Selain Kusumo, ada beberapa lovebird yang pernah menjadi fenomenal di Indonesia. Misalnya Jalal, Fretty, Awe We, Gendewo, dan Gombloh. Lovebird Gombloh merupakan jagoan andalan Om Helmi Ata Buana dari Antasari SF Samarinda.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Gombloh pernah dinobatkan sebagai lovebird konslet terbaik di Indonesia.

Berbagai even besar di Jawa dan Kalimantan pernah dimenanginya. Antara lain menjuarai Piala Pasundan, Piala TVRI Pusat, dan Soeharto Cup IV (semuanya hattrick). Pernah pula mencetak double hattrick (enam kali juara 1), yakni dalam even BnR Makassar Cup dan Jaya Sangkar Cup I.

Sebagian trofi kemenangan lovebird Gombloh.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Om Helmi yang juga pengusaha batubara menambahkan, lovebird Gombloh bertipe konslet. Sampai saat ini masih kerap menjuarai lomba. Berikut ini beberapa prestasi Gombloh dalam even-even bergengsi nasional:

  • Jaya Sangkar Cup I (enam kali juara 1 + juara 4, 5 + lovebrid terbaik)
  • BnR Makassar Cup (enam kali juara 1 + juara 2)
  • BnN cup (juara 1, 1, 1, 1 + lovebird terbaik)
  • Kajati Cup Kutim (juara 1, 1, 1, 1, 1)
  • Tepian Cup I (juara 1, 1, 1, 1, 2)
  • Dewaruci Cup Sangatak (juara 1, 1, 1, 1)
  • Gunung Kawi Areborn Balikpapan (juara 1, 1, 1, 1)
  • Piala Candi Borobudur (juara 1, 1, 1, 2, 2, 2, 2)
  • Piala Pasundan (juara 1, 1, 1, 2, 2, 2, 2, 4, 7)
  • Piala TVRI Pusat (juara 1, 1, 1, 2)
  • Soeharto Cup IV (juara 1, 1, 1, 8)
  • Budi Djarum dan KNI-K (juara 1, 1, 2, 3, 3, 5)
  • Solo Vaganza (juara 1, 1, 5, 5, 6, 6)
Gombloh double hattrick (enam kali juara 1) dalam even BnR Makassar Cup.
Gombloh juga double hattrick + lovebird terbaik di Jaya Sangkar Cup I.

Lovebird Gombloh berjenis kelamin jantan. Burung ini dibelinya berdasarkan pantauan kiermasternya, Om Fendi, yang kini juga merawat dan mengawal Gombloh saat kontes.

Om Fendi memantau Gombloh saat mengikuti latber tahun 2016. Waktu itu Gombloh main di kelas dengan tiket seharga Rp 10.000.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Beberapa aksi Gombloh saat konslet di gantangan.

“Powernya mumpuni, durasi panjang, dengan materi lagu yang didominasi suara jangkrik. Dengan berbagai pertimbangan itulah, Gombloh langsung kita beli seharga 10 juta,” jelas Om Fendi kepada omkicau.com.

Saat itu, Gombloh tidak menujukkan tipikal lovebird konslet. Namun setelah dirawat Om Fendi selama dua bulan, hidup bersama pasangannya di gelodok, tiba-tiba muncul karaker konslet pada Gombloh, dan hal ini berlanjut sampai sekarang.

Tips perawatan lovebird Gombloh

Om Helmi (kiri) bersama mekanik andalannya, Om Fendi (tengah), saat mengikuti lomba.

Perawatan Gombloh relatif sederhana, bahkan tidak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan setelan jelang lomba.

Lovebird Gombloh saat menjuarai Soeharto Cup IV (juara 1, 1, 1, 8).
  • Setiap pagi dan sore hari, lovebird mandi dengan cara disemprot. Setelah itu dijemur selama 30 menit.
  • Pakan utama berupa milet kiloan.
  • Pakan tambahan terdiri atas kangkung dan jagung, yang diberikan setiap hari.
  • Air minum wajib diganti setiap hari.
Om Fendi saat mengawal lovebird Gombloh di Solo Vaganza (juara 1, 1, 5, 5, 6, 6).
  • Sehari-hari, Gombloh ditempatkan di gelodok bersama pasangannya. Burung hanya dilepas apabila mau dilombakan saja.
  • Pemasteran dilakukan malam hari, menggunakan belalang alam.
Om Fendi setia merawat dan mengawal Gombloh.

Karena prestasinya yang fenomenal, banyak pemain yang berminat meminang lovebird Gombloh. Saat itu, penawaran tertinggi  mencapai 600 juta.

Om Helmi siap meleas lovebird Gombloh seharga Rp 300 juta.

“Saat itu saya tolak secara halus, karena saya masih sayang Gombloh. Sekarang saya mulai jenuh berlomba. Kalau ada yang berminat, silakan boyong dengan harga separo saja, yakni 300 juta. Silakan, mumpung saya tawarkan dengan harga bosan,” tandas Om Helmi kepada omkicau.com. (neolithikum)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.