Pakan tambahan / extra fooding (EF) terdiri atas jagung dan kangkung, serta tulang sotong untuk asupan kalsium.

Anakan yang baru menetas akan dirawat induknya sampai umur 5 hari. Setelah itu dipanen, dan dibesarkan dengan cara hand feeding menggunakan bubur Nutribird A21.

Untuk pemasaran lovebird, Aura BF mengandalkan Facebook dan Instagram, serta pemasaran dari mulut ke mulut. Kebetulan Rini juga tergabung dalam Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Korwil Sumatera Barat, sehingga tidak kesulitan menemukan konsumen. “Di KLI, saya mendapat ilmu dan saudara-saudara sehobi,” kata Rini.

Beberapa sampel anakan lovebird hasil breeding Aura BF Padang.

Setiap bulan, Aura BF mampu menjual 7-10 ekor anakan lovebird, dengan omzet sekitar Rp 12 juta – Rp 20 juta. Anakan lovebird standar dijual seharga Rp 300.000 – Rp 800.000 / ekor. Adapun anakan lovebird warna dibanderol mulai Rp 3 juta hingga Rp 15 juta per ekor. (neolithikum)

Breeding lovebird Aura BF

Kontak: Rini Adri Yanti (WA 0822-8621-8313)

Farm: Indarung, Padang, Sumatera Barat.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.