Learning by doing. Ya, itulah yang dilakukan Om Adnyana Wyn dalam beternak burung perkutut. Sebelum mendirikan penangkaran perkutut dengan nama DNA BF (Bird Farm) Badung, Om Wyn memelihara 2 ekor perkutut untuk kelangenan. Dari situlah kecintaannya terhadap burung perkutut makin menguat.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selanjutnya Om Wyn memelihara dua pasang induk perkutut, untuk mencoba beternak sekaligus mengenal karakter dan perilaku reproduksi burung perkutut. Dia juga belajar merawat piyik perkutut hingga dewasa.
Untuk menambah pengetahuan, sesekali Om Wyn mengikuti konkurs / kontes perkutut. Dari arena konkurs itulah, dia bisa lebih mengenal tipikal burung perkutut yang dilombakan, terutama iramanya. Di situ pula, ia bertemu dan berkenalan dengan sejumlah kung mania dan peternak-peternak senior.
Pada akhirnya, Om Wyn memperoleh bekal cukup lengkap mengenai berbagai irama atau suara perkutut. Ia juga kerap berkunjung ke peternak-peternak yang lebih senior.
Setelah bekal pengetahuannya makin bertambah, Om Wyn mendirikan penangkaran burung perkutut yang diberi nama DNA BF. Awalnya, lima tahun lalu, dia membangun 10 blok kandang ternak. Kini, DNA BF sudah memikiki 26 blok kandang. Penangkaran ini juga sudah terdaftar resmi di P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia) Pusat.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
DNA BF tak hanya membudidayakan perkutut impor, khususnya perkutut bangkok, tetapi juga perkutut asli / trah Indonesia. Memang, perkutut lokal memiliki tipikal volume C. Adapun perkutut bangkok mempunyai volume A atau B.
Proses penjodohan calon induk
Sebelum melakukan penjodohan, Om Wyn akan menyeleksi calon induk jantan dan betina. Perkutut jantan diusahakan lebih muda daripada betina. Dalam hal ini, dia memilih perkutut jantan yang berumur 6-8 bulan betina umur 11-12 bulan.
Langkah awalnya, calon induk sama-sama dimandikan, kemudian dipasangkan atau dimasukkan dalam satu ranji, yakni sangkar kotak ukuran 50 x 30 x 40 cm3 yang terbuat dari kayu / besi. Selain untuk penjodohan, ranji juga sering digunakan untuk mengasuh piyikan usai menetas.
Perkutut jantan dan betina dibiarkan dalam ranji selama seminggu atau lebih. Apabila sudah terlihat akur, keduanya bisa dipindah ke kandang ternak berukuran 60 × 90 x 180 cm3.
Pakan utama induk perkutut berupa campuran milet merah, ketan hitam, gabah, jewawut, dan sebagainya. Sebelum dicampur, bahan-bahan pakan dicuci, kemudian dijemur hingga kering.
NB: Pakan utama untuk induk perkutut bisa dicampur pula dengan BirdMature untuk meningkatkan tingkat kesuburan (fertilitas) dan daya tetasnya.
Tak hanya itu, Om Wyn juga memberikan multivitamin, minyak ikan, dan asinan kepada induk-induk perkutut agar kandungan nutrisinya makin lengkap.
Sejauh ini, perkutut hasil breeding DNA BF dipasarkan melalui media sosial (medsos). Setiap bulan rata-rata bisa menjual 5-10 ekor perkutut jantan sebagai materi lomba. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta.
“Kalau untuk kelangenan di rumah, harganya mulai dari 500 ribu hingga satu juta, umur 4-5 bulan. Ada juga yang membeli perkutut betina. Harganya 300 ribu sampai 400 ribu per ekor,” jelas Om Wyn yang memiliki usaha percetakan dan desain. (neolithikum)
Breeding perkutut DNA BF
Kontak: Om Adnyana Wyn (WA 0812-3635-663)
Alamat: Jalan Raya Anyar No 24 Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.